Kementerian Pariwisata (Kemenpar) punya kiat tertentu untuk membangkitkan pariwisata Banten dan Lampung pasca tsunami Selat Sunda. Apa itu?
Kementerian Pariwisata menggelar 'Rapat Koordinasi Pemulihan Sektor Pariwisata Selat Sunda Bangkit' di Marbella Hotel, Anyer pada hari ini, Jumat (11/1/2019). Hadir Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, serta stakeholder terkait pariwisata baik dari pihak Dinas Pariwisata sampai perwakilan hotel-hotel.
Menpar Arief Yahya punya beberapa jurus untuk membangkitkan pariwisata Banten dan Lampung. Pertama adalah pemulihan SDM (Sumber Daya Manusia).
"Pemulihan SDM pariwisata untuk trauma healing sangat penting. Sedangkan rumah-rumah penduduk yang hancur, nanti kita bekerjasama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) supaya ada keringanan cicilan dan bunga," kata Arief.
Pemulihan pemasaran pariwisata dan pemulihan destinasi pun harus diperhatikan. Soal pemulihan destinasi, Kementerian Parwisata akan menggandeng kementerian terkait seperti Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) dan lainnya.
Pemulihan pemasaran pariwisata pun akan kembali digalakkan, dengan 23 event yang sedang disiapkan. Selain itu, Arief juga berjanji akan terus datang ke Banten dan Lampung untuk meng-update kondisinya.
"Image dalam hal bencana alam sangatlah penting. Seperti dulu saat Gunung Agung Bali meletus, begitu sudah aman, Pak Presiden Jokowi langsung datang dan membuktikannya memang aman. Itu supaya, masyarakat sudah tahu akan keamanannya dan tidak lagi panik. Maka, nanti saya akan coba juga di sini," papar Arief.
Arief menegaskan, Kementerian Pariwisata akan serius membantu membangkitkan pariwisata di Banten dan Lampung pasca tsunami. Dana Alokasi Khusus (DAK) pun disiapkan.
"Sekarang adalah kesempatan baik untuk melakukan tata ruang dengan benar dalam membangun kembali wilayah-wilayah yang terkena dampak tsunami. Wilayah yang tidak terdampak, jangan diutak-atik," tutup menteri asal Banyuwangi tersebut.
Transformasi Desa di Aceh, Dari Kumuh Jadi Instagramable
Kota Banda Aceh kini punya satu lagi spot foto yang instagramable. Mulanya desa ini terbilang kumuh lalu disulap jadi lokasi wisata baru.
Rumah-rumah dicat warna-warni serta dibikin mural. Letaknya ada di Bantaran Krueng Dho, Lorong Kerinci, Desa Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh.
Proses pengecatan dilakukan secara sukarela oleh masyarakat. Beberapa rumah di sana dibikin mural pada dinding depan dan samping.
Mural yang dilukis mahasiswa dan warga itu memuat aneka gambar seperti tong sampah, susunan buku, ikan, burung serta lainnya. Tentunya, setiap mural ini mengandung arti tersendiri dan memang saat ini belum semua rumah warga selesai dibikin muralnya.
Tapi warga akan terus memoles tempat tinggal mereka. Di sana, tak hanya rumah yang dipermak, tembok pagar juga dicat dengan beragam warna. Di sekitar tembok warna pelangi ini, pengunjung dapat berfoto ria. Asyiknya, berkunjung ke sana saat ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
Selain tampil fresh, suasana di kampung ini juga tergolong adem dan bersih. Jalanan sekeliling rumah warga sudah dipasang paving block. Dengan bergantinya cat rumah-rumah di sana, dusun itu pun sekarang jauh dari kesan kumuh. Lokasi ini bakal dijadikan tempat wisata baru di Banda Aceh.
Warga Dusun Kerinci juga sudah siap dengan kehadiran wisatawan. Mereka akan terus memperindah desa mereka dan rencananya di sepanjang jalan di bandaran sungai akan di pasang payung. Tujuannya, untuk menarik minat traveler.
Pembenahan itu sendiri dilakukan warga setelah dusun mereka masuk ke dalam program 'Kota Tanpa Kumuh'. Program ini digagas Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tujuan untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia.
Seorang warga Dusun Kerinci, Zul Mawardi, mengatakan bahwa cat untuk memoles rumah-rumah warga ini diberikan oleh Pemkot Banda Aceh. Sedangkan proses pengecatan dilakukan secara sukarela oleh masyarakat. Tempat ini pun jadi asyik untuk dikunjungi saat akhir pekan.
"Rumah yang sudah dicat ini 17 rumah dan delapan rumah sudah dibikin mural," kata Zul saat ditemui detikTravel, Jumat (11/1/2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar