Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, suhu penyimpanan vaksin menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. Pasalnya, ada vaksin yang sensitif beku dan ada juga kelompok vaksin sensitif panas.
Hal ini bertujuan agar vaksin Corona tidak rusak dan tetap terjaga efektivitasnya. Berikut perbedaan antara vaksin yang sensitif beku dan panas:
Kelompok vaksin sensitif beku. Vaksin akan rusak jika disimpan dalam suhu dingin di bawah 0 derajat celsius.
Kelompok vaksin sensitif panas. Vaksin akan rusak jika terpapar panas yang berlebihan.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020 disebutkan, vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia ada tujuh jenis, yakni vaksin yang diproduksi PT Bio Farma, Oxford-AstraZeneca, Sinophram, Moderna, Novavax, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac.
Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis vaksin Corona yang akan digunakan Indonesia berdasarkan sensitivitas suhunya.
1. Pfizer-BioNTech
Vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech menggunakan teknologi baru yakni, messenger RNA (mRNA). Vaksin ini menggunakan gen sintetis yang lebih mudah diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibanding teknologi biasa.
Meski begitu, vaksin Corona Pfizer-BioNTech perlu perhatian khusus dalam pendistribusiannya. Pasalnya, vaksin ini harus disimpan di dalam suhu beku minus 70 derajat celsius.
2. Moderna
Seperti Pfizer-BioNTech, vaksin Corona buatan Moderna juga menggunakan teknologi mRNA dalam pembuatannya. Meski begitu, vaksin ini tidak harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius.
Dr Tal Zacks, chief medical officer Moderna, mengatakan bahwa vaksin buatannya bisa bertahan selama 6 bulan pada penyimpanan dengan suhu minus 20 derajat celsius.
https://trimay98.com/movies/beauty-and-the-beast/
3. Sinovac
Vaksin Corona buatan produsen asal China ini dibuat dengan metode inaktivasi. Inaktivasi adalah metode pembuatan vaksin dengan menggunakan versi tidak aktif dari jenis virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu.
Dalam pendistribusiannya, vaksin Sinovac tidak memerlukan lemari pendingin khusus. Vaksin ini bisa disimpan dalam suhu 2-8 derajat celsius.
Bagaimana dengan vaksin lain dilihat dari sensitivitasnya terhadap suhu? Klik halaman selanjutnya.
4. Sinopharm
Selanjutnya, vaksin yang juga berasal dari perusahaan China ini memanfaatkan virus Corona yang sudah dilemahkan atau kerap disebut inactivated vaccine. Vaksin ini pun dapat disimpan dalam suhu 2-8 derajat celsius.
"Kami tidak harus mengubah dan memperbaharui fasilitas untuk penyimpanan. Vaksin dapat disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius. Jadi, dapat disimpan di lemari pendingin obat, yang di mana semua obat dan vaksin standar kami disimpan," kara Dr Nabil Debouni, Group Medical Director, VPS Healthcare, dikutip dari Khaleej Times.
5. AstraZeneca-Oxford
Vaksin Corona buatan AstraZeneca-Oxford ini terbuat dari virus bernama adenovirus yang sudah dimodifikasi, sehingga berisi kode informasi genetik COVID-19.
Dikutip dari Verywell Health, vaksin AstraZeneca-Oxford dianjurkan untuk disimpan pada suhu 2-8 derajat celsius. Artinya, bisa disimpan di dalam lemari pendingin biasa.
6. Novavax
Dikutip dari situs National Institutes of Health (NIH), vaksin corona Novavax dibuat dari protein spike yang telah distabilkan dengan menggunakan teknologi nanopartikel protein rekombinan.
Vaksin ini juga memiliki kelebihan bisa disimpan pada suhu 2-8 derajat, sehingga tidak perlu lemari pendingin khusus untuk pendistribusiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar