Pasca program vaksinasi COVID-19 di Indonesia dilaksanakan, berbagai hoax atau berita bohong beredar di masyarakat. Salah satunya isu mengenai penanaman chip atau komponen manajemen sistem yang melacak masyarakat yang telah menerima vaksin.
"Pada kesempatan ini, saya menegaskan bahwa berita itu adalah berita bohong atau hoax, tidak ada chip di dalam vaksin," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Selasa (19/1/2021).
"Terkait kode yang disinyalir ada pada vaksin, kode tersebut ada pada barcode yang menempel pada botol cairan vaksin dan tidak akan menempel pada orang yang divaksin," lanjutnya.
Prof Wiku menjelaskan fungsi dari barcode yang diisukan ditempel pada orang yang telah divaksin hanya berguna untuk pelacakan pendistribusian vaksin. Barcode itu sama sekali tidak bisa difungsikan untuk melacak keberadaan masyarakat yang sudah divaksin.
Selain itu, Prof Wiku juga menegaskan bahwa informasi yang diberikan masyarakat saat program vaksinasi pada pemerintah akan dijamin kerahasiaannya. Data itu hanya digunakan untuk kepentingan proses vaksinasi COVID-19. Hal ini pun sudah diatur pada pasal 8 ayat 1 PP 40 tahun 2019.
"Bahwa kementerian atau lembaga dan badan hukum Indonesia yang memperoleh data pribadi penduduk atau data kependudukan dilarang menggunakan data pribadi penduduk melampaui batas kewenangannya," jelas Prof Wiku.
https://trimay98.com/movies/the-spell/
Hampir Seluruh Wilayah RI di Zona Merah, 52 Kab/Kota Ini Naik ke Risiko Tinggi
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan zona merah di Indonesia pekan ini meningkat tajam. Bahkan tertinggi sejak 31 Mei 2020 lalu.
"Zona risiko tinggi, zona merah meningkat tajam bahkan untuk pertama kalinya mencapai jumlah yang sama pada awal perhitungan zonasi risiko 31 mei 2020 lalu," ungkap Prof Wiku.
Ada 108 kab/kota yang berada di zona merah. Sementara 52 kab/kota yang sebelumnya berada di zona oranye ikut masuk ke zona merah COVID-19 per 17 Januari 2021.
"Jumlah zona merah mencapai 108 kab/kota, tampak jelas hampir tidak ada warna hijau. Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki risiko penularan sangat tinggi," tuturnya.
Berikut 52 kab/kota yang sebelumnya berada di zona sedan naik ke zona merah COVID-19.
Sumatera Utara
- Kota Medan
Sumatera Barat
- Tanah Datar
Sumatera Selatan
- Kota Prabumulih
Lampung
- Lampung Utara
- Lampung Barat
- Pringsewu
Kalimantan Tengah
- Sukamara
- Gunung mas
- Katingan
- Pulang Pisau
Kalimantan Timur
- Berau
- Penajam Paser Utara
- Kota Balikpapan
- Kota Bontang
Kalimantan Selatan
- Tanah Bumbu
- Tanah Laut
NTB
- Dompu
- Bima
- Kota Bima
NTT
- Manggarai Barat
Jawa Barat
- Bandung
- Bandung Barat
Jawa Tengah
- Banyumas
- Purbalingga
- Kebumen
- Wonosobo
- Magelang
- Karanganyar
- Sragen
- Grobogan
- Pati
- Jepara
- Semarang
- Batang
- Pemalang
- Kota Magelang
- Kota Semarang
Jawa Timur
- Ponorogo
- Trenggalek
- Madiun
- Magetan
- Ngawi
Sulawesi Tengah
- Poso
- Tolitoli
- Tojo Una-una
- Sigi
- Morowali Utara
Sulawesi Utara
- Minahasa
- Minahasa Tenggara
- Kota Tomohon
- Kota Kotomobagu
Maluku
- Kep Aru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar