Perkembangan penanganan Corona di Indonesia hari Rabu (27/1/2021), mencatat dua rekor sekaligus, yakni jumlah pasien COVID-19 yang sembuh dan meninggal.
Dilaporkan, pada hari ini jumlah pasien COVID-19 yang sembuh ada sebanyak 10.974 orang. Rekor sebelumnya terjadi pada Selasa (26/1/2021) kemarin, yakni 10.868 pasien sembuh dalam sehari.
Berikut catatan rekor sembuh COVID-19 di Indonesia di bulan Januari 2021:
2 Januari: 7.582 pasien sembuh COVID-19
11 Januari: 7.715 pasien sembuh COVID-19
14 Januari: 7.741 pasien sembuh COVID-19
16 Januari: 8.662 pasien sembuh COVID-19
17 Januari: 9.102 pasien sembuh COVID-19
18 Januari: 9.475 pasien sembuh COVID-19
20 Januari: 9.755 pasien sembuh COVID-19
23 Januari: 9.912 pasien sembuh COVID-19
25 Januari: 10.678 pasien sembuh COVID-19
26 Januari: 10.868 pasien sembuh COVID-19
27 Januari: 10.974 pasien sembuh COVID-19.
Selain itu, pada hari ini lagi-lagi Indonesia mencatatkan penambahan kasus kematian COVID-19 tertinggi, yaitu 387 orang dalam sehari. Ini merupakan rekor kematian yang kelima kalinya terjadi pada bulan Januari 2021.
Berikut catatan rekor kematian COVID-19 di Indonesia di bulan Januari 2021:
12 Januari: 302 kasus baru kematian COVID-19
13 Januari: 306 kasus baru kematian COVID-19
19 Januari: 308 kasus baru kematian COVID-19
21 Januari: 346 kasus baru kematian COVID-19
27 Januari: 387 kasus baru kematian COVID-19.
Sementara itu, berikut detail perkembangan kasus Corona di Indonesia, Rabu (27/1/2021), sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 11.948 menjadi 1.024.298
Pasien sembuh bertambah 10.974 menjadi 831.330
Pasien meninggal bertambah 387 menjadi 28.855.
Tercatat sebanyak 77.788 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 81.589.
https://maymovie98.com/movies/children-of-the-corn/
Hoaks COVID-19 Menjamur, Kominfo Siapkan Sanksi Bagi Pembuat dan Penyebar
Sejak pandemi COVID-19 muncul di Indonesia pada Maret 2020 lalu, telah banyak berita hoaks atau berita bohong beredar di media sosial. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi menunjukkan hingga 26 Januari 2021 terdapat 1.387 isu hoaks yang tersebar di berbagai platform digital.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan menyebut peredaran hoax melonjak sejak program vaksinasi COVID-19 dimulai pada 13 Januari lalu.
"Salah satu hoaks yang beredar menyebutkan adanya alat pelacak di barcode di vaksin Covid-19, faktanya barcode pada kemasan vaksin adalah untuk melacak distribusi vaksin. Pelacakan tidak terdapat pada tubuh orang yang disuntik vaksin, melainkan pada kemasan. Kominfo pun menandai informasi itu sebagai hoaks," jelasnya dalam keterangan resmi seperti yang dilihat detikcom, Rabu (27/1/2021).
Hoaks di Indonesia masih terus menjamur karena masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuat dan menyebarkannya. Dirjen Semuel menegaskan Pemerintah melalui Kominfo terus berkomitmen memberantas penyebaran hoaks, salah satunya dengan memberi sanksi tegas.
"Artinya apa? Masyarakat hati-hati juga, apalagi kalau penyebaran hoaks ditemukenali secara sengaja sudah pasti kita mengetahuinya dan akan kita kejar. Tapi jika ada masyarakat yang tidak tahu namun ikut menyebarkan, itu juga merupakan tindakan yang berbahaya yang ada sanksinya," tegasnya.
Apabila berita yang disebarkan tidak sampai mengganggu ketertiban umum, Samuel mengatakan pihaknya akan menyebarkan fakta klarifikasi melalui diseminasi informasi. Namun apabila berita hoaks tersebut sudah mengganggu ketertiban umum, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan lapor ke polisi untuk ditindaklanjuti.
Samuel menegaskan dengan data-data log file mesin pengais yang dimiliki, Kementerian Kominfo mengklaim mampu mendeteksi siapa pelaku yang mengunggah konten hoaks pertama kalinya maupun melihat yang menjadi inisiatornya.
Saat ini sudah ada 104 kasus yang ditangani kepolisian terkait hoaks COVID-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar