Saat Indonesia sudah mulai vaksinasi COVID-19, harapan melepas masker di tahun ini rasanya tidak mungkin dilakukan. Masker akan bisa dilepas ketika pandemi benar-benar berakhir.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair), Dr dr Agung Dwi Wahyu Widodo MSi MKedKlin SpMK mengatakan, jika hal tersebut berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918 silam. Setidaknya membutuhkan waktu hingga 4 tahun, dimana pandemi benar-benar berakhir.
"Jadi kita wajib menggunakan masker selama 4 tahunan itu. Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan," kata Agung di Surabaya, Senin (18/1/2021).
Agung menjelaskan, setelah pemberian vaksin pertama, tubuh tidak langsung kebal dan terbebas dari virus COVID-19. Setidaknya perlu waktu seminggu untuk membentum antibodi.
Antibodi yang dihasilkan pun kadarnya masih cukup rendah. Bahkan pada beberapa kasus, seperti Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi. Sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin.
"Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya," jelasnya.
Menurutnya, tujuan vaksinasi bukan untuk melepas masker dan bebas akan protokok kesehatan. Masyarakat masih harus tetap waspada. Sebab, vaksinasi juga tidak menghentikan penularan virus.
Dosen Fakultas Kedokteran Unair ini pun menyarankan, agar tetap melakukan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menjauhi kerumunan.
"Pemberian vaksin juga tidak melindungi kita dari proses penularan virus. Karena walaupun sudah divaksin, transmisi virus kan tetap terjadi," ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat, bahwa setelah pemberian vaksin, kekebalan tubuh belum tentu meningkat secara langsung. Terlebih hasil vaksinasi setiap orang tidak sama. Oleh karena itu, masker tetap perlu dipakai.
"Penggunaan masker dapat meminimalisir virus yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga jumlahnya kecil dan dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh," pungkasnya.
https://tendabiru21.net/movies/the-queen-of-black-magic/
25 Relawan Uji Klinis Sinovac Bandung Positif Corona, Vaksin Lain Bagaimana?
Tim uji klinis vaksin Corona Sinovac di Bandung mengungkap 25 relawannya terinfeksi COVID-19. Banyak yang bertanya-tanya, sudah divaksin kok masih bisa tertular?
Setidaknya ada dua hal yang perlu dipahami. Pertama, para relawan uji klinis terbagi menjadi 2 kelompok. Tidak semua mendapat vaksin, sebagian diberi plasebo atau obat kosong sebagai pembanding. Pastinya, plasebo tidak memberikan perlindungan.
Kedua, berulang kali para pakar menegaskan bahwa vaksin tidak menjamin seseorang akan 100 persen kebal. Risiko terinfeksi tetap akan ada, namun dampaknya akan lebih minimal dibanding tanpa vaksin.
Bagi para ilmuwan, adanya relawan uji klinis vaksin COVID-19 yang tetap terinfeksi tentu bukan hal yang mengejutkan. Yang kemudian akan mereka amati adalah, seberapa banyak jumlah relawan yang terinfeksi di kelompok vaksin, dibandingkan jumlah relawan yang terinfeksi dari kelompok plasebo.
Dari perbandingan inilah nantinya akan didapatkan nilai efikasi atau kemanjuran dalam skala uji klinis.
Jika dalam uji klinis vaksin Sinovac di Bandung ada 25 relawan atau partisipan yang positif terinfeksi, bagaimana dengan uji klinis vaksin lain? Berikut perbandingannya.
1. Uji klinis vaksin Sinovac - Bandung
Jumlah relawan: 1.620 orang
Positif COVID-19: 25 orang (7 dari kelompok vaksin, 18 dari kelompok plasebo)
Efikasi: 65,4 persen
2. Uji klinis vaksin Sinovac - Brasil
Jumlah relawan: 12.000 orang
Positif COVID-19: 288 orang (128 dari kelompok vaksin, 160 dari kelompok plasebo)
Efikasi: 50,38 persen
3. Uji klinis vaksin Moderna
Jumlah relawan: sekitar 25.000 orang
Positif COVID-19: 95 orang (5 dari kelompok vaksin, 90 dari kelompok plasebo)
Efikasi: 94,5 persen
4. Uji klinis vaksin AstraZeneca-Oxford
Jumlah relawan: 11.636 orang
Positif COVID-19: 131 orang (30 dari kelompok vaksin, 101 dari kelompok plasebo)
Efikasi: 70 persen (dengan pengaturan dosis tertentu didapatkan efikasi hingga 90 persen)
5. Uji klinis vaksin Pfizer-BioNTech
Jumlah relawan: 43.448 orang
Positif COVID-19: 170 orang (8 dari kelompok vaksin, 162 dari kelompok plasebo)
Efikasi: 70 persen
https://tendabiru21.net/movies/detective-conan-zero-the-enforcer/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar