Kematian kasus Corona di Indonesia per 21 Januari menembus angka 346 kasus. Penambahan kasus kematian COVID-19 terbanyak tercatat di Jawa Tengah yaitu 101 orang.
Ini merupakan angka kasus kematian COVID-19 tertinggi di Indonesia usai sebelumnya pada 19 Januari 2021 juga mencatat rekor, yakni 308 pasien Corona meninggal dalam sehari. Per hari ini, total akumulatif kasus meninggal tertinggi dicatatkan oleh 2 provinsi yaitu Jawa Timur sebanyak 7.195 dan Jawa Tengah 4.843.
Catatan rekor kematian di Januari 2021:
12 Januari: 302 kasus baru kematian COVID-19
13 Januari: 306 kasus baru kematian COVID-19
19 Januari: 308 kasus baru kematian COVID-19
21 Januari: 346 kasus baru kematian COVID-19
Berikut sebaran 346 kasus kematian Corona di Indonesia pada Kamis (21/1/2021).
DKI Jakarta: 30 orang
Jawa Tengah: 101 orang
Jawa Barat: 73 orang
Jawa Timur: 60 orang
Sulawesi Selatan: 2 orang
Kalimantan Timur: 11 orang
Bali: 5 orang
DI Yogyakarta: 9 orang
Sulawesi Barat: 4 orang
Banten: 5 orang
Riau: 5 orang
Lampung: 5 orang
Kalimantan Selatan: 2 orang
Sumatera Selatan: 6 orang
Sulawesi Utara: 2 orang
Nusa Tenggara Barat: 3 orang
Sumatera Utara: 1 orang
Sulawesi Tengah: 2 orang
Bangka Belitung: 5 orang
Sulawesi Tenggara: 1 orang
Bengkulu: 1 orang
Kalimantan Utara: 2 orang
Papua Barat: 1 orang
Kepulauan Riau: 2 orang
Maluku: 1 orang
https://trimay98.com/movies/13-the-haunted/
Mengenal Kelompok Vaksin Sensitif Panas, Bedanya dengan Sensitif Beku
Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, suhu penyimpanan vaksin menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. Pasalnya, ada vaksin yang sensitif beku dan ada juga kelompok vaksin sensitif panas.
Hal ini bertujuan agar vaksin Corona tidak rusak dan tetap terjaga efektivitasnya. Berikut perbedaan antara vaksin yang sensitif beku dan panas:
Kelompok vaksin sensitif beku. Vaksin akan rusak jika disimpan dalam suhu dingin di bawah 0 derajat celsius.
Kelompok vaksin sensitif panas. Vaksin akan rusak jika terpapar panas yang berlebihan.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020 disebutkan, vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia ada tujuh jenis, yakni vaksin yang diproduksi PT Bio Farma, Oxford-AstraZeneca, Sinophram, Moderna, Novavax, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac.
Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis vaksin Corona yang akan digunakan Indonesia berdasarkan sensitivitas suhunya.
1. Pfizer-BioNTech
Vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech menggunakan teknologi baru yakni, messenger RNA (mRNA). Vaksin ini menggunakan gen sintetis yang lebih mudah diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibanding teknologi biasa.
Meski begitu, vaksin Corona Pfizer-BioNTech perlu perhatian khusus dalam pendistribusiannya. Pasalnya, vaksin ini harus disimpan di dalam suhu beku minus 70 derajat celsius.
2. Moderna
Seperti Pfizer-BioNTech, vaksin Corona buatan Moderna juga menggunakan teknologi mRNA dalam pembuatannya. Meski begitu, vaksin ini tidak harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius.
Dr Tal Zacks, chief medical officer Moderna, mengatakan bahwa vaksin buatannya bisa bertahan selama 6 bulan pada penyimpanan dengan suhu minus 20 derajat celsius.
3. Sinovac
Vaksin Corona buatan produsen asal China ini dibuat dengan metode inaktivasi. Inaktivasi adalah metode pembuatan vaksin dengan menggunakan versi tidak aktif dari jenis virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu.
Dalam pendistribusiannya, vaksin Sinovac tidak memerlukan lemari pendingin khusus. Vaksin ini bisa disimpan dalam suhu 2-8 derajat celsius.
Bagaimana dengan vaksin lain dilihat dari sensitivitasnya terhadap suhu? Klik halaman selanjutnya.
https://trimay98.com/movies/5-cowok-jagoan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar