Selasa, 26 Januari 2021

Lakukan Tantangan Makan Mi Super Pedas, Pria Ini Sempat Tuli Dua Hari

 Seorang pria sempat kehilangan pendengarannya atau tuli sementara selama beberapa hari karena makan mi super pedas asal Korea.

Mi super pedas khas Korea memang menjadi sebuah makanan dengan sensasi dan tren kuliner tersendiri bagi para pencinta pedas. Bahkan, di media sosial pun bermunculan soal tantangan untuk memakan mi super pedas tersebut.


Hanya saja tingkat toleransi pedas tiap orang tidak sama. Seorang pria bernama Reemul dari London merasakan sendiri pengalaman tersebut.


Reemul mengaku terkejut karena seusai makan sebungkus mi ia menjadi tuli sebagian selama dua hari.


Dikutip dari laman World of Buzz, Reemul mengatakan bahwa mi tersebut terasa seperti lava menetes ke perutnya.


"Gigi saya seperti mati rasa dan tenggorokan saya menutup saat lava menetes ke perut saya. Karena tidak ingin menyerah pada percobaan pertama, aku makan lagi dan lagi, mencoba menahan rasa sakit," jelasnya.


"Akhirnya, setelah saya makan setengah mangkuk, saya menyerah. Merasa kecewa pada diri saya sendiri," tambahnya


Reemul menyebut usai mengonsumsi mi tubuhnya seperti mati rasa dan bagian dalam serta wajahnya terasa panas. Meski demikian, ia mengaku rasanya enak.


Namun, pada keesokan harinya dia merasakan rasa sakit yang tajam di telinga kiri setiap kali disentuh. Rasa sakit semakin parah seiring berjalannya waktu.


"Selama akhir pekan, saya masih tidak bisa mendengar dengan baik dari telinga kiri saya, dan mulai ada suara berdering," tambahnya.


Beruntung, rasa sakit maupun kehilangan pendengarannya berkurang dalam tiga hari setelah makan mi super pedas tersebut.

https://cinemamovie28.com/movies/iron-man-2/


China Temukan Jejak Corona di Area Vaksinasi, Diduga Berkaitan dengan Vaksin


Otoritas China mengatakan telah menemukan jejak virus Corona di beberapa area vaksinasi COVID-19. Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit China (CDC China) menyebut jejak virus Corona yang ditemukan ini kemungkinan terkait dengan cairan vaksin.

Dikutip dari laman Reuters, sampel yang diambil dari meja, dinding, gagang pintum dan lorong area vaksinasi terdeteksi positif COVID-19. Hanya saja CDC China menegaskan sampel tersebut tidak bersifat menular.


"Jejak tersebut memiliki urutan genom yang identik dengan strain yang ditemukan dalam botol vaksin tetapi berbeda dari strain yang saat ini menyebar," kata CDC China, pada Minggu (24/1/2021).


CDC China menambahkan bahwa pengembangan beberapa vaksin Corona memang mengandung potongan asam nukleat yang relatif lengkap dari virus dan tidak menular.


Seperti yang diketahui perusahan farmasi China yakni Sinovac dan Sinopharm mengembangkan vaksin Corona dengan inactivated virus atau vaksin yang sudah dalam keadaan dilemahkan.


Benjamin Cowling, seorang ahli penyakit menular dari Universitas Hong Kong, mengonfirmasi kemungkinan kontaminasi di area dari cairan vaksin dan mengatakan jejak virus semacam itu "tidak perlu dikhawatirkan."


Staf di area vaksinasi yang terkontaminasi telah dites negatif virus, kata CDC China.

https://cinemamovie28.com/movies/iron-man/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar