Senin, 18 Januari 2021

Induk TikTok Setop Bisnis Ponselnya

 Perusahaan induk TikTok, ByteDance, menghentikan bisnis ponselnya yang dibangun bersama vendor Smartisan. Keduanya berkolaborasi tahun lalu dengan meluncurkan ponsel Smartisan Nut R2 setelah ByteDance mengakuisisi beberapa paten dan pegawai dari perusahaan elektronik tersebut.

Berdasarkan laporan media China, ByteDance telah menghentikan bisnis hardware ponselnya pada 13 Januari. ByteDance mengumumkan mereka telah menyatukan tim riset dan pengembangan yang dibentuk Smartisan ke dalam tim perangkat pendidikan miliknya.


Tim hardware pendidikan ini akan dipimpin oleh pendiri Musical.ly Yang Luyu dan akan melapor kepada Senior Vice President ByteDance yang juga kepala bisnis edukasi Chen Lin.


Ada beberapa alasan yang muncul tentang keputusan ByteDance untuk menghentikan bisnis ponsel Smartisan. Media China ITHome melaporkan bahwa distributor ponsel di China mengungkap bahwa popularitas dan penjualan ponsel Smartisan sangat rendah, seperti dikutip dari Gizmochina, Senin (18/1/2021).


Hal ini dikarenakan ponsel tersebut hanya dijual secara online, dan ponsel yang dijual offline merupakan produk bekas. Distributor lainnya mengungkap ia membeli beberapa unit ponsel Smartisan bekas tahun lalu yang sampai saat ini belum terjual.


E-commerce besar seperti JD.com dan Taobao melaporkan bahwa angka penjualan ponsel Smartisan Nut R2 yang diluncurkan tahun lalu kurang dari 100.000 unit. Saat ini banyak outlet yang memangkas harga ponsel tersebut dari 4.499 Yuan (Rp 9,7 juta) menjadi 2.299 Yuan (Rp 4,9 juta).


Alasan lainnya yang terkuak adalah biaya produksi yang tinggi. ByteDance tidak memiliki supply chain sebesar vendor ternama seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi, jadi biaya produksi ponsel Smartisan jauh lebih mahal.


Dengan ditutupnya Smartisan, bukan berarti ByteDance mundur dari bisnis hardware. Saat ini mereka mengalihkan fokusnya ke bisnis lampu meja pintar untuk pendidikan.


Sektor edukasi dipilih karena penelitian Multi-Whale Capital Education Research menemukan bisnis perangkat pintar untuk pendidikan akan mencapai USD 57 miliar pada tahun 2022, dan lampu pintar termasuk produk yang populer. Pada Oktober lalu, ByteDance mengumumkan Dali Smart Tutoring Lamp yang memiliki layar dan asisten pengajar di dalamnya.

https://trimay98.com/movies/sleep-tight/


Tanggapan Pfizer Soal Kematian Puluhan Lansia Usai Divaksin


 Vaksin Pfizer untuk menangkal virus Corona telah diberikan di berbagai negara, termasuk di Norwegia. Akan tetapi di negara Skandinavia ini, dilaporkan 29 lansia meninggal dunia setelah diberikan vaksin Pfizer. Bagaimana tanggapan Pfizer mengenai peristiwa ini?

Perusahaan asal Amerika Serikat ini, yang bermitra dengan perusahaan Jerman BioNtech dalam pembuatan vaksin Corona, mengaku sudah menerima laporan kematian usai divaksin tersebut dan sedang bekerja sama dengan Norwegian Medicines Agency (NOMA) untuk mengumpulkan informasi yang relevan.


"Otoritas Norwegia memprioritaskan imunisasi warga di panti jompo, kebanyakan sudah sangat tua dengan kondisi medis bawaan dan sebagian sudah berada di tahap akhir penyakitnya," sebut Pfizer yang dikutip detikINET dari ABC, Senin (18/1/2021).


"NOMA memberi konfirmasi bahwa angka insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai dengan ekspektasi. Semua laporan kematian akan dievaluasi secara menyeluruh oleh NOMA untuk menentukan apakah insiden itu berhubungan dengan vaksin," tambah Pfizer.


Sebagian pakar menyebutkan insiden kematian di Norwegia mungkin telah diperkirakan mengingat penerima vaksin Pfizer sudah sangat berumur dan ada yang penyakitnya sudah parah. "Siapapun yang berada di fasilitas perawatan untuk orang tua biasanya sangat rapuh dan juga punya beberapa penyakit," sebut Dr Rob Grenfell, pakar kesehatan di Australia.


Seperti diberitakan, penyebab kematian yang sebenarnya memang belum terungkap dan sedang diinvestigasi secara intensif. Dalam keterangan tertulisnya, Norwegian Medicines Agency (NOMA) menyebut semua kematian tersebut setelah pemberian vaksin Pfizer.

https://trimay98.com/movies/species-iii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar