- Ant Group, induk dari Alipay yang didirikan Jack Ma berpeluang kembali melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di bursa Shanghai dan Hong Kong. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur bank sentral atau People's Bank of China Gang Yi.
Untuk bisa melakukan IPO setelah sebelumnya dibekukan, Gang Yi menyarankan agar pendaftar saham Ant Group dapat dipertimbangkan kembali dalam situasi yang tepat.
"Saya mengatakan bahwa Anda hanya perlu mengikuti standar instruksi hukum, maka Anda akan mendapatkan hasilnya," kata Yi saat berbicara dalam virtual Forum Ekonomi Dunia seperti yang dilansir BBC, Rabu (27/1/2021).
Sebelum gagal melakukan IPO, Ant Group diprediksi dapat mengumpulkan pendanaan perdana hingga US$ 34,3 miliar atau setara Rp 486 triliun (kurs Rp 14.135).
Pembekuan itu dilakukan setelah Pendiri Alibaba Jack Ma memberikan kritik besar-besaran atas sistem keuangan di Negeri Tirai Bambu tersebut dalam pertemuan yang membahas teknologi keuangan pada Oktober 2020 lalu. Dalam forum yang didatangi para petinggi pemerintahan China, Jack Ma menyamakan sektor perbankan di sana didominasi dengan 'toko gadai'. Artinya, perbankan di China memberikan pinjaman dengan jaminan yang sangat besar dan sulit terjangkau oleh rakyat kecil. Jack Ma pun menyesali kurangnya inovasi pada sistem perbankan China.
Menurut sejumlah pakar, pembekuan IPO Ant Group merupakan hukuman dari pemerintah terhadap perkataan Jack Ma yang blak-blakan. Namun, pemerintah berdalih dan mengatakan adanya risiko besar pada stabilitas sistem keuangan China dari Ant Group.
Ant Group memang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menarik kredit dengan jaminan kecil. Menurut Gang Yi, hal itu menciptakan risiko.
"Manfaat itu sudah jelas, tetapi pada saat yang sama kita juga bisa melihat beberapa risiko terhadap informasi dan perlindungan konsumen serta beberapa potensi monopoli dan juga beberapa penyalahgunaan kekuasaan monopoli," pungkas Gang Yi.
https://maymovie98.com/movies/iron-man-3/
Corona Indonesia Catatkan 2 Rekor 27 Januari: Sembuh-Meninggal
Perkembangan penanganan Corona di Indonesia hari Rabu (27/1/2021), mencatat dua rekor sekaligus, yakni jumlah pasien COVID-19 yang sembuh dan meninggal.
Dilaporkan, pada hari ini jumlah pasien COVID-19 yang sembuh ada sebanyak 10.974 orang. Rekor sebelumnya terjadi pada Selasa (26/1/2021) kemarin, yakni 10.868 pasien sembuh dalam sehari.
Berikut catatan rekor sembuh COVID-19 di Indonesia di bulan Januari 2021:
2 Januari: 7.582 pasien sembuh COVID-19
11 Januari: 7.715 pasien sembuh COVID-19
14 Januari: 7.741 pasien sembuh COVID-19
16 Januari: 8.662 pasien sembuh COVID-19
17 Januari: 9.102 pasien sembuh COVID-19
18 Januari: 9.475 pasien sembuh COVID-19
20 Januari: 9.755 pasien sembuh COVID-19
23 Januari: 9.912 pasien sembuh COVID-19
25 Januari: 10.678 pasien sembuh COVID-19
26 Januari: 10.868 pasien sembuh COVID-19
27 Januari: 10.974 pasien sembuh COVID-19.
Selain itu, pada hari ini lagi-lagi Indonesia mencatatkan penambahan kasus kematian COVID-19 tertinggi, yaitu 387 orang dalam sehari. Ini merupakan rekor kematian yang kelima kalinya terjadi pada bulan Januari 2021.
Berikut catatan rekor kematian COVID-19 di Indonesia di bulan Januari 2021:
12 Januari: 302 kasus baru kematian COVID-19
13 Januari: 306 kasus baru kematian COVID-19
19 Januari: 308 kasus baru kematian COVID-19
21 Januari: 346 kasus baru kematian COVID-19
27 Januari: 387 kasus baru kematian COVID-19.
Sementara itu, berikut detail perkembangan kasus Corona di Indonesia, Rabu (27/1/2021), sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 11.948 menjadi 1.024.298
Pasien sembuh bertambah 10.974 menjadi 831.330
Pasien meninggal bertambah 387 menjadi 28.855.
Tercatat sebanyak 77.788 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 81.589.
https://maymovie98.com/movies/journey-to-the-west-conquering-the-demons/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar