Senin, 18 Januari 2021

DKI Masih di Atas 2 Ribu! Ini Sebaran 9.086 Kasus Baru COVID-19 RI 18 Januari

 Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Senin (18/1/2021). Ada penambahan 9.068 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 917.015 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 2.361 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 1.559 kasus dan Jawa Barat sebanyak 1.485 kasus baru per 18 Januari.


Detail perkembangan virus Corona Senin (18/1/2021), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 9.086 menjadi 917.015


Pasien sembuh bertambah 9.475 menjadi 745.935


Pasien meninggal bertambah 295 menjadi 26.282


Tercatat sebanyak 47.488 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 77.579.


Sebaran 9.086 kasus baru Corona di Indonesia pada Senin (18/1/2021).


DKI Jakarta: 2.361 kasus

Jawa Tengah: 1.559 kasus

Jawa Barat: 1.485 kasus

Jawa Timur: 848 kasus

Sulawesi Selatan: 661 kasus

Kalimantan Timur: 354 kasus

DI Yogyakarta: 295 kasus

Banten: 245 kasus

Bali: 238 kasus

Sulawesi Utara: 145 kasus

Nusa Tenggara Timur: 101 kasus

Riau: 88 kasus

Lampung: 85 kasus

Kepulauan Riau: 85 kasus

Sumatera Utara: 74 kasus

Bangka Belitung: 60 kasus

Sumatera Selatan: 54 kasus

Kalimantan Tengah: 40 kasus

Kalimantan Utara: 40 kasus

Sumatera Barat: 35 kasus

Nusa Tenggara Barat: 35 kasus

Papua: 31 kasus

Sulawesi Tengah: 30 kasus

Jambi: 29 kasus

Maluku: 29 kasus

Papua Barat: 21 kasus

Maluku Utara: 19 kasus

Sulawesi Tenggara: 16 kasus

Kalimantan Selatan: 13 kasus

Gorontalo: 6 kasus

Aceh: 2 kasus

Bengkulu: 2 kasus

https://trimay98.com/movies/youre-next/


Isu Pasien COVID-19 Sulit Dapat Bed, Sultan: Sudah Ditambah


Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengaku sudah menambah kapasitas bed rumah sakit rujukan COVID-19, khususnya rumah sakit swasta dengan syarat dan ketentuan berlaku. Karena itu Sultan mempertanyakan adanya pasien COVID-19 yang kesulitan mendapatkan layanan rawat inap.

"Harapannya yang 10 (persen kapasitas rs swasta) itu bisa jadi 15 persen (alokasinya) tapi belum ada kepastian. Tapi kalau yang di pemerintah yang tadinya hanya 40 persen kita tingkatkan jadi 60 persen," kata Sultan saat ditemui wartawan di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, Senin (18/1/2021).


Misalnya, 40 persen itu hanya 75 bed yang di RSUP Sardjito sekarang bisa ditingkatkan menjadi 115 bed. Sedangkan untuk di RSPAU Hardjolukito ada tambahan di gedung yang baru sebanyak 105 bed.


"Mbok 100 persen yang pemerintah berani. Kalau yang swasta tidak berani karena perputaran uang diperlukan yang cash kalau BPJS harus nagih. Hal seperti ini permasalahan teknis," ujarnya.


Oleh karena itu, terdapat alasan khusus terkait pasien COVID-19 yang belum mendapatkan rawat inap di rumah sakit rujukan. Sultan juga meminta masyarakat untuk ikut mengawasi jika ada pasien COVID-19 yang belum mendapatkan ruang rawat inap.


"Jadi kalau teman-teman pers bisa membantu kalau ada orang teriak begitu (tidak dapat tempat tidur) ning ndi (di mana)? Ning rumah sakit opo itu masuk daftar keputusan Gubernur atau Wali Kota, kalau tidak memang tidak ada keharusan harus menerima COVID-19. Gitu lho," ucapnya.

https://trimay98.com/movies/antboy-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar