Belum lama ini virus Nipah dikhawatirkan para ilmuwan jadi pandemi baru di Asia. Ahli virus asal Thailand di Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centre tengah mempelajari soal seberapa besar potensi virus Nipah jadi pandemi berikutnya di Asia.
Dari hasil analisa sampel spesies termasuk kelelawar, ditemukan hewan ini memicu ancaman pandemi baru seperti virus Corona COVID-19. Tingkat kematian virus Nipah pun dilaporkan cukup tinggi berkisar 40-75 persen.
"Ini sangat mengkhawatirkan karena belum ada obatnya dan tingkat kematian yang tinggi akibat virus ini," katanya dikutip dari laman BBC.
Bagaimana gejala virus Nipah?
Gejala virus Nipah pada umumnya muncul dalam 4 hingga 14 hari usai terinfeksi. Ada gejala awal yang muncul termasuk demam dan sakit kepala, yang bisa berlangsung 3 hingga 14 hari.
Namun, di beberapa kasus gejala virus Nipah bisa memburuk hingga pasien mengalami koma dalam rentang waktu 24 hingga 48 jam.
Berikut gejala virus Nipah, dikutip dari laman resmi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (AS).
Gejala ringan:
Demam
Sakit kepala
Batuk
Sakit tenggorokan
Sulit bernapas
Muntah
Gejala parah:
Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
Kejang
Koma
Pembengkakan otak (ensefalitis)
Kematian
Bagaimana cara menghindari virus Nipah?
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan virus Nipah, dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air
Hindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit
Hindari area tempat kelelawar biasanya bertengger
Hindari konsumsi nira kurma mentah
Hindari konsumsi buah-buahan yang mungkin terkontaminasi oleh kelelawar
Hindari kontak dengan cairan tubuh siapa pun yang diketahui terinfeksi NiV (virus Nipah)
Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya harus dipakai saat menangani hewan yang sakit.
https://maymovie98.com/movies/sweet-sex/
Penasaran Berapa Rata-rata Ukuran Mr P Pria? Ini Hasil Studinya
Ukuran penis bagi pria mungkin dianggap paling penting. Namun, pakar seks biasanya mengatakan bahwa ukuran penis justru tidak terlalu penting.
Di sisi lain, ukuran penis yang kecil biasanya membuat para pria menjadi khawatir. Ilmuwan telah meneliti ukuran penis, dan mereka menemukan rata-rata panjang dan lebar penis.
Berapa ukuran rata-rata penis?
Studi tahun 2014 pada lebih dari 15.000 pria yang diterbitkan dalam The British Journal of Urology, menemukan bahwa rata-rata penis memiliki panjang 3,61 inci dan lingkar 3,67 inci atau sekitar 9 sentimeter. Sedangkan rata-rata penis ereksi berukuran panjang 5,17 inci atau 13,3 sentimeter dan lingkar 4,59 inci sekitar 11 sentimeter.
Meskipun ini adalah rata-rata resmi, bukan berarti penis seorang pria akan memiliki ukuran yang sama setiap saat.
Dokter sekaligus penulis medis kesehatan pria di Roman, dr Mike Bohl, menunjukkan bahwa suhu adalah salah satu faktor yang dapat mengubah ukuran penis.
"Misalnya, saat sedang tak ereksi, penis yang lembek mungkin tampak lebih kecil," tutur dr Bohl seperti dikutip dari Health.
Mengapa ukuran penis bervariasi?
dr Bohl mengungkapkan bahwa ukuran penis bisa berbeda-beda di antara anggota keluarga.
"Selama penis melakukan fungsinya dengan baik, yaitu reproduksi, genetika yang membentuk penis itu akan diturunkan," tambah dr Bohl.
Bisakah pria mengubah ukuran penis mereka?
"Salah satu cara yang terbukti mengubah ukuran penis adalah melalui operasi pembesaran penis," jelas Bohl.
Ia menuturkan, dalam operasi pembesaran penis, ligamen yang menahan ereksi akan dipotong, yang membuatnya terlihat lebih panjang. Namun sisi negatif dari tindakan tersebut bisa memengaruhi ereksi.
Apakah ada cara membuat penis terlihat lebih besar?
Beberapa trik sederhana dapat dilakukan untuk membuat penis terlihat lebih besar dari yang sebenarnya, tanpa operasi apapun.
"Menurunkan berat badan atau memangkas rambut kemaluan adalah cara untuk membuat penis lebih terlihat, yang mungkin membuatnya tampak seperti lebih panjang," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar