Setelah vaksinasi perdana pada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021, vaksinasi tahap pertama ditargetkan untuk tenaga kesehatan. Dalam dua pekan, lebih dari 500 ribu nakes sudah divaksinasi COVID-19.
Untuk mempercepat proses vaksinasi untuk nakes, Kementerian Kesehatan RI mengadakan vaksinasi massal di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Manado selama sepekan kemarin.
Salah satunya di Surabaya, Kemenkes bersama Pemerintah Daerah Surabaya sukses memvaksinasi sebanyak 7.000 nakes pada Minggu (31/1/2021).
"Antusiasme lebih dari lima ratus ribu tenaga kesehatan, termasuk yang telah mengikuti kegiatan vaksinasi massal, menunjukkan respon yang sangat positif dari para nakes dalam mendukung program vaksinasi ini," terang Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi.
"Beberapa kendala teknis yang sempat muncul di awal-awal, tidak menyurutkan optimisme mereka terhadap keamanan dan manfaat vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap COVID-19," lanjutnya.
Melihat tercapainya jumlah nakes penerima vaksin dalam dua pekan ini, pemerintah optimistis target 1,5 juta nakes tervaksinasi akan tercapai pada akhir Februari ini. Meski disebut-sebut memiliki efek samping, manfaat yang tak kalah besar membuat pemerintah konsisten menggenjot penyebaran vaksin.
Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga menambahkan, vaksinasi COVID-19 mesti digencarkan untuk meningkatkan kemampuan bertahan masyarakat. Tak lain, dengan tetap menjalankan kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Ketika herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap COVID-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena keterbatasan kondisi kesehatannya, bisa ikut terlindungi," terang Arya dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (1/2/2021).
Setelah nakes, target vaksinasi COVID-19 selanjutnya adalah petugas pelayanan publik dan kelompok usia lanjut (di atas 60 tahun).
Setelahnya, target disusul oleh masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi, serta pelaku perekonomian lain dengan pertimbangan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
Berikut detail capaian vaksinasi COVID-19 hingga 1 Februari pukul 14:00 WIB:
Total sasaran vaksinasi: 181.554.465
Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan: 1.531.072
Registrasi ulang: 1.501.491
Vaksinasi tahap 1: 539.532
Vaksinasi tahap 2: 35.406
https://kamumovie28.com/movies/the-light-and-dark-of-crimson-peak/
Alasan Napas Bau Jigong saat Bangun Tidur
Bangun tidur pagi ini kok napas kaya bau jigong ya? Napas yang bau saat kamu bangun tidur kadang sangat mengganggu dan membuat tidak percaya diri lho.
Napas yang bau umumnya disebabkan karena produksi air liur saat tidur mengundang bakteri untuk datang. Kemudian volatile sulfur (VSC) bisa terbentuk dan menyebabkan bau yang tidak sedap.
Dikutip dari laman Everyday Health, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk mencegah dan mengusir bau mulut yang mampir setiap pagi.
1. Salah posisi tidur
Produksi air liur di dalam mulut secara alamiah melambat ketika kita tidur. Tapi, jika kamu mendengkur atau tidur dengan mulut yang terbuka, mulut bisa menjadi kering lho. Semakin kering mulut, maka semakin sulit untuk melawan bakteri penyebab bau.
Biasanya orang yang sering tidur tengkurap dan mendengkur, oleh karena itu temukan posisi tidur yang lebih baik dan nyaman agar tak ada lagi bau jigong, hihihi.
2. Sikat gigi nggak bersih
Bakteri bisa berkumpul setelah makan dan sebelum tidur. Oleh karena itu, napas bau jigong bisa muncul saat bangun tidur apabila kamu tidak menjaga kebersihan di mulut.
Saran untuk menyikat gigi dua kali sehari, di pagi hari dan malam hari sebelum tidur setidaknya selama dua menit. Menyikat gigi sudah rutin tapi masih bau mulut? Jangan lupa juga untuk menyikat lidahmu secara perlahan atau gunakan mouthwash antibakteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar