Masturbasi menjadi salah satu topik seksual yang kerap dianggap tabu untuk dibicarakan. Dampaknya di tengah masyarakat kerap beredar berbagai mitos atau kabar miring terkait kebiasaan masturbasi.
Salah satu contohnya adalah anggapan bahwa masturbasi disebut-sebut bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Benarkah hal tersebut?
Dikutip dari Medical News Today, terapis seks Janet Brito dari University of Minnesota menjelaskan bahwa masturbasi tidak berkaitan langsung dengan disfungsi ereksi. Menurut studi yang dipublikasi di jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine tahun 2011, masturbasi dilakukan oleh sekitar 74 persen responden pria dan 48,1 responden wanita.
"Masturbasi adalah hal alami dan tidak mempengaruhi kualitas atau frekuensi dari ereksi," tulis Medical News Today seperti dikutip pada Jumat (26/2/2021).
"Seorang pria mungkin saja tidak bisa langsung ereksi usai masturbasi. Ini dinamakan periode jendela dan tidak sama dengan disfungsi ereksi. Periode jendela merujuk pada waktu yang dibutuhkan bagi seorang pria untuk bisa kembali ereksi usai ejakulasi," lanjut artikel.
Menurut studi yang dilakukan peneliti dari Cleveland Clinic usia jadi faktor utama disfungsi ereksi, bukan masturbasi. Risiko disfungsi ereksi disebut meningkat bagi pria di atas usia 40 tahun.
Faktor risiko lain yang bisa jadi pemicu disfungsi ereksi, di antaranya adalah diabetes, obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit saluran kemih, dan konsumsi alkohol serta merokok.
Sementara pada pria berusia dewasa, masalah disfungsi ereksi biasanya lebih disebabkan karena faktor psikologis atau emosi.
https://trimay98.com/movies/abducted-3/
Hoax! Kemenkes Bantah Puluhan Wartawan Terkapar Setelah Vaksinasi COVID-19
Sebuah pesan viral beredar grup Whatsapp dan media sosial, menyebut puluhan wartawan terkapar setelah mendapat vaksin COVID-19. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi membantah informasi tersebut.
"Kami sampaikan, informasi yang beredar di WA grup dan media sosial ini adalah tidak benar," tegas dr Nadia, Jumat (26/2/2021).
Meluruskan informasi yang beredar, dr Nadia menyebut ada 5 awak media yang menjalani observasi karena Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kelimanya merasa ada keluhan efek samping pasca penyuntikan vaksin COVID-19.
"Saat ini kelima awak media itu sudah kembali ke rumah masing-masing dan dalam kondisi sehat," jelas dr Nadia.
Dari hasil pemeriksaan, salah satu penyebab munculnya keluhan yang dialami kelima awak media ini adalah kurang istirahat pada malam hari sebelum vaksinasi. Karenanya, dr Nadia mengimbau peserta vaksinasi untuk tidak begadang sebelum penyuntikan.
Dihubungi terpisah, ahli jantung dari RS Siloam dr Vito A Damay menjelaskan bahwa kurang tidur akan mempengaruhi bioritme tubuh. Efeknya, tekanan darah cenderung meningkat dan tubuh terasa lemas.
"Nah efek lemas dan lelah yang dialami setelah begadang itu dirasakan sebagai 'drop', 'kurang fit' dan diasumsikan sebagian orang karena tekanan darah turun," jelas dr Vito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar