Genophobia merupakan kondisi saat seseorang merasa takut berlebihan terhadap hubugan seksual. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang merasa panik jika terjadi keintiman seksual, atau bahkan cukup dengan memikirkan hal terkait seks.
Gejala genophobia
Biasanya, orang yang mengalami fobia seksual mengalami gejala seperti mengalami rasa ketakutan, kekhawatiran, serta kepanikan berlebih jika dihadapi oleh sumber maupun pikiran seksual. Bahkan, gejala lebih parah yang dapat dialami dapat berupa mual, pusing, kesulitan bernapas, palpitasi jantung, dan berkeringat.
Selain itu, orang dengan genophobia cenderung menghindari hal-hal yang berkaitan dengan seksual untuk menghindari reaksi ketakutannya. Mereka mungkin memahami ketakutannya tersebut, namun mengalami kesulitan untuk mengatasinya.
Penyebab genophobia
Dikutip dari Healthline, terdapat berbagai penyebab seseorang menjadi fobia terhadap seks yang termasuk isu emosional serta fisik, yaitu:
1. Vaginismus
Vaginismus merupakan kondisi dimana otot-otot di sekitar vagina menyempit secara alami jika terjadi penetrasi. Hal ini kemudian dapat menyebabkan hubungan seks menjadi menyakitkan, sehingga membuat ketakutan terhadap aktivitas seksual.
2. Disfungsi ereksi
Kondisi dimana penis sulit ereksi ini dapat menimbulkan perasaan malu hingga stres pada pria yang mengalaminya. Umumnya, seseorang yang mengalami disfungsi ereksi tidak akan memberi tahu siapa pun mengenai hal tersebut, hal inilah yang kemudian membuat seseorang menjadi takut terhadap keintiman seksual.
3. Khawatir performa seks
Beberapa orang cenderung merasa khawatir apakah mereka dapat bermain di atas kasur dengan baik. Perasaan khawatir tersebut kemudian menyebabkan ketidaknyamanan psikologis yang menyebabkan mereka menghindari aktivitas seksual.
4. Pengalaman buruk di masa lalu
Pengalaman buruk di masa lalu terkait seks dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma. Hal ini kemudian menyebabkan berbagai masalah disfungsi seksual, termasuk munculnya pikiran negatif mengenai seks. Sehingga, mereka kemudian menjadi memiliki ketakutan akan hubungan intim.
Cara mengatasi genophobia
Perbedaan ketakutan biasa dengan fobia adalah fobia dapat memberikan efek negatif yang signifikan bagi seseorang. Ketakutan akan seks dapat mengganggu seseorang membangun hubungan romantis yang dapat menyebabkan depresi. Namun, fobia merupakan kondisi yang dapat diatasi melalui terapi atau pengobatan.
Bagi orang yang memiliki fobia seksual, terdapat terapi yang bisa membantu mengatasi fobianya. Umumnya, terapi yang dilakukan adalah psikoterapi, yakni serangkaian penanganan untuk mengatasi masalah psikologis.
Terdapat berbagai jenis psikoterapi, salah satunya adalah CBT (cognitive behavioral therapy) atau terapi perilaku kognitif yang membantu pasiennya dengan melatih cara berpikir terkait fobianya serta mempelajari apa yang harus dilakukan jika reaksi fisik terjadi.
https://maymovie98.com/movies/the-deal-4/
Susah Terangsang Pagi Ini? Kata Dokter, Salahkan Cuaca Dingin
Udara dingin saat musim hujan ternyata memiliki pengaruh pada dorongan seksual seseorang, lho. Pasalnya, sejumlah studi menemukan bahwa cuaca dingin dapat menurunkan libido yang menyebabkan kamu menjadi kurang tertarik dengan seks.
Menurut seorang dokter obgyn sekaligus penulis buku PCOS SOS bernama Felice Gersh, MD, suhu dingin memiliki peran dalam menurunkan libido, namun hal tersebut ternyata bukan satu-satunya faktor.
Faktor lainnya yang menyebabkan menurunnya libido saat cuaca dingin adalah testosteron. Seperti diketahui, testosteron memiliki hubungan kuat dengan libido. Semakin banyak kadar testosteron dalam tubuh, semakin tinggi pula dorongan seksual yang dirasakan.
Dokter Gersh mengatakan, kadar testosteron menjadi menurun pada saat cuaca dingin, sehingga kamu cenderung menjadi malas untuk bercinta. Di sisi lain, estrogen juga memiliki peran penting terkait libido. Penelitian menunjukkan bahwa kadar estrogen pada wanita meningkat pada musim panas, dan menurun pada musim dingin.
Namun, tak semua orang mengalami perubahan hormon tersebut. Pasalnya, terdapat orang yang memiliki tingkat testosteron serta estrogen yang stabil sepanjang tahunnya.
Selain itu, cuaca dingin seperti musim hujan membuat matahari sering kali tertutup oleh awan. Sehingga, vitamin D yang didapat dari sinar matahari menjadi menurun. Kurangnya vitamin D juga bisa menyebabkan turunnya tingkat produksi testosteron, sehingga tingkat libido pun ikut menurun.
Adapun alasan lainnya yang menyebabkan turunnya libido saat cuaca dingin, yakni lantaran menurunnya kadar vitamin D yang didapat oleh tubuh dapat memberikan efek negatif terhadap mood serta dorongan seksual seseorang.
Meski tingkat libido menurun saat cuaca dingin, hal ini bukan berarti kamu dan pasangan tidak bisa mempererat hubungan. Sebab, kamu masih bisa menikmati waktu bersama dan mempererat hubungan dengan beragam aktivitas lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar