- Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang menyasar lansia dan petugas layanan publik resmi dimulai Rabu (17/2/2021). Dalam praktiknya, penyuntikan secara massal baru benar-benar dimulai minggu depan.
"Beberapa fasyankes masih berusaha menyelesaikan tahap satu. Kemungkinan kita mulai penyuntikan (tahap kedua) minggu depan," jelas juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, Jumat (19/2/2021).
Sembari menunggu kesiapan fasyankes (fasilitas layanan kesehatan), kelompok lansia sudah mulai bisa mendaftarkan diri melalui website kementerian kesehatan (kemkes.go.id) dan KPC-PEN (covid19.go.id). Link yang terdapat di kedua website tersebut sekaligus menggantikan beberapa link yang sempat viral sebelumnya.
Selain di fasyankes, vaksinasi untuk lansia juga akan dilakukan secara massal bekerja sama dengan institusi dan ormas.Dalam link pendaftaran, lansia maupun pendamping akan diminta menjawab beberapa pertanyaan. Sedangkan saat pelaksanaan vaksinasi, lansia yang memiliki komorbiditas tertentu diharuskan membawa surat rekomendasi dari dokter terkait.
https://nonton08.com/movies/treacherous/
Terlalu! Vaksin Corona Palsu di Meksiko Dijual Rp 28 Juta Perdosis
Kepolisian Meksiko berhasil menangkap enam orang terkait dugaan perdagangan vaksin Corona palsu. Mereka ditangkap pada hari Rabu (17/2/2021) di perbatasan negara bagian Nuevo Leon.
Dikutip dari Associated Press, Wakil Menteri Kesehatan Meksiko Hugo López-Gatell mengatakan bahwa komplotan itu menjual vaksin Corona Pfizer palsu seharga USD 2.000 atau sekitar Rp 28 juta perdosis. Padahal, vaksin ini hanya dapat diperoleh melalui program vaksinasi COVID-19 dari pemerintah.
"Anda tidak boleh bermain-main dengan kesehatan, apalagi pada saat pandemi seperti ini, tidak ada pihak yang boleh mengambil untung," kata Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan bahwa vaksin Corona palsu tersebut tengah ditawarkan di klinik kesehatan, Spine Clinic by Umperio, di sebelah utara daerah pinggiran Monterrey.
Sebelumnya, para pengamat telah mengkhawatirkan tindakan kriminal ini akan terjadi. Mereka cemas kelompok kejahatan yang ada di Meksiko berupaya mencuri, membajak, atau memalsukan vaksin atau obat-obatan yang sedang dicari selama pandemi untuk meraup keuntungan.
Pasalnya, tindakan kriminal seperti pencurian obat dan oksigen memang sempat terjadi, namun ini pertama kalinya ada kejadian kriminal terkait vaksin Corona.
Sebelumnya, sindikat pengedar vaksin Corona palsu juga ditangkap di China. Puluhan tersangka ditangkap terkait sedikitnya 21 kasus kriminal puluhan ribu vaksin Corona palsu.
Menurut laporan berita Xinhua, sekelompok tersangka meraup profit hingga 18 juta Yuan (Rp 38,7 miliar) dari produksi dan distribusi sekitar 58.000 vaksin Corona palsu, yang dibuat dari larutan garam atau air mineral.
Dalam beberapa kasus lainnya, vaksin Corona palsu ini dijual dengan harga tinggi, termasuk dalam skema vaksinasi darurat di beberapa rumah sakit atau diselundupkan ke luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar