Rabu, 24 Februari 2021

3 Kemungkinan Seribuan WNA Positif Corona Saat Masuk RI

 Sebanyak 1.214 warga asing dan Indonesia yang tiba dari luar negeri terkonfirmasi positif COVID-19 meski telah memegang surat keterangan bebas virus corona.

Ketua Satgas COVID-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengatakan bahwa per 28 Desember 2020 hingga 18 Februari 2021 sebanyak 1.092 WNI dan 122 WNA terkonfirmasi positif corona saat tiba di Indonesia.


"Sekarang pertanyaannya adalah apakah mereka ini terpapar tetapi belum terinfeksi atau terpapar selama penerbangan," kata Doni beberapa waktu lalu.


Menurut juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, ada beberapa kemungkinan hal tersebut bisa terjadi. Salah satunya pengambilan swab PCR dilakukan pada masa inkubasi.


"Yang perlu dimengerti adalah hal ini adalah mungkin terjadi karena berbagai faktor seperti sampel swab PCR yang diambil terlalu awal pada masa inkubasi sehingga virus belum terdeteksi," beber Wiku dalam konferensi pers Selasa (23/2/2021).


Selain itu, kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya penularan COVID-19 di waktu perjalanan. Wiku juga mengingatkan masa inkubasi COVID-19 berada di rentang waktu 5-6 hari, sehingga karantina dan tes COVID-19 kedua kalinya pada pelaku perjalanan internasional tetap diperlukan.


"Terdapat juga kemungkinan terjadinya penularan antara masa tes di negara asal yaitu sebelum berangkat yaitu 3x24 jam selama perjalanan atau karantina," sebutnya.


"Penting juga diingat median masa inkubasi covid-19 adalah 5-6 hari, proses skrining dengan mewajibkan ocr 3x24 jam sebelum jam keberangkatan pada saat tiba di indonesia dan 5 hari pasca karantina adalah upaya untuk memastikan bahwa pelaku perjalanan internasional ke indonesia untuk memastikan mencegah imported cases," tutupnya.

https://tendabiru21.net/movies/the-intervention-4/


Soal Vaksin Nusantara, Satgas COVID-19 Tekankan Riset Perlu Publikasi


Selain vaksin Merah Putih, ada vaksin Nusantara yang juga dikembangkan di Indonesia. Vaksin yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini sudah menyelesaikan uji klinis tahap pertama.

Meski begitu, vaksin Corona Nusantara belum bisa lanjut ke tahap kedua karena masih menunggu persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa waktu lalu, Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut masih meninjau data uji klinis vaksin Nusantara yang baru diterima.


Akankah vaksin Nusantara masuk dalam program yang digunakan di Indonesia?


Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut mendukung pengembangan vaksin Corona dalam negeri. Namun, pelaksanaan uji klinis menurutnya perlu dipublikasikan hingga menguji coba terlebih dahulu pada hewan.


"Pada prinsipnya pemerintah terbuka untuk seluruh pengembangan vaksin dalam negeri, dalam masa pandemi pemerintah terus mendukung dan mengawal pengembangan vaksin yang tentu harus didasarkan pada ilmu metode ilmiah dan diuji di dalam laboratorium sampai menghasilkan kandidat vaksin potensial," bebernya dalam konferensi pers Selasa (23/2/2021).


"Selanjutnya kandidat vaksin tersebut harus melalui tahapan uji pra klinis menggunakan hewan percobaan dan menghasilkan kandidat yang aman dan efektif, menimbulkan antibodi yang efektif di hewan percobaan," kata Wiku.


Selain antibodi yang dilihat dari uji coba vaksin Corona pada hewan, tentu uji coba nantinya berlanjut pada manusia dan tinggal mendapat persetujuan BPOM untuk digunakan di Indonesia.


"Terakhir kandidat vaksin tersebut harus memasuki tahapan uji klinis yang dilakukan pada manusia dan dilakukan BPOM seluruh pengembangan vaksin harus dipublikasikan sesuai kaidah ilmiah," pungkasnya

https://tendabiru21.net/movies/the-intervention-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar