Selasa, 23 Februari 2021

Duh! Dokter Mau Mogok Kerja, Vaksinasi COVID-19 di Korsel Terancam Molor

 - Vaksinasi COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) terancam terganggu akibat sekumpulan dokter melakukan aksi protes terhadap aturan khusus yang dibuat oleh pemerintah setempat. Pasalnya, aturan tersebut menjelaskan bahwa izin praktik seorang dokter dapat dicabut apabila sang dokter terkena hukuman pidana.

Dikutip dari Reuters, aksi ini dilakukan oleh Asosiasi Medis Korea (KMA) yang merupakan organisasi dokter terbesar di negara itu. Mereka mengancam akan melakukan aksi mogok kerja jika parlemen mengesahkan RUU untuk mencabut izin dokter yang mendapatkan hukuman penjara.


"RUU itu mungkin mengakibatkan dokter biasa yang tak bersalah dilucuti izinnya dan jatuh ke neraka, karena kecelakaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan mereka, atau kurangnya pengetahuan hukum," ucap juru bicara Kim Dae-ha dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (22/2/2021).


Presiden KMA, Choi Dae-zip, mengatakan pengesahan RUU tersebut berisiko dapat menghancurkan kerja sama yang telah berjalan selama ini antara tenaga kesehatan dan pemerintah dalam penanganan virus Corona dan kampanye vaksinasi COVID-19.


Meski begitu, KMA belum menetapkan kapan aksi mogok kerja ini dilakukan.


Kebuntuan dalam permasalahan ini dikhawatirkan dapat memperlambat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Korsel. Terlebih pihak berwenang telah menempatkan tenaga kesehatan di sekitar 250 pusat vaksinasi dan 10.000 klinik di seluruh negeri.


Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan perselisihan mengenai RUU ini sangatlah tidak diinginkan, apalagi menjelang pelaksanaannya vaksinasi COVID-19. Pihaknya pun meyakinkan bahwa ada kesalahpahaman yang terjadi mengenai RUU tersebut.

https://nonton08.com/movies/my-friends-sister-3/


Dukung Pemerintah Atasi Corona, Gojek Edukasi Manfaat Vaksin ke Driver


Pemerintah terus berupaya menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia. Salah satu cara yang tengah digencarkan adalah melalui program vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan. Melihat situasi penting ini, Gojek berinisiatif untuk mendukung program pemerintah melalui sosialisasi lewat penyelenggaraan Kopdar Virtual bersama Mitra Gojek, sebuah forum komunikasi rutin antara para mitra dan manajemen.

Untuk menyukseskan inisiatif tersebut, Gojek menggandeng Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro. Gayung bersambut, dr Reisa pun menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan serta manfaat vaksin dengan gamblang dan informatif kepada 70 ribu mitra pengemudi yang merupakan peserta Kopdar (Kopi Darat) Virtual Mitra Gojek.


Head of Indonesia Regions Gojek Gede Manggala mengatakan langkah Gojek mengadakan Kopdar Virtual merupakan bagian dari komitmen Gojek untuk berkolaborasi dengan Pemerintah dalam melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan serta manfaat vaksin.


"Dengan dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk mitra-mitra Gojek, kami berharap kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 ini dapat berjalan dengan lancar," ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).


Kepada Mitra Gojek, dr Reisa menyebutkan bahwa keberadaan vaksin sama pentingnya dengan menjalankan protokol kesehatan. Vaksin adalah salah satu alat untuk melindungi kita. Kita perlu alat-alat lainnya untuk melindungi kita, salah satunya adalah dengan menjalankan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.


"Vaksin COVID-19 kita manfaatkan untuk mengurangi jumlah orang yang sakit (bergejala) akibat COVID-19. Semakin banyak orang yang punya kekebalan khusus karena vaksin, semakin banyak orang-orang disekitarnya yang jadi terlindungi juga. Ini disebut kekebalan kelompok," ujarnya.

https://nonton08.com/movies/business-trip-massage-excited-ladies/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar