Sabtu, 27 Februari 2021

Kemenkes Targetkan Vaksinasi COVID-19 Selesai Desember 2021

 - Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi COVID-19 program pemerintah maupun gotong royong rampung selama satu tahun. Artinya, ada saat jadwal vaksinasi COVID-19 gotong royong dan pemerintah dilaksanakan berbarengan.


"Tentunya karena kita ingin mempercepat kekebalan kelompok dan mengakhiri pandemi, kita akan mengupayakan bahwa seluruh pelaksanaan vaksinasi baik melalui mekanisme gotong royong ataupun vaksinasi pemerintah harus kita selesaikan dalam jangka waktu 1 tahun," tegas juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers Jumat (26/2/2021).


"Yang artinya vaksinasi ini harus bisa kita selesaikan desember 2021," lanjutnya.


Meski begitu, Nadia kembali mengingatkan pelaksanaan dua program vaksinasi yang berbarengan ini tak akan menghambat jalannya masing-masing program. Sebab, jenis vaksin dan fasilitas kesehatan sudah dipastikan berbeda.


Terlebih lagi, menurut Nadia, ketersediaan stok vaksin Corona untuk program gotong royong juga perlu dipastikan terlebih dahulu termasuk emergency use of authorization (UEA) dari BPOM. Hal ini membuat proses persiapan vaksinasi mandiri cukup panjang sebelum bisa digunakan.


"Tentunya akan ada waktu pelaksanaan dilakukan secara bersamaan tetapi kami sampaikan kembali bahwa Permenkes 10 Tahun 2021 yang sudah diterbitkan kemarin," sebut Nadia.


"Bukan berarti menandai pelaksanaan dari vaksinasi gotong royong, masih ada serangkaian persiapan-persiapan yang harus dilakukan terkait ketersediaan vaksin dan tentunya proses2 pelaksanaan lainnya sebelum vaksinasi gotong royong ini akan dimulai," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/clover-2/


Pertanyakan Data Satgas COVID-19, Surakarta Bantah Punya 7 Ribu Kasus Aktif


Satgas Penanganan COVID-19 RI menyebut Kota Surakarta (Solo) menjadi daerah dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi di Indonesia. Pemkot Solo membantah data yang dirilis juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito.

Disebutkan bahwa Kota Solo memiliki 7.354 kasus aktif. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan bahwa kasus aktif di Solo hanya berjumlah ratusan.


"Saya kaget kok sebesar itu. Jadi yang benar, per tanggal 25 pukul 15.00 pasienku yang di rumah sakit 117, yang isolasi mandiri 503. Artinya yang aktif kan 620," kata Ning, sapaannya, saat dihubungi wartawan, Jumat (26/2/2021).


Ning mempertanyakan sumber data tersebut. Sebab jika yang dirujuk adalah jumlah akumulasi kasus Kota Solo, selama ini jumlahnya lebih dari 9 ribu kasus, sementara data Satgas COVID-19 hanya 7 ribu.


"Kalau itu benar 7 ribu kasus ya pasti rumah sakit sudah teriak-teriak. Kasus aktif di Jawa Tengah saja 7 ribu, masa kita 7 ribu," ujarnya.


Menurutnya, kasus di Solo sudah mengalami tren penurunan. Bahkan rumah sakit di Solo sudah cukup leluasa menangani pasien COVID-19.


"Sekarang rumah sakit hanya menampung 49 persen dari kapasitas, banyak yang kosong. Ini kita minta agar klir lah," pungkasnya.


Diberitakan sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap 10 kabupaten/kota dengan kasus aktif Corona tertinggi. Kota Surakarta menduduki posisi pertama.


Wiku menyebut 10 kabupaten/kota dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi se-Indonesia. Berikut ini daftarnya:


Kota Surakarta (7.354)

Kota Depok (7.096)

Kota Denpasar (6.210)

Jakarta Timur (4.367)

Jakarta Selatan (4.238)

Bekasi (4.165)

Bogor (3.705)

Kota Jayapura (3.616)

Badung (3.516)

Kota Bekasi (3.386)

https://trimay98.com/movies/clover/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar