Sabtu, 20 Februari 2021

Viral Formulir Pendaftaran Vaksin COVID-19 Lansia, Ini Kata Kemenkes

  Viral di WhatsApp formulir pendaftaran vaksin COVID-19 untuk lansia. Dalam pesan tersebut tercantum berbagai tautan pendaftaran yang mengarah ke formulir online di Google.

Tautan yang ada di pesan viral terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkan wilayah mulai dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, dan Bali. Formulir menunjukkan logo dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).


Juru bicara program vaksinasi dari Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi tautan formulir pendaftaran vaksin COVID-19 lansia tersebut. Disebut bahwa tautan masih dalam perbaikan.


"Masih ada perbaikan. Tunggu dulu ya," kata Nadia saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (19/2/2021).


Lansia memang jadi salah satu kelompok yang ditargetkan mendapat vaksinasi COVID-19 di tahap kedua. Ada sekitar 21 juta orang lansia akan menjadi sasaran.


Tak sama seperti pemberian vaksin pada kelompok lain, usia lansia akan mendapatkan perlakuan khusus. Salah satunya soal interval jarak pemberian dosis pertama dan kedua vaksin Corona, yakni 28 hari. Pada kelompok usia dewasa lainnya, interval pemberian adalah 14 hari.


Sebelum mendapat vaksin para lansia juga akan mendapat pertanyaan terkait kondisi kesehatan, seperti:


1. Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?


2. Apakah sering merasa kelelahan?


3. Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?


4. Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter?


5. Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

https://nonton08.com/movies/sweet-20-2/


FK Unpad Butuh 4.000 Relawan Uji Klinis Vaksin Rekombinan COVID-19 Anhui


Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) direncanakan akan melakukan uji klinis fase III vaksin rekombinan COVID-19 yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical pada Maret 2021.

Peneliti Utama Uji Klinis vaksin rekombinan COVID-19 Anhui dr Rodman Tarigan mengatakan, jumlah relawan yang dibutuhkan dalam uji klinis tersebut sekitar 4.000 orang dari non-medis dan akan dilakukan di dua kota yaitu di Bandung dan Jakarta.


"Kami dari tim uji klinis vaksin COVID-19 FK Unpad kembali mengajak kepada teman-teman untuk berkesempatan menjadi relawan uji klinis. Relawan yang dibutuhkan empat ribu orang, dua ribu di Jakarta dan dua ribu di Bandung Raya," kata Rodman saat dihubungi detikcom, Jumat (19/2/2021).


Relawan uji klinis ini ditargetkan berusia 18 tahun ke atas serta tanpa batasan maksimal usia. "Artinya di atas 60 tahun boleh ikut menjadi relawan," ujar Rodman.


Nantinya, relawan akan dipastikan bukan penerima atau relawan uji klinis vaksin Sinovac. Selain itu, tim juga akan memastikan bahwa relawan tidak positif COVID-19.


Sama seperti saat uji klinis fase III vaksin Sinovac yang dilakukan pada Agustus 2020 lalu, pada prosesnya relawan akan mendapatkan vaksin atau plasebo (vaksin kosong). Bagi relawan penerima plasebo akan mendapatkan vaksin setelah proses uji klini selesai.


Saat ini, pendaftaran relawan masih dibuka hingga 31 April 2021. Untuk pelaksanaan uji klinis di Kota Bandung, lokasi penyuntikan uji klinis akan dipusatkan di enam rumah sakit, antara lain RS Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Advent, RS Al-Ihsan, RS Unggul Karsa Medika, dan RSIA Limijati.


Rodman menjelaskan setiap relawan akan menjalani tiga kali penyuntikan. Setiap penyuntikan akan dilakukan per satu bulan dan akan dilakukan pemantauan selama 14 bulan. Tim akan melihat bagaimana tingkat kekebalan, keamanan, dan efikasinya.


"Kita berharap efikasinya bisa di atas standar WHO, mudah-mudahan bisa melebihi vaksin Sinovac," kata Rodman.

https://nonton08.com/movies/sweet-20/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar