Selasa, 23 Februari 2021

Catat! Ini Efek Samping Terlalu Sering WFH di Atas Tempat Tidur

 Pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih melanda dunia telah mengubah banyak hal yang dilakukan setiap hari, termasuk dalam bekerja. Banyak perusahaan yang menyarankan sebagian besar karyawannya untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH).

Terkait hal itu, saat bekerja di rumah sebagian orang mungkin memilih bekerja di atas tempat tidur. Berdasarkan studi pada November 2020 lalu, sebanyak 72 persen dari 1.000 orang di Amerika melakukan WFH selama 24 hingga 40 jam di atas tempat tidur.


Apa akibatnya?


Para ahli mengatakan, mereka yang bekerja atau menjalani WFH di tempat tidur bisa mengalami kerusakan pada fisik dan emosional yang permanen. Hal ini bisa terjadi meskipun tidak langsung terlihat dari awal.


Bekerja di atas tempat tidur bisa membuat beban pada leher, punggung, dan pinggul menjadi lebih besar untuk menopang tubuh. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit yang bisa terjadi berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.


Selain sakit di bagian tubuh tertentu, WFH di atas tempat tidur juga bisa menyebabkan sakit kepala dan insomnia. Penyebabnya karena terlalu banyak menghabiskan waktu di atas kasur.


"Tidak ada yang optimal. Cara itu benar-benar tidak kondusif untuk bekerja," kata Susan Hallbeck selaku direktur teknik sistem perawatan kesehatan di Mayo Clinic yang dikutip dari NYPost, Senin (22/2/2021).


Untuk mencegah hal ini terjadi, para ahli menyarankan untuk pindah dari tempat tidur dan mencari tempat yang lebih baik untuk bekerja. Misalnya seperti di meja dan kursi yang mendukung.

https://nonton08.com/movies/rock-n-love/


Duh! Dokter Mau Mogok Kerja, Vaksinasi COVID-19 di Korsel Terancam Molor


- Vaksinasi COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) terancam terganggu akibat sekumpulan dokter melakukan aksi protes terhadap aturan khusus yang dibuat oleh pemerintah setempat. Pasalnya, aturan tersebut menjelaskan bahwa izin praktik seorang dokter dapat dicabut apabila sang dokter terkena hukuman pidana.

Dikutip dari Reuters, aksi ini dilakukan oleh Asosiasi Medis Korea (KMA) yang merupakan organisasi dokter terbesar di negara itu. Mereka mengancam akan melakukan aksi mogok kerja jika parlemen mengesahkan RUU untuk mencabut izin dokter yang mendapatkan hukuman penjara.


"RUU itu mungkin mengakibatkan dokter biasa yang tak bersalah dilucuti izinnya dan jatuh ke neraka, karena kecelakaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan mereka, atau kurangnya pengetahuan hukum," ucap juru bicara Kim Dae-ha dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (22/2/2021).


Presiden KMA, Choi Dae-zip, mengatakan pengesahan RUU tersebut berisiko dapat menghancurkan kerja sama yang telah berjalan selama ini antara tenaga kesehatan dan pemerintah dalam penanganan virus Corona dan kampanye vaksinasi COVID-19.


Meski begitu, KMA belum menetapkan kapan aksi mogok kerja ini dilakukan.


Kebuntuan dalam permasalahan ini dikhawatirkan dapat memperlambat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Korsel. Terlebih pihak berwenang telah menempatkan tenaga kesehatan di sekitar 250 pusat vaksinasi dan 10.000 klinik di seluruh negeri.


Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan perselisihan mengenai RUU ini sangatlah tidak diinginkan, apalagi menjelang pelaksanaannya vaksinasi COVID-19. Pihaknya pun meyakinkan bahwa ada kesalahpahaman yang terjadi mengenai RUU tersebut.

https://nonton08.com/movies/for-love-of-the-game/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar