Sabtu, 27 Februari 2021

Bio Farma Mulai 'Dekati' Sinopharm dan Moderna untuk Vaksin Gotong Royong

 - Juru bicara vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan berbagai produsen vaksin Corona untuk pengadaan program vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021, disebutkan bahwa vaksin Corona yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong haruslah berbeda dengan vaksin yang dipakai dalam vaksinasi program pemerintah, seperti vaksin buatan Sinovac, Novavax dan AstraZeneca.


"Saat ini Bio Farma sudah mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan suplai vaksin dengan prinsip harus berbeda dengan vaksin program," kata Bambang dalam konferensi pers, Jumat (26/2/2021).


"Contohnya kami mulai bekerja sama melakukan pembicaraan dengan Sinopharm, ini perusahaan dari Beijing China, dengan platform inactivated sama seperti Sinovac," tambahnya.


Lebih lanjut, kata Bambang, nantinya pengadaan vaksin Corona buatan Sinopharm akan dilakukan oleh PT Kimia Farma Tbk. Kemudian, vaksin Corona kedua yang saat ini sedang dalam penjajakan kerja sama adalah vaksin buatan Moderna dari Amerika Serikat.


"Kemudian ada jenis yang lain, ini kita sedang menjajaki kerja sama dengan Moderna, vaksin dari Amerika Serikat, dengan platform mRNA," ucap Bambang.


Bambang pun mengatakan Bio Farma akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak demi kelancaran program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.


"Kita akan berkoordinasi erat dengan berbagai pihak, terutama Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan agar seluruh program vaksinasi, baik vaksinasi program maupun vaksinasi gotong royong bisa berjalan lancar dengan baik," tuturnya.

https://trimay98.com/movies/sleeping-beauty/


Sertifikat Vaksin COVID-19 Juga Diberikan pada Vaksinasi Gotong Royong


Setiap orang yang menjalani program vaksinasi COVID-19 oleh pemerintah akan menerima sertifikat vaksin. Hal yang sama juga dijelaskan berlaku bagi para penerima vaksinasi gotong royong atau program vaksinasi mandiri.

Juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan vaksinasi gotong royong dilakukan demi mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok di tengah masyarakat. Caranya dengan memperluas cakupan vaksinasi lewat partisipasi pihak swasta.


Bagi yang sudah menerima vaksin, sertifikat vaksin COVID-19 akan diberikan dalam bentuk elektronik.


"Setiap orang yang telah diberikan vaksinasi gotong royong juga akan memperoleh kartu vaksinasi COVID-19 atau sertifikat elektronik," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan Forum Merdeka Barat 9, Jumat (26/2/2021).


Bagaimana cara mengecek sertifikat vaksin COVID-19 secara online?

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut sertifikat vaksinasi Covid-19 tersedia di aplikasi dan situs PeduliLindungi. Seseorang bisa mengecek statusnya dengan memasukkan data nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan nomor telepon.


Sertifikat vaksin COVID-19 dapat dilihat di halaman "Tiket & Sertifikat Vaksinasi" usai seseorang mendapat vaksin COVID-19.


"PeduliLindungi akan digunakan dalam tahapan registrasi ulang dan juga tahapan penerbitan sertifikasi digital vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam acara penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

https://trimay98.com/movies/sleeping-beauties-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar