Per 22 Februari 2021, vaksinasi COVID-19 dosis 1 untuk tenaga kesehatan (nakes) telah menjangkau sebanyak 1.244.215 orang, dengan pertambahan sebanyak 16.297 sejak Minggu(21/2/2021).
Angka ini mencakup 84,71 persen dari total nakes sasaran vaksinasi.
Sedangkan vaksin COVID-19 dosis 2 sudah diberikan ke sebanyak 764.905 nakes, bertambah 28.195 orang sejak kemarin. Angka ini mencakup 52,08 persen dari total target nakes.
Vaksinasi COVID-19 diberikan secara bertahap, dengan skala prioritas menyesuaikan tingkat kerentanan kelompok masyarakat.
Pada tahap 1, vaksin COVID-19 diberikan pada kelompok nakes. Pasalnya, mereka memiliki risiko tertular COVID-19 yang tinggi dari interaksi langsung dengan pasien.
Kini pemerintah telah memasuki vaksinasi tahap dua yang diprioritaskan untuk kelompok petugas layanan publik dan lansia.
Berikut rincian update vaksinasi COVID-19 per 22 Februari 2021 menurut laporan harian akun resmi Kementerian Kesehatan pukul 14.00 WIB:
Total sasaran vaksin: 181.554.465 orang
Sasaran vaksin tenaga kesehatan: 1.468.764 orang
Vaksin dosis 1: 1.244.215 (+ 16.297 orang)
Vaksin dosis 2: 764.905 (+ 28.195 orang)
https://nonton08.com/movies/about-love-2/
Soal Nakes Wafat Terinfeksi COVID-19 Usai Divaksinasi, Ini Kata Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menanggapi laporan terkait adanya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dengan status positif COVID-19 meski sudah mendapat vaksin. Ada beberapa hal yang diduga bisa jadi penyebabnya.
Juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan memang masih ada risiko seseorang bisa terinfeksi meski sudah mendapat vaksin COVID-19. Biasanya ini terjadi dalam tahap awal pemberian vaksin, ketika tubuh masih belum membentuk antibodi secara optimal.
Nadia menjelaskan bahwa antibodi yang optimal baru terbentuk rata-rata setelah 28 hari penyuntikan dosis kedua vaksin. Artinya, sebelum periode itu maka antibodi di dalam tubuh belum memiliki kemampuan yang efektif untuk melawan infeksi.
"Vaksinasi COVID-19 membutuhkan dua kali penyuntikan atau dua kali dosis. Sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama sehingga imunitas mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan Kementerian Kesehatan pada Senin (22/2/2021).
Kemungkinan berikutnya mengapa masih ada penerima vaksin COVID-19 yang terinfeksi adalah karena tidak sadar dari awal sudah sakit. Dengan lama inkubasi virus yang sampai 1-14 hari dan gejala awal mirip flu, seseorang bisa tidak menyadari sudah terinfeksi COVID-19 saat menerima vaksin.
"Karena gejalanya mirip flu kadang kita tidak sadar itu gejala awal tertular COVID-19," ungkap Nadia.
"Kalau kita lihat beberapa kasus-kasus tenaga kesehatan yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama kemudian terinfeksi sampai wafat, ini sebagian besar terinfeksi pada rentang waktu sebelum penerimaan dari vaksinasi," pungkasnya.
Kemenkes RI Temukan Kasus Kecemasan Sehabis Vaksinasi COVID-19
- Vaksinasi COVID-19 tahap kedua untuk petugas pelayanan publik dan juga kelompok lansia sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Sampai saat ini Kementerian Kesehatan menyebut belum ada laporan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, laporan yang masuk sejauh ini hanya efek samping yang ringan.
"Rata-rata ini hanyalah gejala efek samping yang ringan saja. Banyak kasus yang diperkirakan dugaan kejadian akibat efek samping, tapi ternyata memang bukan karena efek samping (vaksin)," jelasnya dalam dialog produktif vaksinasi lansia yang disiarkan di YouTube FMB9ID-IKP, Senin (22/2/2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar