Pandemi virus Corona telah membuat pasar modal lesu. Untuk memulihkannya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah menyiapkan suplemennya.
Stimulus yang disiapkan berupa diskon biaya pencatatan awal saham atau initial listing fee (ILF) sebesar 50%.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, pemberian diskon ILF itu merupakan bentuk dari SRO ikut berbagi beban dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya di pasar modal.
"Kenapa baru sekarang, ya memang ini perlu kita diskusikan tidak hanya di antara SRO tapi juga dengan OJK. Tapi filosofinya kita ini sharing pain sesuai arahan Pak Wimboh saat pandemi harus sharing pain dengan sesama," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/6/2020).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, untuk ILF saat ini dibagi 3 sesuai dengan jenis papan perdagangan. Untuk papan utama biaya pencatatan saham minimal Rp 25 juta dan maksimalnya Rp 250 juta.
"Kenapa minimum dan maksimum, karena setiap perusahaan berbeda size-nya," terangnya.
Dengan diskon 50%, maka biaya pencatatan saham awal di papan utama minimum Rp 12,5 juta dan maksimalnya Rp 125 juta.
Kemudian untuk papan pengembangan biaya normalnya Rp 25-150 juta. Setelah didiskon menjadi Rp 12,5-75 juta.
"Sedangkan untuk papan akselerasi tidak ada minimum dan maksimum yakni hanya Rp 25 juta saja. Setelah diskon hanya Rp 12,5 juta," tambahnya.
5 Hal yang Bikin Buwas Geregetan Pengin Pecat 100 Karyawan Bulog
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso geregetan pengin memecat 100 karyawan. Pria yang beken disapa Buwas itu menduga kuat 100 anak buahnya itu menjadi bagian dari mafia beras.
Lantas, kenapa Buwas pengin memecat mereka? Pertama, menurut Buwas para karyawannya ini sudah sulit diubah. Kedua, mereka adalah orang internal yang diduga melakukan praktik mafia.
"Potensinya iya (dipecat) karena ini orang-orang yang sudah sulit diubah. Berpikirnya sudah luar biasa, justru ini bagian dari mafia itu yang ada di internal Bulog," ungkap Buwas di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Ketiga, Buwas menilai perbuatan 100 karyawan tersebut sudah tak bisa ditoleransi lagi. Keempat, jika dibiarkan, mereka akan menjadi beban bagi Bulog.
Kelima, dikhawatirkan perilaku 100 karyawan tersebut bisa menular ke karyawan lain.
"Ini tidak bisa ditoleransi lagi karena ini yang membebani dari perusahaan itu sendiri. Sekarang perusahaan ini terbebani oleh manusia-manusia yang seperti itu, tapi tidak seluruhnya. Justru yang kecil ini harus kita bersihkan, karena kalau tidak jadi penyakit menular," tegas Buwas.
Oleh sebab itu Buwas sudah meminta Polri turun tangan mengusut dugaan praktik mafia oleh 100 karyawan Bulog tersebut.
"Kemarin saya evaluasi terakhir maka ini yang harus saya sikapi. Saya sedang minta bantuan kajian hukum dari Polri mengenai permasalahan ini, jadi saya minta menganalisa karena ini memang harus kita lakukan," tutur mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu.
https://indomovie28.net/death-note-episode-14/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar