Facebook tengah menghadapi aksi boikot yang dilakukan sejumlah perusahaan karena Mark Zuckerberg dianggap tak becus mengurus masalah penyebaran hoax dan ujaran kebencian.
Aksi boikot ini digerakkan sejumlah pihak seperti Anti-Defamation League, NAACP, dan sebuah organisasi bernama 'Stop Hate For Profit'. Dalam aksi boikot ini, sejumlah perusahaan besar melakukan boikot dengan menyetop pemasangan iklan di platform Facebook dan Instagram.
"Iklan Anda dipakai oleh platform itu untuk meningkatkan dominasi mereka di industri dengan mengorbankan komunitas yang rentan dan termarjinalkan yang serig menjadi target kelompok kebencian di Facebook," kata pemicu gerakan itu, Anti Defamation League.
Perusahaan yang ikut aksi boikot Facebook tersebut antara lain adalah:
Unilever
Unilever adalah salah satu pengiklan terbesar di dunia, dan mereka mengaku akan menyetop pengeluaran iklannya di Facebook dan Instagram di Amerika Serikat, setidaknya sampai 2020 berakhir.
Honda America
Honda America menahan pemasangan iklannya di Facebook pada Juli mendatang, dan mengaku akan berpihak pada orang-orang yang menolak rasisme dan kebencian.
Coca-cola
Produsen minuman ini juga salah satu pemasang iklan terbesar di Facebook, dan mengaku akan menyetop semua pengeluaran iklannya di semua platform media sosial secara global selama setidaknya 30 hari.
Levi Strauss
Chief Marketing Officer Levi Strauss Jen Sey mengkritisi Facebook yang gagal menyetop penyebaran hoax dan ujaran kebencian di platformnya. Kegagalan perusahaan milik Zuckerberg itu memicu rasisme dan kekerasan yang mengancam demokrasi dan integritas pemilu di AS.
Verizon
Chief Media Officer Verizon John Nitti menyatakan kalau operator seluler di AS tersebut akan menyetop iklan di Facebook sampai perusahaan milik Mark Zuckerberg itu bisa menemukan solusi dianggap cukup.
Sejauh ini, gara-gara aksi boikot tersebut valuasi Facebook merosot USD 56 miliar. Saham Facebook merosot 8,3% pada Jumat lalu, penurunan terbesar selama tiga bulan terakhir, tepatnya setelah Unilever menarik iklannya dari Facebook.
Merosotnya valuasi Facebook ini membuat kekayaan Zuckerberg turun menjadi USD 82,3 miliar, atau turun sekitar USD 7,2 miliar atau sekitar Rp 100 triliun. Hal ini juga membuat posisi Zuck turun ke posisi 4 dalam jajaran orang terkaya di dunia dan disalip oleh bos Louis Vuitton Bernard Arnault yang menemani Jeff Bezos dan Bill Gates di posisi tiga besar.
Facebook sendiri sudah menanggapi aksi boikot ini dan berjanji akan lebih ketat dalam menangkal konten kebencian. Zuckerberg berjanji akan melarang iklan yang mengancam kelompok tertentu. Selain itu menghapus konten yang memicu kekerasan.
Kemudian konten yang dinilai problematis, yaitu konten yang tidak masuk dalam kedua kategori itu, akan ditandai oleh Facebook. "Kami segera memberi label beberapa konten yang kami biarkan karena dianggap layak diberitakan," sebut Zuckerberg.
Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok Rp 100 Triliun, Kenapa?
Kekayaan Mark Zuckerberg turun lebih dari USD 7 miliar atau di kisaran Rp 100 triliun. Penyebabnya adalah turunnya harga saham Facebook karena ada kampanye boikot dari para pengiklan.
Dikutip detikINET dari Fox News, saham Facebook turun 8,3%, sehingga menghapus USD 56 miliar dari market value Facebook. Itu terjadi setelah beberapa pengiklan, termasuk nama besar semacam Unilever dan Coca Cola, memutuskan menunda memasang iklan di jejaring sosial terbesar dunia itu.
Kekayaan Mark Zuckerberg sendiri banyak berasal dari sahamnya di Facebook. Kini sang pendiri dan CEO Facebook turun peringkat dari daftar orang terkaya dunia, awalnya ranking dua menjadi rangking empat di bawah Jeff Bezos, Bill Gates dan Bernard Arnault.
Kampanye boikot iklan #StopHate4Profit mendorong para perusahaan berhenti beriklan khususnya di Facebook karena dinilai menjadi corong rasisme serta tidak melakukan upaya yang cukup untuk menangkal ujaran kebencian.
"Iklan Anda dipakai oleh platform itu untuk meningkatkan dominasi mereka di industri dengan mengorbankan komunitas yang rentan dan termarjinalkan yang serig menjadi target kelompok kebencian di Facebook," kata pemicu gerakan itu, Anti Defamation League.
Menanggapi gerakan ini, Facebook berjanji akan lebih ketat dalam menangkal konten kebencian. Zuckerberg berjanji akan melarang iklan yang mengancam kelompok tertentu. Selain itu menghapus konten yang memicu kekerasan.
Kemudian konten yang dinilai problematis, yaitu konten yang tidak masuk dalam kedua kategori itu, akan ditandai oleh Facebook. "Kami segera memberi label beberapa konten yang kami biarkan karena dianggap layak diberitakan," sebut Mark Zuckerberg
https://kamumovie28.com/friend-dad-2-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar