Rabu, 24 Juni 2020

Gojek Sudah Berstatus Decacorn, Disokong Facebook & Google

Perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi, Gojek melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 430 karyawan. Sementara kompetitor Grab tersebut belum lama ini baru saja mendapatkan suntikan modal dari investor global kelas kakap.
Dikutip dari keterangan resminya, Rabu 3 Juni 2020, Startup berstatus decacorn, yakni perusahaan dengan valuasi atau nilai sedikitnya US$ 10 miliar itu pada awal Juni mengumumkan bahwa Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam penggalangan dana perseroan putaran terkini.

Pada penggalangan dana putaran yang sama, Google dan Tencent kembali menambah investasi setelah kedua perusahaan itu menanamkan investasi di Gojek di putaran sebelumnya.

"Bergabungnya Facebook, PayPal, Google dan Tencent merupakan pengakuan di mana perusahaan teknologi paling inovatif di dunia melihat dampak positif Gojek terhadap Indonesia dan Asia Tenggara," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo.

Bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor diyakini akan mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan. Namun belum disebutkan berapa dana yang diinvestasikan.

Sebagai tambahan informasi, layanan pembayaran digital dari Gojek, yaitu GoPay sejak lama berfokus untuk meningkatkan akses ekonomi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bergabungnya perusahaan-perusahaan teknologi global ini bersama Gojek akan membantu mempercepat misi di atas, di tengah mayoritas UMKM di Asia Tenggara masih mengandalkan uang tunai dalam bertransaksi karena sebagian besar masyarakat di wilayah ini belum memiliki layanan perbankan.

"Sejak berdiri, sepanjang perjalanannya Gojek selalu berkaitan dengan mendukung pertumbuhan UMKM dan ini selalu menjadi perhatian kami. Sekarang, dengan sejumlah perusahaan teknologi terbaik di dunia sebagai mitra, kami percaya bahwa kami bisa tetap memberikan produk dan layanan berkelas dunia yang unik bagi seluruh pihak di ekosistem Gojek," Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi menambahkan.

Cerita Serangan Awal Corona ke RI, Mahfud MD: Kita Kaget

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD bercerita soal kehadiran Corona (COVID-19) yang secara tiba-tiba masuk Indonesia. Dia menyebut pemerintah kaget pada saat kasus pertama virus Corona di Tanah Air karena belum ada persiapan terkait peralatan.
"Itu terasa sekali di awal-awal April ketika kita kaget dengan COVID masuk ke Indonesia, kita tidak punya berbagai peralatan yang diperlukan," kata Mahfud dalam webinar 'Peran Aktif Pemerintah Daerah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)', Selasa (23/6/2020).

Misalnya untuk perlengkapan alat pelindung diri (APD) hingga ventilator. Untuk memenuhi kebutuhan itu harus berebut dengan negara lain karena seluruh dunia sedang membutuhkan terkait peralatan penanganan COVID-19 itu.

"Mau beli ke luar negeri itu susah. Berebutan dengan negara lain misalnya ada barang ini APD, ini alat tes, ini itu ternyata berebutan dengan negara-negara besar juga. Katanya Amerika juga pesan, ini pesan, Indonesia pesan," ucapnya.

Sampai pada suatu waktu, Mahfud bilang, pemerintah tidak lagi memikirkan harga. Yang terpenting ada barang impor yang bersedia kirim ke Indonesia untuk keperluan penanganan COVID-19.

"Jadi asal ada dan bersedia kirim ke Indonesia, kita kirim saja. Nggak tanya lagi harganya pada waktu itu karena ingin menyelamatkan bangsanya sendiri-sendiri. Itu pun susah terpenuhi, kita sudah membelinya dengan susah payah, tidak tanya, langsung pesan sedapatnya," imbuhnya.

Namun di sisi lain, Mahfud melihat dari pandemi ini terjadinya deglobalisasi atau berkurangnya saling ketergantungan antar negara, termasuk Indonesia.

"Terjadinya deglobalisasi ini ditandai karena sekarang sesudah ada COVID-19 terasa terjadi persaingan antar negara yang ingin memajukan dan menyelamatkan negara dan bangsanya sendiri-sendiri," ujarnya.
https://indomovie28.net/star/jonah-hill/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar