Minggu, 28 Juni 2020

Cara Pandi Sempurnakan Pembuatan Website Beraksara Sunda

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) terus berupaya melahirkan website yang isinya aksara Sunda.
Bersama Melsa ISP dan Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjajaran (PDP-BS Unpad) dilakukan asistensi bagi peserta kompetisi pembuatan domain beraksara Sunda. Asitensi ini untuk memberikan solusi saat mereka mengalami kendala, baik sisi teknis maupun literasi.

Chief Registry Officer (CRO) Pandi Mohammad Shidiq Purnama mengatakan, asistensi ini untuk meminimalisir kendala yang akan ditemukan para peserta nantinya.

"Harapannya agar lomba pembuatan situs web berdomain aksara Sunda bisa berjalan lancar tanpa hambatan," ujar Shidiq dalam keterangan tertulisnya.

Dikatakan Shidiq, Pandi akan memberikan asistensi dan saran konsultasi bagi peserta lomba membuat website dengan konten aksara Sunda. Selain itu, juga akan dibuatkan satu grup diskusi bagi peserta lewat aplikasi.

"Bagi peserta yang mengalami kendala teknis yang ditemukan di lapangan terkait teknologi, atau bagi mereka yang tidak pernah tau tentang hosting dan domain dan ingin berkonsultasi, bisa datang langsung ke kantor Pandi atau via daring," kata Shidiq.

Untuk memperlancar kompetisi pembuatan domain beraksara Sunda, Chief Technology Officer (CTO) Melsa ISP Iman Budiman mengaku siap memfasilitasi asistensi peserta lomba tersebut.

"Karena kebetulan kami (Melsa ISP) berlokasi di Bandung, mayoritas peserta lomba berdomisili di Bandung, kami siap membantu Pandi dan peserta agar bisa memangkas jarak jika lokasi peserta jauh dari kantor Pandi, bisa datang ke Melsa ISP," terangnya.

Iman mengkategorikan, bagi peserta yang ingin berkonsultasi mengenai aspek teknis bisa mendatangi kantor Melsa ISP. Sedangkan bagi peserta yang ingin berkonsultasi perihal konten, bisa mengunjungi PDP-BS Unpad.

Antusias masyarakat dalam mengikuti lomba membuat website dengan konten Aksara Sunda sangat besar. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang sudah melakukan submit pendaftaran di tautan s.id/lombaaksarasunda. Tercatat ada sekitar 65 peserta terdaftar dari 100 kuota yang disediakan oleh Pandi.

Mirip TikTok, YouTube Jajal Fitur Video 15 Detik

 YouTube sedang menjajal fitur baru untuk perangkat mobile yang memungkinkan pengguna merekam video 15 detik. Mau menyaingi TikTok?
Seperti dikutip dari Tech Crunch, para pengguna yang dilibatkan dalam uji coba ini akan melihat opsi 'buat video' (create a video) di aplikasi YouTube mereka.

Mirip seperti di TikTok, pengguna bisa tekan dan tahan (tap and hold) tombol rekam (record) untuk mulai membuat video. Proses ini diulang beberapa kali hingga mendapatkan video 15 detik yang oke.

Selanjutnya, YouTube akan menjahit keseluruhan clip yang sudah diambil dan membuatnya menjadi satu video utuh berdurasi 15 detik ketika pengguna selesai merekam. Mirip TikTok kan?

Pengenalan fitur ini juga berarti bahwa pengguna yang ingin merekam konten video mobile lebih dari 15 detik tidak bisa lagi merekamnya di aplikasi YouTube.

Jadi, buat yang ingin merekam video berdurasi lebih panjang, mereka harus merekamnya di ponsel kemudian mengunggahnya dari galeri smartphone untuk diposting ke YouTube.

Platform berbagi video itu tidak memberikan detail lain terkait pengujian fitur ini, seperti apakah nantinya akan menambahkan filter, efek, musik, AR, atau tombol untuk mengubah kecepatan video.

Belum diketahui pula apakah YouTube memang benar akan merilis fungsi ini untuk YouTube di perangkat mobile. Yang jelas, uji coba ini memperlihatkan YouTube tertarik memgikuti format dan fitur aplikasi video seperti yang dipopulerkan TikTok.

Ini juga bukan pertama kalinya YouTube meniru fitur yang sedang populer di aplikasi lain. Pada 2017, YouTube merilis fitur seperti Instagram Stories.

Seperti yang kalian lihat sekarang, di YouTube ada deretan video yang lebih kasual, tampilannya pun portrait mirip seperti Instagram Stories.

"Kami selalu bereksperimen dengan cara membantu orang lebih mudah menemukan, menonton, berbagi, dan berinteraksi dengan video yang paling berarti bagi mereka. Kami sedang menguji beberapa tool berbeda bagi pengguna untuk menemukan dan membuat video pendek," kata juru bicara YouTube.
https://nonton08.com/cast/ara-celi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar