Selasa, 30 Juni 2020

4 Makanan dan Minuman Ini Diyakini Bisa Memperbesar Ukuran Payudara

 Ukuran payudara yang besar memang bukan segalanya, tetapi harus diakui memang banyak diidamkan. Dengan ukuran payudara yang besar, banyak wanita merasa jadi lebih percaya diri.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan payudara wanita, salah satunya adalah asupan makanan atau minuman yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh.

Apa hubungan estrogen dan ukuran payudara?
Setiap wanita umumnya memiliki ukuran payudara yang berbeda dan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keturunan, pola makan, gaya hidup, dan hormon dalam tubuh.

Salah satu hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan payudara adalah estrogen. Berikut 4 makanan dan minuman yang bisa meningkatkan hormon estrogen, dikutip dari Stay at Life:

1. Sari kedelai
Selain mengandung protein yang baik bagi tubuh, susu kedelai atau tepatnya sari kedelai juga memiliki kandungan fitoestrogen. Fitoestrogen merupakan senyawa yang memiliki struktur menyerupai hormon estrogen. Diyakini meminum susu kedelai dalam jumlah yang cukup dapat membantu memperbesar ukuran payudara.

2. Kacang-kacangan
Dikenal sebagai salah satu cemilan yang baik untuk kesehatan, kacang-kacangan juga mengandung senyawa isoflavon. Senyawa ini memiliki efek seperti estrogen dengan meniru cara kerja hormon wanita tersebut.

3. Buah beri
Berbagai macam buah beri, seperti stroberi, cranberry, dan blackberry bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan hormon estrogen dalam tubuh. Selain itu, buah beri juga kaya akan antioksidan, mineral, vitamin, dan serat.

4. Seafood
Seafood atau makanan laut memiliki efek estrogenik pada tubuh. Karena itu, mengonsumsi seafood, seperti udang, kerang tiram, dan beberapa jenis ikan dapat mendukung pertumbuhan ukuran payudara.

BKKBN Sebut Kasus 'Tak Sengaja' Hamil karena Pandemi Banyak Terjadi di Kota

Dalam perayaan Hari Keluarga Nasional pada hari Senin (29/6/2020), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kampanye pembagian satu juta kontrasepsi gratis. Tujuannya untuk mencegah terjadinya lonjakan angka kelahiran atau baby boom akibat pandemi virus Corona COVID-19.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mengatakan saat ini terjadi penurunan tingkat pengguna kontrasepsi sekitar 10 persen. Alasannya karena sebagian warga mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, menahan diri mencari layanan kontrasepsi.

Dampaknya beberapa daerah mulai melaporkan peningkatan angka kelahiran. Hasto mengakui bahwa saat ini tingkat angka kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak disengaja cukup tinggi, yaitu rata-rata nasional sekitar 17,5 persen.

"Kita sedih loh sekarang ini rata-rata nasional kehamilan tidak dikehendaki 17,5 persen. Setiap 100 orang ada 17 yang kalau ditanya hamilnya tidak disengaja dan tidak direncanakan," kata Hasto yang yakin saat ini angka tersebut sudah naik lagi karena pandemi COVID-19.

Warga di kota besar jadi sorotan karena angka kehamilan tidak direncanakannya bisa jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hasto memberi contoh, DKI Jakarta saja bisa memiliki angka kehamilan tidak direncanakan sampai 26 persen sementara D.I. Yogyakarta 24 persen.


"Di kota-kota besar pun hamil yang tidak direncanakan atau tidak disengaja itu cukup tinggi angkanya. Seperti di DKI bisa 26 persen, di DIY 24 persen. Jadi angka-angka ini justru tinggi untuk wilayah kota," lanjut Hasto.

Program pembagian sejuta kontrasepsi ini dilakukan BKKBN dalam sehari di seluruh provinsi. BKKBN bekerja sama dengan puskesmas, bidan, dan mitra di masyarakat lainnya untuk memberikan layanan dan melaporkan pembagian kontrasepsi.

Kontrasepsi gratis yang diberikan oleh BKKBN adalah kondom, pil, suntik, implan, metode operasi wanita (MOW), dan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.
https://indomovie28.net/star/noriko-shitaya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar