Gojek Indonesia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 430 karyawannya. Gojek ingin fokus pada bisnis inti (core business) sebagai perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi.
Jumlah karyawan yang kena PHK setara dengan 9% dari total karyawan yang mencapai 4.000 orang. Kabar tersebut dibenarkan oleh manajemen Gojek.
"Langkah yang telah diumumkan ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup tiga layanan inti, di samping juga layanan yang menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi seperti bisnis logistik, yang tumbuh 80% sejak awal pandemi atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik dua kali lipat," demikian pernyataan pihak Gojek dalam keterangan resminya, Selasa (23/6/2020).
Pada townhall meeting yang digelar 16 sesi dan dihadiri seluruh karyawan hari ini, pihak Gojek mengumumkan strategi perusahaan untuk memperkuat fokus kepada bisnis inti yang memiliki dampak paling luas kepada masyarakat.
"Yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi COVID-19," tambahnya.
Mahfud MD: Peraturan Kita Sering Tumpang Tindih
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengaku sering kali menemui peraturan di Indonesia yang tumpang tindih. Dia menyebut ada beberapa aturan yang harus dibuat sesuai situasi terbaru.
"Dalam situasi seperti ini politik kita dalam arti policy harus banyak disesuaikan dengan situasi terbaru, itulah yang disebut dengan legal policy kita. Nanti kita pelajari bersama-sama, tentu banyak hal yang harus di-review karena kadang kala peraturan kita itu sering tumpang tindih," kata Mahfud dalam webinar 'Peran Aktif Pemerintah Daerah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)', Selasa (23/6/2020).
Untuk memproteksi pasar nasional agar memberikan tempat bagi UMKM untuk memiliki marketplace, Mahfud bilang semua instrumen hukum terkait itu akan disiapkan.
"Nanti kita akan coba koordinasikan agar semua kondusif untuk memberikan tempat marketplace bagi produk dalam negeri, kita fasilitasi dengan aturan hukum," ucapnya.
Sayangnya, dia belum mau bicara banyak terkait aturan hukum itu. Yang jelas aturan itu disebutnya sangat banyak dan rumit untuk dijelaskan.
"Kalau ditanya sampai sekarang hukumnya seperti apa, saya belum siap untuk menjelaskannya karena itu terlalu banyak dan terlalu complicated," imbuhnya.
Dampak COVID-19, Gojek Tutup Divisi GoLife & GoFood Festival
Gojek Indonesia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap 430 karyawannya. Mayoritas yang di-PHK berasal dari divisi terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.
Jumlah karyawan yang kena PHK setara dengan 9% dari total karyawan yang mencapai 4.000 orang. Kabar tersebut dibenarkan oleh manajemen Gojek.
"Sebanyak 430 karyawan (9 persen dari total karyawan), yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi COVID-19," demikian pernyataan pihak Gojek dalam keterangan resminya, Selasa (23/6/2020).
Pada townhall meeting yang digelar 16 sesi dan dihadiri seluruh karyawan hari ini, pihak Gojek mengumumkan strategi perusahaan untuk memperkuat fokus kepada bisnis inti (core business) yang dampaknya paling luas kepada masyarakat, yaitu bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik sebagai langkah jangka panjang dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Ada dua keputusan utama yang diumumkan seiring ditetapkannya strategi tersebut. Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.
"Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan," ujar pihak Gojek.
Keputusan itu diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Ditambahkan, kedua bisnis tersebut, yakni GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar