Walaupun terkesan sepele, gangguan tenggorokan juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari karena memberikan rasa tidak nyaman saat beraktivitas. Rasa gatal, menggaruk, atau bahkan membakar tentu sangat mengganggu, terutama jika disertai dengan gejala pilek atau virus lain yang lebih serius. Gangguan tenggorokan tentu dapat disebabkan oleh berbagai macam hal.
Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi mengatakan, gangguan tenggorokan dapat diakibatkan beberapa faktor. Bahkan, beberapa makanan dan minuman juga bisa menyebabkan munculnya gangguan tenggorokan.
"Gangguan tenggorokan dapat terjadi akibat peradangan yang dipicu oleh adanya infeksi, alergi, maupun rangsangan mekanik maupun kimia terhadap mukosa tenggorokan seperti minuman terlalu dingin atau terlalu panas, makanan berminyak, bicara terlalu keras atau terlalu lama," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.
Saat mengalami gangguan tenggorokan, ada baiknya untuk segera diobati. Pasalnya, tenggorokan sakit yang dibiarkan terus menerus justru dapat memperburuk keadaan. Jika semakin parah, gangguan tenggorokan dapat berdampak terhadap kesehatan organ pernapasan.
"Jika gangguan yang terjadi tidak diatasi dengan baik, maka akan berlanjut semakin berat bahkan dapat mengundang infeksi. Sehingga gangguan yang terjadi meluas tidak hanya di tenggorokan, namun bisa ke organ pernafasan lain bahkan organ tubuh lainnya," jelasnya.
Jika disebabkan oleh bakteri, gangguan tenggorokan umumnya bisa diredakan dengan pemberian obat anti peradangan. Namun, dalam beberapa kasus, Anda dapat menemukan bantuan tanpa segera berlari ke dokter Anda seperti dikutip dari Healthline. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berkumur dengan air garam, minum madu, hingga menghisap permen mint.
"Biasanya untuk mengatasi peradangan diberikan obat-obatan anti peradangan, jika karena alergi diberikan anti alergi, dan antibiotik jika dianggap penyebabnya adalah bakteri," imbuh dr Helmin.
Bagi Anda yang mengalami gangguan tenggorokan ringan, Anda bisa konsumsi permen Woods Los Honey Lemon untuk memberikan sensasi melegakan tenggorokan dan sensasi menyegarkan pernapasan. Kandungan lemon yang kaya akan vitamin C juga dapat membantu Anda meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, permen ini Woods juga mengandung peppermint dan menthol yang alami sehingga bisa bekerja secara sinergis untuk melegakan dan membunuh kuman di tenggorokan.
"Lemon kaya akan vitamin C yang dapat membantu meningkatkan imunitas. Sedangkan mint mengandung bahan dekongestan nasal yang membantu melegakan pernafasan. Kerjasama keduanya dapat membantu meredakan gejala radang tenggorokan," pungkasnya.
Lonjakan Kasus Corona Terjadi di Pasar, Mungkinkah Menular Lewat Makanan?
Kemunculan lonjakan kasus Corona yang terjadi di pasar Xinfadi Beijing 11 Juni lalu menimbulkan dugaan apakah makanan bisa menyebarkan virus Corona COVID-19. Meski begitu, sejauh ini ribuan sampel makanan laut impor, domestik, daging dan sayuran di China dinyatakan bebas dari virus Corona COVID-19.
Dikutip dari South China Morning Post, organisasi kesehatan pangan internasional mengatakan bahwa tidak ada bukti virus Corona COVID-19 dapat menyebar melalui makanan atau kemasan makanan. Namun, hal ini tidak menghentikan China memperketat kontrol impor di tengah kekhawatiran wabah Corona gelombang kedua yang mungkin berkaitan dengan makanan impor.
"Tidak ada bukti bahwa orang dapat terkena virus Corona COVID-19 dari makanan atau dari kemasan makanan," jelas Stephen Hahn, US Secretary of Agriculture Sonny Perdue and Food and Drug Administration.
"Sistem keamanan pangan AS yang diawasi oleh agen kami memastikan keamanan produk makanan kami, termasuk produk untuk ekspor," lanjut Stephen.
Hingga saat ini asal usul wabah Corona gelombang kedua di Beijing masih belum diketahui pasti. Namun, sebelumnya dikatakan bahwa ada jejak virus Corona dalam talenan yang digunakan untuk salmon impor di pasar Xinfadi.
Pejabat kesehatan China telah mengakui bahwa dugaan kontaminasi dari luar negeri hanya teori. Seorang pejabat bea cukai pekan lalu mencatat bahwa risiko virus Corona COVID-19 menyebar melalui makanan sangat rendah.
China dan Norwegia, produsen salmon terbesar di dunia, sepakat bahwa ikan dari Norwegia bukan sumber infeksi Corona di Beijing. Dugaan terkait penularan Corona dengan salmon juga disebut tidak menurunkan permintaan tajam penjualan makanan laut.
"Saya tidak berpikir pengawasan produk makanan atau kemasan makanan kemungkinan akan mencegah penularan virus Corona COVID-19," kata ahli epidemiologi Profesor Benjamin Cowling dari Hong Kong University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar