Jumat, 26 Juni 2020

Ibu Hamil Disebut Lebih Berisiko Alami Kondisi Serius karena Corona, Mengapa?

 Ibu hamil disebut lebih berisiko alami kondisi serius saat terpapar virus Corona COVID-19. Menurut laporan baru dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Amerika Serikat (AS) ibu hamil lebih berisiko dirawat di ICU karena Corona.
"Meskipun saat ini tidak ada data yang menunjukkan bahwa virus Corona COVID-19 mempengaruhi orang hamil secara berbeda dari yang lain, kita tahu bahwa orang hamil memiliki risiko lebih besar alami kondisi serius daripada orang yang tidak hamil," demikian sebut para peneliti CDC, dikutip dari CNN, Kamis (11/6/2020).

Studi CDC melibatkan 326.335 wanita berusia 15 hingga 44 tahun yang dinyatakan positif Corona. Ditemukan 50 persen ibu hamil lebih berisiko dirawat di ICU karena Corona.

"Wanita hamil 50 persen lebih berisiko dirawat di unit perawatan intensif," lanjut para peneliti CDC.

"Laporan baru ini termasuk kohort (kelompok bagian dari studi penelitian) Amerika Serikat terbesar dari wanita hamil dengan infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi dari hasil laboratorium," kata Sara Oliver dari CDC National Center for Immunization and Respiratory Diseases ketika melakukan meeting Advisory Committee on Immunization Practices, Rabu kemarin.

Namun, masih belum jelas apakah ibu hamil dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait dengan infeksi virus Corona. Disebutkan, gejala virus Corona COVID-19 pada ibu hamil dengan yang tidak hamil, tidak jauh berbeda seperti batuk dan sesak napas, tetapi ibu hamil lebih jarang merasakan sakit kepala, nyeri otot, demam, kedinginan, atau diare.

CDC juga menemukan lebih dari 31 persen wanita hamil positif Corona dan dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan hanya 5,8 persen wanita tidak hamil ditemukan positif Corona.

"Wanita hamil 50 persen lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif dan 70 persen lebih mungkin untuk menerima perawatan menggunakan ventilator," kata Oliver dalam presentasinya.

Apa yang harus dilakukan ibu hamil agar tidak terkena virus Corona?

"Meskipun data tambahan diperlukan untuk lebih memahami risiko tinggi yang diamati ini, wanita hamil harus sadar akan risiko potensial mereka terkait kondisi parah dari virus Corona COVID-19," tulis para peneliti CDC.

- Tidak melewatkan janji perawatan prenatal
- Membatasi interaksi dengan orang lain sesering mungkin
- Memiliki persediaan obat-obatan selama 30 hari
- Selalu konsultasi dengan layanan medis tentang cara tetap sehat selamapandemi Corona

Pengelola Mal DKI Tak Batasi Usia Pengunjung, Yakin Keluarga Patuh Protokol

 Sejak 15 Juni 2020, sebanyak 80 mal di DKI Jakarta kembali beroperasi setelah sebelumnya ditutup karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Diyakini berbagai macam protokol kesehatan, seperti jaga jarak 1 meter, pengecekan suhu tubuh, dan pembayaran dengan cara cashless telah dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.
Apakah ada batasan usia untuk berkunjung ke mal di DKI Jakarta?

Menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat, tidak ada batasan usia bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke mal.

"Jadi untuk DKI Jakarta tidak ada batasan umur, baik umur usia berusia atau yang lima tahun ke bawah tidak boleh ke mal itu tidak ada," jelas Ellen dalam siaran langsung BNPB melalui kanal YouTube, Jumat (26/6/2020).

Ellen meyakini setiap orang saat ini sudah mengerti dan paham tentang protokol pencegahan COVID-19. Karena itu, ia mengatakan semua orang boleh berkunjung ke mal.

"Jadi semua boleh ke mal karena kami yakin semua keluarga tahu cara untuk merawat kesehatan dan juga keamanan masing-masing. Di samping pusat belanja selalu menyedikan juga protokol kesehatannya," ucapnya.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa sebelumnya dr Reisa Broto Asmoro pernah mengingatkan masyarakat untuk tidak mengajak anggota keluarga yang termasuk kelompok rentan, seperti ibu hamil, balita, dan lansia ke mal. Ini dilakukan demi meminimalisir adanya penularan virus Corona di mal.

"Baik pedagang maupun pengunjung usahakan untuk tidak membawa sekelompok yang rentan seperti ibu hamil, balita, anak-anak, lansia, penderita penyakit penyerta, atau penyandang disabilitas yang terlibat dan lain sebagainya ke dalam pusat perbelanjaan," jelas dr Reisa dalam siaran pers live BNPB, Senin (22/6/2020).
https://nonton08.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-13/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar