Selasa, 18 Februari 2020

Penjarah Uang Sesajen Melasti Diduga Bocah Lokal

 Video orang mengambil sesajen uang (sesari) saat upacara Melasti di Pantai Padaggalak, Sanur, Bali viral di media sosial. Pelakunya diduga bocah warga lokal.

"Orang pantai, anak-anak laut dari selatan (pantai matahari terbit Sanur) ke sini karena lagi ramai. Sesari itu seikhlasnya, kalau etikanya orang kalau belum selesai menghaturkan, baru saja kita naruh sudah diambil seperti itu kan nggak enak," kata warga Banjar Kedaton, Kesiman, Denpasar Timur, Made saat ditemui di lokasi, Selasa (5/3/2019).

Made menyebut saat upacara Melasti, Senin (4/3) kemarin ribuan umat memadati Pantai Padanggalak. Dia sendiri mengaku tidak tahu persis jika ada kejadian penjarahan uang sesari itu.

"Kalau kita bilang sering (terjadi), kita tidak pernah lihat. Tapi banyak yang komen mungkin dia merasakan, kalau melihat kenapa dibiarin," sesalnya.

Menurutnya, saat upacara Melasti berlangsung banyak anak-anak yang ikut bersembahyang. Made menduga para bocah itu sengaja datang bergerombol untuk mengambil uang sesari.

"Kalau Melasti biasa pasti banyak anak-anak. Kalau dari video itu kan mereka bergerombol, jadi kelihatan dijarah karena rebutan, yang saya salahkan yang memviralkan kenapa tidak langsung tegur," ucapnya.

Made menyesalkan ulah perekam video yang jadi viral tersebut. Menurutnya para bocah itu bisa ditegur agar tidak bandel dan 'menjarah' sesari yang baru dihaturkan.

"Kalau Melasti biasa pasti banyak anak-anak. Saya salhkan yang memviralkan kenapa tidak langsung tegur," keluhnya.

"Setelah video itu pecalang stand by di sini untuk mengatasi itu. Sem

Warga Sesalkan Aksi Bocah Jarah Uang Sesajen Melasti

 Video bocah menjarah uang sesajen Melasti di Bali, disesalkan warga. Bukannya dilaporkan ke pecalang, malah direkam.

"Saya sebagai warga di sini menyesalkan kenapa tidak menegur hanya rekam. Kalau nggak berani negur, lapor ke pecalang, kan banyak orang di sana," cetus warga Banjar Kedaton, Kesiman, Denpasar Timur, Made saat ditemui di Pantai Padanggalak, Sanur, Selasa (5/3/2019).

Made mengaku baru tahu peristiwa itu setelah viral di media sosial. Dia menuturkan saat upacara Melasti itu ribuan orang memadati kawasan Pantai Padanggalak, yang juga merupakan tempat wisata di Bali. Sehingga dirinya tak melihat langsung saat peristiwa itu terjadi.

"Kami tahu dari medsos, makanya pas viral itu pecalang langsung jaga. Video itu kan viral jam 11.00 Wita, jam segitu itu sudah nggak ada yang Melasti, mulai lagi setelah jam 13.00 sampai malam. Setelah jam 13.00 Wita itu dari dua desa itu nggak ada kejadian itu lagi," ujarnya.

Made menduga bocah-bocah yang melakukan penjarahan Itu bukan warga sekitar. Dia menyebut uang sesari atau sesajen yang dihaturkan itu berkisar Rp 2-5 ribu.

"Orang pantai, anak-anak laut dari selatan (pantai matahari terbit Sanur) ke sini karena lagi ramai. Sesari itu seikhlasnya, kalau etikanya orang kalau belum selesai menghaturkan, baru saja kita naruh sudah diambil seperti itu kan nggak enak," ucapnya.

"Kalau Melasti biasa pasti banyak anak-anak. Kalau dari video itu kan mereka bergerombol, jadi kelihatan dijarah karena rebutan, yang saya salahkan yang memviralkan kenapa tidak langsung tegur," sambungnya.

Dia menuturkan setelah video itu ramai para pecalang langsung siaga di titik-titik warga melakukan upacara Melasti. Dia menduga video itu diambil saat pagi hari yang memang ramai dipadati umat dari 34 banjar untuk Melasti.

"Setelah video itu pecalang stand by di sini untuk mengatasi itu. Semua desa pakraman juga punya pecalang, kemarin ada 34 lebih desa pakraman yang Melasti di sini. Ada yang pribadi satu pura keluarga mungkin dia kesini tanpa pecalang, di luar desa adat yang Melasti," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar