Senin, 24 Februari 2020

Banyuwangi Diusulkan Jadi Geopark Dunia Pada 2020

Banyuwangi segera diusulkan menjadi bagian Global Geopark Network (GGN) UNESCO pada 2020. Hal ini menyusul penetapannya sebagai Geopark Nasional.

Pemerintah pusat pun terus mematangkan persiapan Banyuwangi menjadi jaringan geopark dunia. Salah satunya dengan menggelar Focused Group Discussion (FGD) yang difasilitasi Kementrian Pariwisata guna membahas persiapan terkait pengusulan tersebut.

"Diskusi tim kecil ini membahas segala kelengkapan yang diperlukan untuk mengusulkan Banyuwangi menjadi GGN. Karena, target kami tahun depan sudah bisa submit ke UNESCO," kata Indra kepada wartawan di Banyuwangi, Kamis (21/2/2019).

FGD yang dibuka oleh Indra Ni Tua, Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenpar ini dihadiri sejumlah stakeholder. Ada Kepala BKSDA wilayah V Jawa Timur Sumpena, Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan Nur Budi, perwakilan Taman Nasional Alas Purwo Wahyu M, serta Ketua Tim Geopark Banyuwangi Rani Razak beserta tim juga jajaran SKPD terkait dan pemerhati lingkungan.

Menurut Indra, persiapan Banyuwangi sudah dijalurnya meski masih ada sejumlah hal yang perlu dibenahi. "Daerahnya punya keunikan dan kekhasan, aksesibilitas sudah terbangun, amenitas juga cukup memadahi. Saya bilang Banyuwangi ini sudah selangkah lebih maju," ujarnya.

Kata Hanang Samodra Peneliti Ahli Utama Pusat Survei Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, ada empat hal yang menjadi prasyarat dasar agar lolos jaringan GGN. Hal itu meliputi warisan geologi yang berskala internasional, pengelolaan, visibilitas dan jejaring.

"Banyuwangi sendiri memiliki kekayaan geologi yang luar biasa dan lengkap. Saya justru melihat warisan geologi di sini lebih banyak dari sekedar yang diajukan. Kami masih terus membahas kemungkinan ada warisan geologi lain yang bisa dimasukkan dalam Geopark Banyuwangi," kata Hanang.

Saat ini, ada tiga situs geopark Banyuwangi yang diajukan, yakni Pulau Merah, Kawah Ijen, dan Taman Nasional Alas Purwo. Ditambahkan Hanang, hal lain yang dibahas dalam diskusi ini adalah persiapan terkait sumber daya alam (geologi, biologi, dan budaya), bencana geologi, perubahan iklim, pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya.

"Juga pembangunan berkelanjutan, pengetahuan lokal dan adat, dan geokonservasi. Satu hal lagi, perlindungan perempuan karena Unesco juga sangat konsen dengan isu perempuan. Ini beberapa hal yang harus disiapkan bersama sebelum diusulkan," ujar Hanang.

Sebelumnya, pada awal Januari 2019 lalu asesor GGN Unesco Guy Martini datang ke Banyuwangi untuk meninjau kesiapan daerah ini menjadi situs geopark dunia. Selama di Banyuwangi, Martini melakukan kunjungan ke Pantai Pulau Merah, Gunung Ijen dan desa wisata adat.

MotoGP Indonesia Bisa Tarik 100 Ribu Wisman

Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP di 2021 tepatnya di Mandalika, NTB. Ratusan ribu turis akan datang saat event tersebut digelar.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers dari Kementerian Pariwisata, Jumat (22/2/2019). Menurutnya, Mandalika akan diusulkan menjadi destinasi sport tourism.

"Untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2021, Mandalika akan menjadi tuan rumah untuk kompetisi MotoGP. Ini membuat Positioning NTB semakin kuat. Ditargetkan kompetisi ini akan mendatangkan 100 ribu wisatawan mancanegara," jelas Arief.

Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah ajang Moto GP pada 2021 maka akan semakin banyak wisman yang berkunjung untuk kepentingan tersebut sehingga perlu dikembangkan infrastruktur pendukung wisata olahraga yang memadai di dalamnya.

"Sebentar lagi dengan adanya MotoGP, pembangunan lapangan golf, dan MICE, saya usulkan Mandalika memiliki positioning sebagai destinasi sport tourism," katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP dan komitmen menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga, Kementerian Pariwisata akan memberikan bantuan dan dukungan terkait lisensi penyelenggaraan MotoGP.

"Untuk mengadakan MotoGP, kita harus memiliki lisensi. Lisensi tersebut membutuhkan investasi sebesar 9 juta Euro. Kemenpar akan memberikan bantuan sebesar 1 juta Euro. Sisanya, kami mengharapkan kerja sama dari pemerintah daerah," tutur menteri asal Banyuwangi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar