Sabtu, 15 Februari 2020

Sambutlah Pasar Ikan Modern Muara Baru, Tsukiji Market Versi Indonesia

Bagi yang pernah ke Pasar Tsukiji di Jepang, pasti penasaran dengan Pasar Ikan Modern Muara Baru. 2,5 Tahun menunggu, pasar ini bisa jadi tempat wisata baru.

Berawal dari kunjungan Presiden Jokowi ke pasar ikan Tsukiji di Jepang 2,5 tahun lalu, orang nomor satu di Indonesia itu pun segera menyatakan keinginannya untuk membuat pasar ikan serupa.

Faktanya, pasar ikan Tsukiji di Jepang diketahui begitu bersih dan tidak becek. Kontras dengan pasar ikan kebanyakan. Di satu sisi, pasar ikan Tsukiji juga jadi tempat wisata di Jepang dan sentra wisata kuliner serba ikan.

Oleh sebab itu, Jokowi segera meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjistasuti untuk segera membangun pasar ikan serupa. Mandat itu pun diberikan pada Juli 2015 silam.

Melompat ke Rabu malam (13/3), hari penting itu pun tiba. Presiden Jokowi sendiri meresmikan PIM Muara Baru seluas 4,15 hektare bersama dengan Menteri Susi dan jajarannya.

"Saya tunggu-tunggu nggak jadi-jadi dan alhamdulillah malam ini kita telah memiliki pasar ikan modern PIM di Muara Baru, Jakarta. Saya senang karena kita sudah bisa membalik persepsi, dulu persepsinya banyak orang yang bilang pasar ikan pasti kotor," jelasnya.

Kehadiran PIM Muara Baru sendiri sekaligus mengubah persepsi pasar ikan yang identik dengan kesan amis, becek dan kumuh. Hal itu tentunya juga akan membuat masyarakat semakin nyaman berbelanja, termasuk juga jadi tempat wisata di Jakarta bagi traveler seperti halnya di Jepang.

Hal itu tentunya senada dengan harapan Menteri Susi, di mana nantinya PIM Muara Baru jadi 'one stop shopping' aneka produk ikan bermutu dan aman dikonsumsi. Jadi kapan kamu mau berwisata ke PIM Muara Baru?

Sikap Maskapai Amerika Serikat Soal Boeing 737 MAX 8

Amerika Serikat akhirnya mengalah dan mengandangkan pesawat Boeing 737 MAX 8. Aneka maskapai pengguna pun angkat bicara

Melansir CNN Travel, Kamis (14/3/2019), ada dua maskapai AS yang menerbangkan Boeing 737 MAX 8. American Airlines menerbangkan 24 pesawat jenis itu. Sementara, Southwest Airlines yang memiliki 34 pesawat 737 MAX 8. Mereka memantau penyelidikan Ethiopian Airlines yang jatuh hanya 5 bulan setelah Lion Air JT 610.

"Kami terus bekerja sama dengan FAA dan otoritas penerbangan lainnya dan percaya penuh pada pesawatnya," begitu sikap resmi American Airlines.

"Kami belun ada rencana mengubah kebijakan atau prosedur operasional dan tetap yakin dengan keamanan armada kami. Kami tetap berhubungan denga Boeing dan dekat dengan investigasi yang terus berjalan," begitu kata Southwest Airlines.

Perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit baru ditemukan pada hari Senin dan dua kecelakaan itu belum ada hubungannya. Ada banyak alasan mengapa sebuah pesawat bisa jatuh.

"Apa yang akan saya tawarkan adalah kata hati-hati. Kita perlu menganalisa data terlebih dahulu dan kemudian memutuskan bagaimana untuk bergerak maju," kata John Gogila, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika.

Goglia mengatakan maskapai yang menerbangkan Boeing 737 MAX 8 harus meninjau pelatihannya. Tapi apa yang ada di belakang layar maskapai penerbangan?

"Anda tidak dapat meremehkan kekuatan apa yang ada di balik layar dari maskapai penerbangan. Jika mereka berpikir memiliki ancaman, mereka akan melangkah dan merespons secara mandiri," kata William Voss, mantan wakil direktur FAA dan mantan CEO dari Flight Safety Foundation.

Penyelidik dalam kecelakaan Lion Air menduga kecelakaan itu disebabkan oleh sensor angle of attack (AOA). Letaknya di bagian luar pesawat yang mentransmisikan data, jika salah bisa memicu semacam sistem auto pilot yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang memaksa hidung pesawat menukik ke bawah.

Pada bulan November Boeing mengeluarkan Operations Manual Bulletin yang memberi tahu operator penerbangan cara mengatasi pembacaan kokpit yang salah. Spesifiknya untuk mengatasi keadaan jika ada yang salah dari sensor AOA, kata pernyataan Boeing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar