Wisata kuliner di Jepang terkenal dengan bahan makanan mentah seperti sushi. Di Prefektur Ehime ada kuliner mentah yang punya nama panjang banget.
Prefektur Ehime di Jepang terkenal dengan sajian ikannya karena memang dekat dengan laut, sea bream. Liburan ke Kota Matsuyama, wisatawan bisa dengan mudah menemukan makanan khas Ehime.
Berkunjung ke Kota Matsuyama, detikTravel bersama rombongan media yang diundang Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) mencoba berbagai hal menarik yang disediakan. Salah satunya wisata kuliner.
Hampir sama seperti kota tempat wisata di Jepang lainnya, Prefektur Ehime pun memiliki makanan khas mentah. Uniknya, nama makanan ini sangat panjang yaitu uwajimazukushi taimeshi zen.
Uwa berarti nasi, makanan ini memang harus dinikmati bersama nasi. Lantas apa yang membuat beda?
Uwajimazukushi taimeshi zen merupakan paket lengkap yang lauknya mentah. Lauknya adalah ikan sea bream mentah yang dicampur dengan sup telur mentah dan miso.
Eits, makannya tidak boleh sembarangan. Pertama kamu harus mengaduk telur dan sup agar tercampur dengan rata. Kalau telur sudah bercampur dengan sup, masukkan bahan-bahan seperti nori dan ikan mentah.
Kemudian, pindahkan nasi dari bakul yang disediakan ke mangkuk. Kamu bisa mulai makan dengan memindahkan ikan dan sup ke atas nasi. Rasanya?
Tenang, tak ada bau amis sama sekali. Walau pun mentah, telur yang bercampur dengan sup memberikan rasa gurih. Ikan mentahnya juga enak dan tidak amis.
Makanan ini menjadi wisata kuliner khas yang wajib kamu coba saat berada di Prefektur Ehime. Memang tak banyak yang menjual Uwajimazukushi taimeshi zen di luar Ehime. Namun ada saja satu-dua restoran yang menawarkan makanan khas Ehime ini.
Untuk harga, satu porsi uwajimazukushi taimeshi zen adalah JYP 1.980 atau sekitar Rp 250.071. Salah satu restoran di Matsuyama yang menyajikan ini adalah Restoran Taimeshi.
Kamu yang tak bisa bahasa Jepang, tak perlu khawatir. Karena Prefektur Ehime telah memulai program menu bahasa inggris yang mempermudah wisatawan https://www.detik.com/tag/wisatawan/ asing untuk memesan makanan. Selamat mencoba!
Serasa di Luar Negeri, Kota Tua Sekarang Begitu Cantik
Berkunjung ke Kawasan Kota Tua biasanya identik dengan berbagai museum yang berada di sana. Di antaranya ada Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Seni Rupa dan Keramik serta Museum Bahari. Namun sekarang, selain kita mengunjungi museum, kita juga dapat mengunjungi Kali Besar di kawasan Kota Tua yang sudah direvitalisasi.
Kali Besar yang sudah direvitalisasi ini menjadi salah satu destinasi baru di kawasan Kota Tua. Kali besar ini dapat menjadi salah satu alternatif tempat wisata untuk melepas lelah setelah berkeliling kawasan Kota Tua. Awalnya saya hanya mendapat informasi mengenai Kali Besar ini melalui internet sehingga saya cukup penasaran bagaimana keadaan Kali Besar ini pada kenyataannya.
Dari informasi yang saya dapat, revitalisasi ini terinspirasi dari penataan Sungai Cheonggyecheon di Korea Selatan oleh seorang arsitek bernama Budi Lim. Revitalisasi yang sudah dimulai sejak tahun 2006 ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2007, namun kemudian harus mundur dari target menjadi sebelum perhelatan Asian Games dimulai.
Saat saya memiliki kesempatan untuk kembali berkunjung ke Kawasan Kota Tua ini, saya langsung teringat untuk segera mendatangi Kali Besar ini. Suasana kawasan Kota Tua yang sangat ramai pengunjung karena di akhir pekan, menambah semangat saya untuk segera ke sini.
Awalnya saya sedikit bingung bagaimana jalan menuju ke Kali Besar ini karena beberapa bagian di Kota Tua masih dalam proses perbaikan. Jadi saya diarahkan untuk melalui trotoar di sisi jalan besar yang juga digunakan oleh kendaraan umum. Untuk ke sini kita hanya perlu berjalan kaki. Namun kita tidak perlu takut bosan saat berjalan kaki ke sini karena kita dapat berjalan sambil melihat-melihat bangunan-bangunan di kawasan Kota Tua yang sangat khas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar