Selasa, 25 Februari 2020

Mengapa Orang Jepang Begitu Disiplin?

 Orang Jepang sangat identik dengan budaya disiplinnya yang tinggi. Belajar dari orang Jepang, mereka dididik sangat keras sejak kecil.

Liburan ke Jepang, bukan cuma soal destinasi bagus tapi juga budaya. Salah satunya yang paling mencolok adalah budaya disiplin.

Mengobrol dengan pemandu tur Jepang yang pernah tinggal di Indonesia, Fumio Ito, mengaku bahwa kedisiplinan Jepang cukup keras. Dispilin dari segi apapun, seperti kebersihan, ketepatan waktu dan lainnya.

"Kami diajarkan disiplin sejak masih kecil. Caranya, orang tua ikut disiplin," ujar Ito, yang pernah tinggal di Indonesia selama 10 tahun.

Menurut Ito, orang tua adalah cermin bagi anak. Jika orang tuanya disiplin, maka anak akan disiplin. Itulah mengapa, budaya disiplin bisa sangat menonjol di Jepang.

Contoh kecilnya dari antre saat naik transportasi umum. Bagi traveler yang pernah melancong ke Jepang, lihatlah bagaimana teratur dan tertibnya orang jepang saat naik kereta. Hal seperti itu, sudah diajarkan sejak kecil.

"Dulu juga sebenarnya masih banyak yang tidak mau antre. Tapi dengan disiplin, dimulai dari anak-anak dan proses waktu, semuanya bisa antre," terang Ito.

Apalagi soal kebersihan, yang terkenal sebagai hal identik bagi Jepang. Jika tidak ada tempat sampah, cukup mudah kok. Simpan dulu sampai ketemu tempat buang sampah.

"Kita biasa simpan sampah dulu kok," ujar Ito.

Pun terhadap peraturan-peraturan. Ada tanda larangan merokok, maka dilarang merokok di situ. Bagi orang Jepang, melanggar aturan adalah suatu rasa malu.

Kedisiplinan orang Jepang sudah dimulai sejak kecil. Sekali lagi, tidak hanya mengajarkan, tetapi peran orangtua menjadi penting untuk mencontohkannya.

Kalau habis liburan dari Jepang, semoga kita bisa belajar tentang kedisiplinannya dan diterapkan sehari-hari ya. Bisa kan?

Kemenpar Usulkan Bogor Street Festival Jadi Even Nasional

Bogor Street Festival dinilai dapat menjadi salah satu even nasional, karena acaranya yang begitu menarik. Ada nilai budaya, keberagaman dan kuliner.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan mengusulkan kegiatan Bogor Street Festival sebagai Agenda Nasional yang akan diselenggarakan setiap tahun. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani dalam sambutannya di pembukaan Bogor Street Festival Cap Go Meh 2019 di depan Wihara Dhanagun Jalan Surya Kencana, Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (19/2/2019).

"Kami sangat mengapresiasi acara Bogor Street Festival ini, yang menyatukan antara nilai-nilai budaya dan keberagaman, dan kami akan usulkan tahun depan Bogor Street Festival menjadi salah satu kalender event nasional," kata Rizki mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menurutnya, dengan keseluruhan kegiatan dalam Bogor Street Festival yang dipenuhi dengan keberagaman dan ragam kuliner yang ditawarkan oleh Kota Bogor bisa menjadi salah satu syarat Bogor Street Festival masuk dalam agenda nasional yang digelar setiap tahun.

"Dengan aktivitas yang disediakan, dengan keberagaman, dengan kuliner yang disiapkan, saya rasa Bogor Street Festival sudah bisa masuk menjadi Calendar of Event," paparnya.

"Nanti kami bersama-sama, akan dukung koreografinya, kalau sudah menjadi calender of event saya rasa ini akan menjadi tranding topic nasional, dan akan kami promosikan di mancanegara juga di nasional," sambung Handayani.

Pembukaan Bogor Street Festival dimulai sekitar pukul 17:30 WIB. Diawali dengan pembacaan Wangsit Siliwangi oleh budayawan, pembukaan Bogor Street Festival diakhiri dengan doa bersama lintas agama ya g dibacakan secara bergantian oleh perwakilan dati lima agama di Indonesia.

Pembukaan Bogor Street Festival juga dihadiri oleh Pangdan III/Siliwangi Mayjend TNI Tri Soewandono, Kapolda Jabar, Irjend Pol Drs. Agung Budi Maryoto, Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Akhmad Wiyagus, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar