Kamis, 20 Februari 2020

Kawah Ijen Akan Ditutup Sebulan Sekali, Kenapa?

Kawah Ijen adalah tempat wisata di Banyuwangi berbatasan dengan Bondowoso dan jadi favorit wisatawan. Destinasi ini rencananya akan ditutup sebulan sekali.

Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III secara berkala akan menutup Kawah Ijen dari kunjungan wisatawan. Penutupan dilakukan untuk pemulihan ekosistem.

Dalam surat pemberitahuannya, penutupan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dilakukan sebulan sekali. Yakni tiap hari Jumat minggu pertama. Penutupan berlaku selama tahun 2019.

"Penutupannya memang selama tahun 2019. Tapi hanya sehari dalam tiap bulannya. Selanjutnya kami lakukan evaluasi lagi," kata Kepala BKSDA Wilayah III Jember, Setyo Utomo, saat ditemui di kantornya Jalan Jawa, Bondowoso, Jumat, (1/3/2019).

Dijelaskan Setyo, selain sudah menempel pemberitahuan itu di Pos Paltuding, pihaknnya juga sudah melayangkan surat pemberitahuan ke sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Antara lain ke Dinas Pariswisata daerah setempat serta ke para agen travel.

"Selain untuk pemulihan ekosistem, serta pembersihan sampah. Ini juga dilakukan untuk evaluasi rutin kawasan. Ke depan akan kami beritahukan lebih lanjut," imbuhnya.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, Kawah Ijen akan ditutup total dari kunjungan wisatawan. Petutupan dilakukan secara rutin setiap bulan, hari Jumat minggu pertama. Selain hari itu, Kawah Ijen dibuka seperti biasa.

Adapun jadwal penutupannya selama tahun 2019 sebagai berikut: tanggal 1 Maret, 5 April, 3 Mei, 7 Juni, 5 Juli, 2 Agustus, 6 September, 4 Oktober, 1 November, dan 6 Desember.

"Dengan surat pemberitahuan ini, para agen travel diharapkan dapat menyesuaikan sendiri dengan jadwal kunjungannya," pungkas Setyo Utomo.

Wisata Kuliner Mentah Khas Jepang dari Ehime, Berani Coba?

Wisata kuliner di Jepang terkenal dengan bahan makanan mentah seperti sushi. Di Prefektur Ehime ada kuliner mentah yang punya nama panjang banget.

Prefektur Ehime di Jepang terkenal dengan sajian ikannya karena memang dekat dengan laut, sea bream. Liburan ke Kota Matsuyama, wisatawan bisa dengan mudah menemukan makanan khas Ehime.

Berkunjung ke Kota Matsuyama, detikTravel bersama rombongan media yang diundang Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) mencoba berbagai hal menarik yang disediakan. Salah satunya wisata kuliner.

Hampir sama seperti kota tempat wisata di Jepang lainnya, Prefektur Ehime pun memiliki makanan khas mentah. Uniknya, nama makanan ini sangat panjang yaitu uwajimazukushi taimeshi zen.

Uwa berarti nasi, makanan ini memang harus dinikmati bersama nasi. Lantas apa yang membuat beda?

Uwajimazukushi taimeshi zen merupakan paket lengkap yang lauknya mentah. Lauknya adalah ikan sea bream mentah yang dicampur dengan sup telur mentah dan miso.

Eits, makannya tidak boleh sembarangan. Pertama kamu harus mengaduk telur dan sup agar tercampur dengan rata. Kalau telur sudah bercampur dengan sup, masukkan bahan-bahan seperti nori dan ikan mentah.

Kemudian, pindahkan nasi dari bakul yang disediakan ke mangkuk. Kamu bisa mulai makan dengan memindahkan ikan dan sup ke atas nasi. Rasanya?

Tenang, tak ada bau amis sama sekali. Walau pun mentah, telur yang bercampur dengan sup memberikan rasa gurih. Ikan mentahnya juga enak dan tidak amis.

Makanan ini menjadi wisata kuliner khas yang wajib kamu coba saat berada di Prefektur Ehime. Memang tak banyak yang menjual Uwajimazukushi taimeshi zen di luar Ehime. Namun ada saja satu-dua restoran yang menawarkan makanan khas Ehime ini.

Untuk harga, satu porsi uwajimazukushi taimeshi zen adalah JYP 1.980 atau sekitar Rp 250.071. Salah satu restoran di Matsuyama yang menyajikan ini adalah Restoran Taimeshi.

Kamu yang tak bisa bahasa Jepang, tak perlu khawatir. Karena Prefektur Ehime telah memulai program menu bahasa inggris yang mempermudah wisatawan https://www.detik.com/tag/wisatawan/ asing untuk memesan makanan. Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar