Sabtu, 29 Februari 2020

Pengumuman! AirAsia Tutup Pemesanan Tiket di 16-17 Februari

Traveler sering menggunakan layanan maskapai AirAsia? Perlu diketahui bahwa di tanggal 16-17 Februari 2019 akan ada penutupan pemesanan tiket.

Dari rilis resmi AirAsia, Senin (11/2/2019), pihaknya akan melaksanakan pekerjaan peningkatan taraf (upgrade) sistem reservasi Navitaire New Skies pada akhir pekan ini. Hal itu untuk menghadirkan pengalaman online yang lebih baik bagi pelanggan.

Pekerjaan upgrade sistem reservasi akan dilaksanakan mulai hari Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 13.00 WIB hingga hari Minggu, 17 Februari 2019 pukul 02.00 WIB. Sistem reservasi akan ditutup dan tidak akan tersedia di airasia.com, aplikasi AirAsia, call center, kantor penjualan AirAsia, konter layanan pelanggan dan konter check-in di bandara.

Selama upgrade sistem reservasi berlangsung, pelanggan tidak dapat melakukan pemesanan tiket, mengubah rincian pemesanan, membeli produk tambahan dan melakukan pembayaran. Pelanggan juga tidak dapat melakukan check-in mandiri dan cetak boarding pass melalui web, aplikasi dan kios check-in AirAsia di bandara hingga upgrade sistem reservasi selesai secara keseluruhan.

Penumpang sangat disarankan untuk melakukan check-in dan mencetak boarding pass lebih awal sebelum upgrade sistem reservasi dimulai. Check-in dapat dilakukan melalui web dan aplikasi 14 hari sebelum jadwal keberangkatan untuk semua penerbangan AirAsia dan Airasia X.

Lebih dari itu, penumpang diimbau untuk tiba di bandara 3 jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat untuk menghindari ketidaknyamanan selama perjalanan. Ikuti akun media sosial AirAsia untuk informasi terkini atau kunjungi website resminya untuk bantuan lebih lanjut. 

Sejarah Halim Perdanakusuma Jadi Bandara Komersial di Jakarta

Halim Perdanakusuma merupakan salah satu bandara di Jakarta yang banyak digunakan untuk penerbangan domestik. Bandara yang awalnya bernama Bandara Tjililitan ini juga memiliki sejarah panjang dan kisah-kisah yang tidak banyak diketahui orang-orang.

Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, pada masa perang kemerdekaan penerbang bernama Halim Perdanakusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk membawa pesawat tempur yang baru dibeli di Muangthai (Thailand). Untuk mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang dikeluarkan Mabes TNI AU itu, tidak disebutkan negara mana yang membuat pesawat tersebut.

Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai. Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kondisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi hingga kini belum ditemukan.

Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.

Saat ini, bandara halim lebih banyak digunakan untuk kegiatan militer dan tamu VIP yang menjadi bagian sejarah seperti kunjungan beberapa presiden atau raja di dunia. Adapun mulai tahun 2014 Bandara Halim Perdanakusuma digunakan juga untuk penerbangan komersial terbatas karena untuk menampung dan membantu Bandara Soekarno-Hatta yang sudah penuh sesak.

Kini, salah satu perusahaan ride hailing, Grab, juga mengambil bagian sebagai penghubung menuju dan dari Bandara Halim Perdanakusuma untuk para pengunjung. Selama 2018, Grab setidaknya ada lebih dari 500 ribu perjalanan menuju bandara halim perdana kusuma, dan sekitar 200 ribu perjalanan dari bandara tersebut.

Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar mengatakan salah satu hal terpenting dalam kenyamanan turis berwisata adalah kemudahan akses terhadap transportasi yang dapat diandalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar