Pihak Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara bersih-bersih sampah. Tak tanggung-tanggung, yang terkumpulkan mencapai 3,1 ton.
Balai Taman Nasional Wakatobi berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 3.165,9 Kg atau 3,1 ton pada tiga wilayah berbeda. Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi, Darman kepada detikTravel, Selasa (5/3/2019).
"Kemarin kita melakukan aksi bersih-bersih dalam rangka memperingati hari sampah, ada beberapa kecamatan yang berbeda dan jumlahnya pun tidak sama," ungkapnya.
Dijelaskannya beberapa tempat yang dijadikan lokasi pemungutan sampah antara lain Kantor Balai Taman Nasional Wakatobi sebanyak 700 Kg, Desa Kapota Utara sebanyak 320,9 Kg, Dermaga/pelabuhan Rakyat Desa Langge, Kec. Kaledupa Selatan sebanyak 1.750 Kg dan Pantai Hondue Desa Kolosoha Kec. Tomia sebanyak 395 Kg. Sampah yang dikumpulkan tersebut kata Darman bervariasi bukan hanya sampah plastik, melainkan sampah organik dan an organik.
Setelah sampah tersebut dikumpulkan, lalu disimpan di tempat penampungan sampah. "Tidak kami bakar, karena kalau dibakar akan menimbulkan masalah baru jadi kami simpan di suatu tempat penampungan," ujarnya.
Menurutnya, aksi bersih-bersih tersebut tidak hanya melibatkan kantor balai, melainkan beberapa instansi terkait dan juga merangkul masyarakat.
Ia berharap dengan kegiatan yang dilakukan tersebut dapat menjadi budaya hidup sehari-hari bukan hanya pada moment tertentu saja.
"Mudah-mudahan diaplikasikan dalam keseharian, masyarakat juga harus pandai memilah mana sampah yang masih bisa dimanfaatkan, sehingga tidak terlalu banyak tumpukan sampah," harapnya.
MotoGP Mandalika Bikin Indonesia Makin Dikenal Dunia
MotoGP Indonesia digelar mulai tahun 2021 di Mandalika, NTB dan berdurasi lima musim. Lewat ajang itu, nama Indonesia akan makin dikenal dunia.
"Kenapa penting karena kita dijadikan rute (seri) ke 20 atau ke- 21 untuk motoGP karena mereka hampir 24 bulan," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Henky Manurung di hotel Fours Points, Makassar, Senin (4/3/2019) kemarin.
Pihak Kemenpar telah melakukan pertemuan dengan seluruh tim dan pihak investor untuk memastikan pembenahan sisi infrastruktur dan perbaikan jalan.
"Nah paling hebat, media akan meliput dan mengetahui Indonesia. Sekali bermain 1 sampai 2 juta viewers melihat ini," kata Henky.
"Tahun ini dilakukan lelang untuk pembangunan konstruksi di Mandalika," sambungnya.
Tidak hanya itu, infrastruktur di Mandalika juga mendukung pelaksanaan even internasional ini, mulai dari jalan selebar 12 meter dan ketersediaan bandara Internasional Lombok. Perlu diketahui, Indonesia mendapat durasi kontrak menggelar MotoGP selama lima tahun. Dorna telah resmi mengumumkan bahwa Indonesia akan menggelar MotoGP mulai 2021. Bersama ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), keduanya sepakat menjalin kerjasama sampai lima tahun mendatang.
CEO ITDC, Abdulbar M Mansoer, mengungkapkan alasan Dorna memberi durasi kontrak sampai lima tahun. Itu karena Indonesia punya pasar MotoGP yang sangat seksi.
"Selain itu (sebagai pasar), mungkin mereka melihat kami adalah BUMN. Kalau Buriram (Thailand) yang saya dengar swasta," kata Abdulbar.
"Hal lain mungkin kami pengembang pariwisata, di Nusa Dua sudah 30 tahun. Kami sih senang untuk jangka panjang artinya kepastian pengembalian investasinya lebih bagus," ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar