Senin, 17 Februari 2020

Inilah Makna Mandi Lumpur Usai Nyepi di Bali

Warga Bali punya tradisi mandi lumpur yang sakral. Tradisi yang dikenal sebagai Mebug Buugan itu dilaksanakan setelah Nyepi.

Sehari setelah Nyepi, ada tradisi unik warga Desa Adat Kedonganan, Bali. Para warga desa mengolesi tubuh mereka dengan lumpur dari kawasan hutan bakau. Apa maknanya?

"Maknanya pembersihan sekala niskala, jadi lahir dan batin," kata Bendesa Adat Kedonganan Wayan Merta di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/3/2019).

Merta mengatakan sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah luput dari dosa. Lumpur menjadi simbol dosa yang melekat pada manusia dan saat tahun baru Caka dibersihkan.

"Selama satu tahun perjalanan, sekarang kan tahun baru Caka 1941, besok kita mulai (hari baru) pasti ada hal-hal tidak baik yang kita lakukan sadar atau tidak disadari. Sekarang saatnya Kami bersihkan hal-hal yang tidak baik yang kami lakukan setahun lalu," jelasnya.

"Refleksi ketidakbaikan ya lumpur itu, lumpur itu dimaknai hal buruk. Itu yang melumuri tubuh kami maka kami bersihkan di laut," sambung Merta.

Sebagai simbol pembersihan dari kotor dan dosa itu, warga melukat atau ritual pembersihan dengan mandi di laut. Setelah bersih dari lumpur, warga lalu diperciki tirta (air) suci oleh mangku.

"Secara fisik kita bersihkan tapi secara spiritual juga ada. Sebentar setelah itu, di sana ada percikan tirta, pembersihan niskala," terangnya.

Merta mengatakan Mebuug Buugan ini merupakan tradisi lama yang kembali dibangkitkan sejak lima tahun terakhir. Rencananya tradisi ini akan dijadikan atraksi rutin tiap tahun setelah Nyepi di Kedonganan.

"Harapannya ini akan jadi pariwisata baru di Kabupaten Badung, sebab dengan berharap 20 juta wisatawan di 2019 itu tidak mudah. Salah satu yang kita lakukan atraksi wisatanya lebih banyak, agar wisatawan tahu di Kedonganan masih ada banyak aktivitas yang bisa dinikmati," jelasnya. 

Satu Lagi Air Terjun Perawan Cantik di Papua

Tambrauw di Papua memiliki potensi wisata yang eksotis khas Indonesia Timur. Banyak yang masih perawan, salah satunya Air terjun Anenderat di Distrik Miah.

Kabupaten Tambrauw memiliki Distrik Miah yang kaya akan potensi wisata. Saat kunjungan press tour 2019 bersama Kemenpar, rombongan media dari Jakarta berkunjung ke Desa Siakwa, Distrik Miah, Senin (4/3/2019). Desa ini berada tepat di belakang kantor camat Distrik Miah.

Saat tiba di Desa Siakwa, rombongan disambut oleh tarian uwon, kafuk, yiyo dan poso. Desa ini sudah memiliki sanggar budaya yang dikelola langsung oleh suku Miah.

Siakwa memang desa kecil yang hanya dihuni sekitar 20 kepala keluarga. Ada sungai besar Ayashyuoh yang mengalir di samping desa ini.

Terbelah dengan Sungai Ayashyuoh, Desa Siakwa punya air terjun cantik yang masih perawan. Anenderat. Di bilang perawan, karena butuh perjuangan untuk bisa sampai di air terjun ini.

Pertama, wisatawan harus menyeberang Sungai Ayashyuoh yang cukup deras. Desa ini belum memiliki jembatan untuk menjangkau kawasan air terjun.

Tinggi air Sungai Ayashyuoh saat itu sepangkal paha. Dasar dari sungai ini dipenuhi dengan batuan dengan berbagai ukuran dan sedikit tajam. Penduduk setempat tidak merasa keberatan membantu untuk menolong wisatawan yang ingin menyeberang ke Air terjun Anenderat.

Begitu sampai di seberang sungai, tersedia tangga kayu yang membawa kami menuju Anenderat. Mendaki sedikit, Air terjun Anenderat sudah terlihat dari sini. Tapi harus hati-hati, karena jalur treking cukup licin.

Tak sampai 5 menit, bunyi riuh air dari Anenderat memenuhi kepala. Air terjun ini sangat indah dengan bebatuan besar di tiap tingkatnya.

Bukan satu atau dua tingkat, Anenderat memiliki 7 tingkat. Uniknya, air terjun ini bisa didaki dengan bantuan batu-batu besar yang ada di tiap tingkatnya.

Namun, kamu yang mau naik sampai di tingkat ke-7, harus meminta bantuan warga sekitar. Air terjun ini cukup deras, dan beberapa batu licin. Anak-anak di desa ini bahkan sudah terbiasa naik sampai atas air terjun, hanya dengan melompati bebatuan.

Air terjun ini sungguh mempesona. Airnya begitu jernih dan segar. Udara di sekitar air terjun masih sangat bersih karena di kelilingi hutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar