Senin, 24 Februari 2020

MotoGP Indonesia Bisa Tarik 100 Ribu Wisman

Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP di 2021 tepatnya di Mandalika, NTB. Ratusan ribu turis akan datang saat event tersebut digelar.

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers dari Kementerian Pariwisata, Jumat (22/2/2019). Menurutnya, Mandalika akan diusulkan menjadi destinasi sport tourism.

"Untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2021, Mandalika akan menjadi tuan rumah untuk kompetisi MotoGP. Ini membuat Positioning NTB semakin kuat. Ditargetkan kompetisi ini akan mendatangkan 100 ribu wisatawan mancanegara," jelas Arief.

Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah ajang Moto GP pada 2021 maka akan semakin banyak wisman yang berkunjung untuk kepentingan tersebut sehingga perlu dikembangkan infrastruktur pendukung wisata olahraga yang memadai di dalamnya.

"Sebentar lagi dengan adanya MotoGP, pembangunan lapangan golf, dan MICE, saya usulkan Mandalika memiliki positioning sebagai destinasi sport tourism," katanya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP dan komitmen menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga, Kementerian Pariwisata akan memberikan bantuan dan dukungan terkait lisensi penyelenggaraan MotoGP.

"Untuk mengadakan MotoGP, kita harus memiliki lisensi. Lisensi tersebut membutuhkan investasi sebesar 9 juta Euro. Kemenpar akan memberikan bantuan sebesar 1 juta Euro. Sisanya, kami mengharapkan kerja sama dari pemerintah daerah," tutur menteri asal Banyuwangi itu.

Kisah Inspirasi 7 Pendaki Buta Naik Gunung Kilimanjaro

Gunung Kilimanjaro di Tanzania merayakan momen spesial. 50 Tahun lalu ada 7 pendaki buta mendaki ke puncaknya, dan menjadi inspirasi kaum disabilitas.

Pendaki buta di sini bukan buta arah atau pendaki amatir. Mereka adalah pendaki disabilitas yang mampu mendaki atap tanah airnya di Benua Afrika, Gunung Kilimanjaro.

Melansir BBC, Jumat (22/2/2019), pada tanggal 20 Februari 1969, tujuh pendaki buta dan empat temannya telah menyelesaikan perjalanan yang sulit menuju puncak kawah Gunung Kilimanjaro, Tanzania. Gunung ini memiliki tinggi 5.885 mdpl atau puncak keempat dalam Seven Summit gunung tertinggi dunia.

Kelompok ini membutuhkan waktu selama 9 jam untuk menempuh jarak 9.843 meter terakhir, berjuang melawan angin kencang dan suhu beku. Tujuannya ke tempat di mana pesawat Fokker F27 Friendship berputar-putar mengamati pendaki itu sebagai bentuk penghormatan.

Ekspedisi ini digagas oleh John Wilson, pendiri amal Sightsavers. Tujuannya untuk membantu menciptakan citra baru bagi para penyandang kebutaan di Afrika dan menunjukkan bahwa orang-orang buta yang terlatih memiliki stamina mental dan fisik untuk mencapai tujuan yang tepat.

Pendaki buta ini memulai perjalanannya pada malam hari di tanggal 19 Februari pukul 20.00. Setelah tidur di sebuah gua dan melewati pendakian yang curam juga berbatu di hari itu, salah satu pendaki harus menyerah.

Di hari itu ada yang mengalami sakit di kakinya dan bersusulan dua orang mulai sakit ketinggian. Hal itu dijelaskan oleh Geoffrey Salisbury dari Royal Commonwealth Society for the Blind, bentuk organisasi Sightsavers saat ini.

Seperti yang dialami pendaki kebanyakan, para pendaki itu menderita wajah terbakar karena sinar matahari langsung. Tak sia-sia, meski buta, mereka mampu menemukan salju pertamanya dan memanjat bebatuan hingga memecahkan es raksasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar