Jumat, 28 Februari 2020

Ini Awalnya Traveler Dilarang Bawa Daging Babi ke Malaysia

Pengumuman maskapai AirAsia soal larangan penumpang bawa daging babi ke Malaysia, bikin traveler bertanya-tanya. Rupanya ini jawaban dari Pemerintah Malaysia.

Maskapai AirAsia membenarkan adanya larangan bagi traveler membawa daging babi atau produk babi ke Malaysia. Larangan itu tentunya berasal dari pemerintah Malaysia sendiri.

Dalam penelusuran detikTravel, Rabu (13/2/2019) rupanya larangan itu awalnya adalah dari pengumuman resmi pemerintah Malaysia melalui Wakil Menteri Pertanian dan Industri Pertanian, Sim Tze Tzin pada 28 Januari 2019. Dilihat dari Malay Mail, larangan ini terkait wabah Flu Babi Afrika (African Swine Flu/ASF) di sejumlah negara.

Larangan itu ditujukan langsung kepada para traveler termasuk wisatawan yang mau liburan ke Malaysia lewat laut atau udara. Terlebih lagi ini dikaitkan dengan musim liburan Imlek.

"Mulai minggu ini, warga lokal dan wisatawan akan datang ke Malaysia untuk Tahun Baru China khususnya dari China, Macau dan Hong Kong. Mereka biasanya beli oleh-oleh daging babi. Jadi kita akan tingkatkan pemeriksaan di setiap pintu masuk negara," kata dia di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2).

Awalnya pada 7 September 2018, Malaysia sudah menerapkan larangan impor produk daging babi dari 6 negara. Kini larangan dikenakan juga terhadap traveler yang mau masuk ke Malaysia.

"Kami mengambil langkah hati-hati karena penyakit Flu Babi Afrika mudah menyebar dan bisa menyebabkan tingkat kematian tinggi," kata Sim Tze Tzin.

Menurut dia produk daging babi yang berisiko tinggi adalah babi hidup, daging babi segar, daging babi beku, sosis babi, babi asap, yang belum diolah dengan suhu tinggi.

"Babi dan produk babi yang ditemukan pada penumpang akan disita dan dihancurkan sesuai SOP untuk mencegah penyebaran Flu Babi Afrika," tegasnya.

Tong sampah khusus akan disediakan di bandara supaya para traveler bisa langsung membuang daging babi yang dilarang. Mereka yang melanggar larangan ini akan dikenakan hukuman sesuai UU Karantina Malaysia. Pernyataan resmi pemerintah Malaysia inilah yang kemudian jadi awal larangan yang diterapkan oleh maskapai.

Tradisi Valentine di Berbagai Negara, Mana yang Paling Romantis?

Hari Valentine 2019 akan jatuh besok, 14 Februari. Setiap negara pun pasti memiliki tradisi uniknya masing-masing yang bikin pasangan cinta meleleh hatinya.

Tentu, setiap tempat mempunyai tradisi masing-masing terkait cinta dan kasih sayang. Apalagi di negara Barat, umumnya perayaan Valentine lebih meriah dan memiliki budaya tersendiri untuk mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang terkasih.

detikTravel, Rabu (13/2/2019) telah mengumpulkan sejumlah tradisi dari beberapa negara saat Hari Valentine. Ternyata hari kasih sayang tidak harus tanggal 14 Februari. Berikut selengkapnya:

1. Korea Selatan

Negeri Gingseng Korea, punya tradisi yang sedikit berbeda dari kebanyakan wilayah lain. Pada saat Valentine di Korea Selatan, bunga dan cokelat tidak diberikan oleh laki-laki untuk perempuan, tetapi malah sebaliknya.

Namun, ada juga hari 'pembalasan'nya. Satu bulan setelah Valentine, ada hari yang dinamakan 'White Day'. Pada momen inilah para lelaki akan memberikan pasangannya hadiah, yang umumnya berupa permen.

Agak sedih sih buat yang jomblo. Kalau yang memiliki pasangan merayakan White Day, giliran para lajang akan merayakan Black Day. Pada hari inilah, mereka akan makan mie berwarna hitam.

2. China

Nah, kalau umumnya Valentine menggunakan kalender masehi, lain halnya di China. Negeri Tirai Bambu umumnya merayakan pada bulan ke-7 kalender Tionghoa.

Hari kasih sayang atau Valentine di China disebut Qixi Festival. Uniknya, alih-alih mengungkapkan rasa kasih sayang, para wanita di China merayakan hari tersebut dengan berdoa agar kemampuan menjahitnya bertambah, sehingga bisa mendapat suami yang baik. Walah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar