Kisah seorang gadis bernama Tiara Zhara (21) viral di media sosial. Ia menceritakan tentang dirinya yang terkena fibroadenoma (FAM) atau tumor jinak di payudara.
Tiara bercerita, sebelum dirinya didiagnosis terkena FAM, ia sangat menyukai mengonsumsi mi instan dan makanan pedas hingga akhirnya tumbuh benjolan di payudaranya.
Meski begitu, bukan berarti FAM atau tumor jinak di payudara disebabkan oleh mi instan. Tiara pun mengaku bahwa ia memiliki riwayat keluarga yang juga pernah terkena penyakit ini.
"Aku nggak meyakinkan kalau aku terkena FAM itu dari makanan, karena aku ada faktor keturunan. Jadi bisa saja kan aku mengalami FAM itu karena keturunan," kata Tiara saat dihubungi detikcom, Selasa (13/4/2021).
Terus, kenapa ngakunya gara-gara mi instan?
"Cuma memang sehubungan dengan adanya gejala itu sebelumnya aku sering banget makan makanan instan dan pedas begitu," jelas Tiara.
Sebenarnya, apa saja faktor risiko FAM?
Dikutip dari Mayo Clinic, hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab dari FAM. Namun, ada kemungkinan tumor jinak di payudara ini bisa terjadi karena dipicu oleh hormon reproduksi. Mi instan tidak termasuk dalam daftar penyebabnya.,
FAM bisa menjadi lebih besar selama masa kehamilan atau akibat penggunaan terapi hormon dan mungkin akan mengecil setelah menopause, ketika kadar hormon sudah menurun.
FAM paling sering terjadi pada wanita berusia pada wanita berusia 15-35 tahun.
Terkait keseringan mengonsumsi mi instan, dokter onkologi dari RS Mitra Kelapa Gading, dr Walta Gautama, SpB(K), Onk, telah menegaskan bahwa tak ada kaitan antara FAM dengan makanan.
"Kalaupun ada, mungkin makanannya memicu kanker (karsinogen) seperti makanan kalengan atau daging merah," katanya, dalam wawancara sebelumnya, Senin (30/9/2019).
https://tendabiru21.net/movies/a-secret-love/
Anggota DPR Ramai-ramai Suntik Vaksin Nusantara, Kelanjutan Uji Klinis?
- Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI akan disuntik vaksin Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan Terawan hari ini, Rabu (14/4/2021). Penyuntikan berlangsung di RSPAD Gatot Soebroto.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Leka Lena menyebut, vaksinasi dengan vaksin nusantara hari ini akan menjadi vaksinasi COVID-19 pertama untuknya.
"Pertama kali (divaksin) setelah 4 bulan lalu kena COVID. Memang menunggu vaksin dalam negeri pertama yang berproses maju," ujarnya saat dihubungi detikcom, Rabu (14/4/2021).
Pertama kali (divaksin) setelah 4 bulan lalu kena COVID. Memang menunggu vaksin dalam negeri pertama yang berproses maju
Melki Laka Lena - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI
Hingga kini, belum ada kepastian perihal jumlah orang yang akan disuntik vaksin Nusantara hari ini. Namun menurut Melki, penyuntikan hari ini ada yang untuk prosedur uji klinis dan ada yang untuk keperluan pribadi.
"Bagi yang memenuhi syarat uji klinis, masuk data uji klinis. Bagi yang tidak memenuhi syarat uji klinis, masuk untuk pengobatan diri sendiri," jelasnya.
Ia menjelaskan, kegiatan hari ini merupakan kelanjutan sesuai rekomendasi penelitian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sesuai laporan peneliti rekomendasi BPOM sudah dijalankan dan penelitian tetap jalan," imbuhnya.
Selain anggota DPR, sejumlah nama disebut juga sudah mendapat suntikan vaksin nusantara. Di antaranya adalah pengusaha yang juga Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) .
Dalam kesempatan sebelumnya, ketua BPOM Penny K Lukito menyebut, pihaknya memang tidak menghentikan proses pengerjaan vaksin Nusantara.
Namun disebabkan prosedur yang tak memenuhi stadar dan tidak ada bukti keberhasilan imunogenitas, BPOM meminta agar proses penelitian vaksin Nusantara diperbaiki dulu.
"Jika ada pelaksanaan uji klinik yang tidak memenuhi standar tahapan preklinik, uji klinik, harus memenuhi poin-poin dalam protokol tapi tidak dilakukan, tentunya akan mengalami masalah sendiri. Tahapan-tahap tersebut tidak bisa diabaikan," ujar kepala Penny K saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/4/2021).
artikel yang sangat bermanfaat.
BalasHapusmampir ya ke blog kesehatan Visit talksehat.xyz!