Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengatakan proses penelitian vaksin COVID-19 di Indonesia masih berlanjut. Disebut vaksin Merah Putih, Bambang berharap vaksin akan efektif melawan berbagai varian COVID-19.
Hal ini karena bibit vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan isolat virus yang ada di Indonesia. Saat ini beberapa varian dan mutasi sudah diidentifikasi mulai dari D614G, B117, N439K, dan E484K.
Dengan waktu pengembangan vaksin yang diproyeksikan mulai masuk uji klinis fase 1 di pertengahan-akhir 2021, Bambang mengatakan sudah seharusnya peneliti memperhatikan berbagai varian. Berjaga-jaga bila ada mutasi atau varian yang bisa memengaruhi kinerja vaksin.
"Dengan waktu yang ada, mudah-mudahan pengembangan vaksin merah putih juga sudah memperhatikan strain atau varian baru yang saat ini mulai ditemukan di Indonesia berasal dari negara lain," kata Bambang dalam konferensi pers bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan ditulis Rabu (14/4/2021).
"Karena segala sesuatu sangat mungkin terjadi, sehingga kita harus selalu waspada dan selalu mengupdate hasil penelitian kita agar relevan dan berguna bagi upaya menjaga kesehatan serta benar-benar bisa mengendalikan pandemi dengan baik," lanjutnya.
Vaksin Merah Putih rencananya akan dimanfaatkan sebagai booster untuk menjaga imunitas masyarakat. Diketahui imunitas yang diperoleh dari vaksin atau infeksi alami kemungkinan tidak bersifat permanen sehingga mungkin perlu vaksinasi berkala untuk mempertahankan imunitas.
https://tendabiru21.net/movies/becoming/
Berani Resign! Wanita Ini Raup Miliaran Rupiah Jual Dompet
Setelah tiga setengah tahun bekerja di perusahaan farmasi ternama, Eka Y Wijaya memutuskan untuk berhenti dan memilih untuk berdagang. Ia keluar dari perusahaan tersebut pada September 2014 dan mulai memberanikan diri untuk memulai jualan.
Awalnya dia menjual keripik sampai oleh-oleh khas Malang. "Setelah keripik itu saya mencoba jualan dompet, atau apapun yang ada saya jualin," kata dia saat berbincang dengan detikcom, Selasa (13/4/2021).
Eka menyebutkan dompet-dompet tersebut mulai dilirik oleh pembeli. Dia mulai menjual melalui akun Instagram. Ia ingat, saat itu dia mulai coba endorse dengan artis pemain sinetron Ganteng-ganteng Serigala (GGS).
"Waktu itu lagi booming mereka, makanya saya endorse artis GGS itu," tambah dia.
Untuk modal awal, Eka mengaku hanya keinginan yang besar yang menjadi modalnya karena untuk keripik dan oleh-oleh dia menggunakan sistem pesanan. Ketika ada yang memesan dan mentransfer uang baru dia membelikan dan mengambil keuntungan.
Sementara itu untuk dompet merek Jims Honey awalnya dia hanya berani membeli 6 pcs namun tak disangka, dompet-dompet tersebut mendapatkan respons yang baik. Barang dagangannya laku keras.
Eka semakin bersemangat menjual dompet-dompet tersebut. Hingga akhirnya saat ini dia sudah bisa menjual 20 ribu pcs barang tersebut mulai dari dompet, jam tangan, sampai tas.
Omzetnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena barang yang ia jual dibanderol mulai Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu. Menurut Eka dalam satu bulan dia bisa menjual barang sebanyak 20 ribu pcs dengan jenis yang berbeda-beda. Jika dipukul rata barang yang terjual dengan harga Rp 100 ribu maka dikalikan 20 ribu pcs omzet yang Eka dapatkan bisa mencapai Rp 2 miliar dalam satu bulan.
Bukan hal yang mudah untuk mencapai di titik ini. Eka menyebut dia butuh waktu selama satu tahun untuk bisa mendapatkan pendapatan yang setara ketika dia bekerja di perusahaan farmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar