Dampak pandemi tak ayal telah menghantam berbagai lini kehidupan dan memberikan efek domino multisektoral, seperti sektor kesehatan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Salah satu lini ekonomi yang cukup terdampak akibat pandemi COVID-19 adalah sektor bisnis kuliner yang mau tak mau mesti beradaptasi dengan kondisi baru ini.
Melansir situs Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, diketahui perekonomian Indonesia selama masa pandemi telah ditopang oleh ekonomi digital. Pada kuartal II 2020, terjadi pertumbuhan sektor infokom sebesar 10,88% yang disinyalir ada karena pandemi membuat masyarakat menggantungkan kehidupannya pada ekonomi digital.
Secara umum, disebutkan ekonomi digital di Indonesia terdiri dari e-commerce, on demand service, digital wellness service, fintech, dan IoT.
Koordinator Pemberdayaan Kapasitas TIK Kemkominfo Aris Kurniawan menilai bisnis daring Fast Moving Consumer Goods (FMCG) pun diprediksi dapat meningkat 400% selama 2020. Ia menyampaikan ekonomi digital ini juga membuat berbagai aktivitas menjadi jauh lebih efisien, ramah inovasi, dan bisa menciptakan model bisnis yang beraneka ragam.
https://indomovie28.net/movies/hardcore-comedy/
Peluang ini tentu dimanfaatkan oleh berbagai penyedia jasa untuk menciptakan berbagai teknologi berbasis digital untuk dapat menghidupkan ekonomi digital meski di tengah pandemi. Salah satunya, Grab, superapp ternama yang menciptakan teknologi untuk membangun ekosistem yang saling menguatkan. Adapun penguatan tersebut berupa pertumbuhan di satu unit bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan di unit bisnis lainnya.
Salah satu efek domino pertumbuhan usaha ini dirasakan oleh bisnis Sweet Sundae Ice Cream, milik pasangan Andromeda Sindoro dan Yuki Rahmayanti yang telah memasok es krim untuk hotel-hotel di Indonesia.
Andro mengisahkan bisnisnya ini berawal pada medio 2008 ketika dirinya masih berkuliah di semester 6 Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat itu, lanjutnya, ia bersama yang menjadi asisten dosen bersama teman-temannya diminta membantu proyek dosen membina peternak sapi perah di daerah Cangkringan, Kaliurang.
Andro menjelaskan saat itu ia mendapat keluhan dari para peternak tentang harga susu yang jatuh. Untuk itu, ia bersama empat temannya, termasuk Yuki yang kini menjadi istrinya mencoba membeli susu sapi peternak dengan harga lebih tinggi untuk diolah menjadi es krim supaya harga jualnya dapat meningkat. Untuk penjualannya, lanjut Andro, mulanya hanya dijajakan di kantin kampus.
"Ternyata, penjualannya bagus dan kami berkembang," ujar Andro dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).
Seiring waktu, lanjut Andro, ia terus memperbaiki produk karena optimistis bisnisnya dapat dikembangkan lebih baik lagi. Untuk itu, ia mengaku kerap meminta masukan dari dosen-dosennya serta menggali ilmu dari internet guna memperbaiki kualitas es krimnya.Andro mengungkap dalam perjalanannya, dua rekan bisnis Andro memilih mundur, hingga tersisa Yuki yang notabene istrinya sendiri. Andro dan Yuki sepakat meneruskan usaha es krim yang saat itu mereka namakan Yogya Ice Cream.
Andro menceritakan saat memulai bisnis ia memanfaatkan tabungan pribadi sebagai modal sembari terus mengikuti kompetisi kewirausahaan mahasiswa untuk dapat suntikan modal usaha dan memperbesar skala produksi hingga akhirnya ia bisa memantapkan diri untuk berbisnis es krim.
Kendati demikian, kata Andro, bisnisnya yang semula bernama Yogya Ice Cream harus diubah menjadi Sweet Sundae Ice Cream karena tidak bisa dipatenkan.
Andro mengaku kerap mengubah model bisnisnya untuk dapat berkembang, mulai dari menitipkan produk es krimnya di warung-warung hingga mengubah strategi penjualan ke business to business (B2B) dengan menawarkan produknya ke hotel, restoran, dan katering (horeka). Tak hanya eksis di Yogyakarta, Andro mengaku berhasil meluaskan pasar ke kota-kota di sekitar Yogya, seperti Solo, Semarang, Magelang, dan Ambarawa.
https://indomovie28.net/movies/iceman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar