Rabu, 14 April 2021

Bela China, Pejabat Turki Sebut Vaksin Sinovac Sangat Efektif Tangkal Corona

 Turki mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksi Sinovac Biotech "sangat efektif" setelah menganalisis hasil dari inokulasi lebih dari 7,5 juta orang yang menerima vaksin buatan China tersebut.

Dengan kemanjuran vaksin China, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan bahwa rasio kasus positif Corona untuk orang berusia 65 dan lebih tua telah turun setengah menjadi 8,2 persen dari 17,7 persen sejak program dimulai pada pertengahan Januari, dan rasio untuk petugas kesehatan turun menjadi 1,3 persen dari 5,3 persen.


"Vaksinasi memberikan manfaat yang signifikan terkait kasus, rawat inap, mereka yang menerima perawatan intensif, intubasi, dan saya mendorong warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin," kata Koca dikutip dari Nikkei Asia.


Turki telah memberikan hampir 19 juta dosis hingga saat ini, bergantung sepenuhnya pada Sinovac sampai dosis Pfizer/BioNTech dimulai pada 2 April.


Hasil efikasi Turki terhadap vaksin COVID-19 memang ditemukan lebih tinggi daripada di negara lain yang juga melakukan uji klinis yakni sekitar 83 persen. Berbeda dengan studi di Brasil yang hanya 50,7 persen.


Belum lama ini heboh pemberitaan media soal pemerintah China mengakui kemanjuran atau efektivitas vaksin rendah. Belakangan, otoritas kesehatan China membantah dan meluruskan kabar yang beredar.


Menurut Kepala Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Gao Fu, ia hanya membahas soal prosedur vaksinasi dan jenis vaksin yang kemudian hari mungkin harus diperbaharui untuk meningkatkan efektivitas vaksin COVID-19 saat ini.

https://tendabiru21.net/movies/fast-five/


Catat, Ini Panduan Protokol Kesehatan Selama Puasa Ramadhan dari MUI


 Sama seperti tahun lalu, puasa Ramadhan kali ini masih dibayangi pandemi COVID-19. Oleh karena itu, protokol kesehatan harus tetap dijaga demi mencegah penularan virus Corona saat beribadah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah mengeluarkan pedoman terkait protokol kesehatan selama bulan Ramadhan bagi umat muslim. Pedoman ini tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan 1442 Hijriah.


Berikut panduan pelaksanaan protokol kesehatan selama bulan Ramadhan 2021 dari MUI.


1. Pakai masker dan jaga jarak

MUI menegaskan pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadhan harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Terutama pada saat melakukan salat berjamaah dan menghadiri acara keagamaan.


"Penerapan physical distancing (menjaga jarak) saat salat jamaah dengan cara merenggangkan saf hukumnya boleh, salatnya sah dan tidak kehilangan ketuamaan berjamaah karena kondisi tersebut sebagai hajat syar'iyyah," tulis pedoman tersebut.


Selain itu, MUI juga mengatakan bahwa memakai masker saat salat hukumnya boleh dan tetap sah.


2. Tes swab tak batalkan puasa

MUI menjelaskan bahwa tes swab untuk mendeteksi COVID-19, baik lewat hidung maupun mulut, tidak akan membatalkan puasa. Tak terkecuali untuk tes Corona dengan rapid test antibodi dan GeNose.


"Karenanya umat Islam yang sedang berpuasa boleh melakukan tes swab, demikian juga rapid test dengan pengambilan sampel darah dan penggunaan GeNose dengan sampel hembusan napas," jelas MUI.


3. Vaksinasi tak batalkan puasa

MUI mengatakan vaksinasi COVID-19 tidak akan membatalkan puasa. Oleh karena itu, umat muslim yang telah terdaftar dan memiliki jadwal vaksinasi bisa tetap disuntik vaksin Corona saat berpuasa.

https://tendabiru21.net/movies/pressure-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar