Senin, 01 Februari 2021

Pengiklan Pikir-pikir Pasang Iklan di Vtube? Ini Alasannya

 Aplikasi milik PT Future View Tech atau Vtube tengah menyita perhatian khalayak belakangan ini. Pasalnya, member aplikasi ini akan dibayar jika menonton iklan.

Dari sisi pengiklan, sistem ini menguntungkan?


Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menilai, pada dasarnya pengiklan akan berpikir cerdas. Di mana, pengiklan ingin mendapat keuntungan karena produknya dibeli, bukan hanya ditonton.


"Tentu para pengiklan akan sangat cerdas, tentunya pengiklan ini akan bisa mendapat uang kalau ada yang beli, bukan karena ada yang menonton," katanya dalam acara dalam Podcast Tolak Miskin detikcom episode Menyingkap Wajah Asli Vtube, Sabtu (30/1/2021).


Pakar marketing dan brand Yuswohady menjelaskan, ada dua kepentingan yang terlibat dalam aplikasi ini. Pertama, orang yang menonton iklan dan kemudian mendapat keuntungan. Kedua, orang yang memasang iklan atau pengiklan.


Dari sisi pengiklan, ia menilai orang pasang iklan karena ingin produknya ingin dibeli.


"Pengiklan itu kan bayangkan kalau orang nonton karena motivasinya bukan kontennya, tapi karena duitnya, berarti dari sisi perusahaan nggak pas karena orang nonton iklan pengennya ngerti, kemudian jualan," katanya kepada detikcom.


Namun, ia juga menyampaikan iklan tersebut juga bisa memberi pengaruh dalam hal ini membangun kesadaran produk (awarness). Dia menuturkan, tujuan iklan sendiri bermacam-macam dari membangun kesadaran hingga untuk memicu transaksi.


"Kalau aplikasi ini bisa mengumpulkan masa yang besar, karena akan dibayar namaya dibayar orang berbondong ke sini, katakan 10 juta atau 20 juta, maka itu bisa jadi menarik pengiklan gimana targetnya nggak perlu dalam-dalam, targetnya tahu," jelasnya.


Dia menambahkan, iklan di Vtube ini bisa memberi pengaruh jika pengikutnya menjadi sasaran pasar alias calon konsumen produk perusahaan yang memasang iklan. Tapi, jangkauan iklan itu terbatas hanya sampai 'tahu' dan belum tentu membeli produk yang diiklankan.


"Kalau mereka pengikut ini menjadi target market barangkali bisa bisa juga ampuh, tapi levelnya cuma sampai awareness untuk mensosialisasi produknya itu. Saya kira untuk certai target market tertentu sejauh massanya besar, karena yang dicari pengiklan massa besar coverage namanya, itu menjangkau pasar yang besar," terangnya.

https://indomovie28.net/movies/identicals/


Untungnya Bayar Tol Tanpa Setop


Sistem transaksi tol di Indonesia akan menggunakan sistem multi lane free flow (MLFF) yakni transaksi non tunai tanpa setop. Pemerintah sendiri telah menetapkan perusahaan asal Hungaria Roatex Ltd sebagai pemenang tender untuk menggarap proyek ini.

Apa untungnya?


Chief Representative Roatex Musfidin Dahlan mengatakan, bagi pemerintah akan bisa mendapatkan data lalu lintas (traffic), mudah melakukan manajemen lalu lintas dan bisa mengubah sistem tarif secara dinamis jika pemerintah menginginkan.


"Misalnya tarif dinamis itu untuk jalan tol, Anda menggunakan jalan tol dari Pancoran sampai Semanggi sekarang kan kita bayar sama aja, jauh dekat sama, itu kan merugikan kepada konsumen, dia bayar untuk jalan yang tadi tidak pakai. Dengan dinamic price itu bisa dilakukan dengan sistem ini pemerintah dengan kebijakannya," paparnya kepada detikcom, Minggu (31/1/2021).


Untuk konsumen, kata dia, keuntungan yang diperoleh ialah tak perlu antre saat masuk tol. Artinya, lebih efisien dari sisi waktu hingga energi.


Dia melanjutkan, dengan sistem tersebut waktu tunggu di gerbang tol menjadi 0 karena kendaraan langsung jalan tanpa mengurangi kecepatan. Sementara, data kajiannya saat ini menunjukkan butuh waktu 4 sampai 5 detik untuk transaksi tab kartu.


"Sekarang ini dalam studi kita butuh 4-5 detik untuk tab. Kalau 100 mobil sudah 500 detik," katanya.


" Itu bisa kita hitung kerugian dari segi waktu, berapa kerugian dari segi energi berapa kerugian emisi gas karbon. Jadi ramah lingkungan dengan teknologi ini," sambungnya.

https://indomovie28.net/movies/colonia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar