Orgasme merupakan sebuah fase klimaks dari aktivitas seksual. Ada beberapa tahapan yang dilalui hingga mencapai titik tersebut.
Dikutip dari Cleveland Clinic, sejumlah tahapan ini dinamakan sebagai siklus respons seksual. Siklus ini mengacu pada urutan perubahan fisik dan emosional yang terjadi pada saat seseorang mengalami rangsangan seksual hingga akhirnya orgasme.
Berikut 4 fase yang terjadi pada tubuh wanita saat menuju dan mencapai orgasme dalam berhubungan seks.
1. Libido meningkat
Pada fase ini detak jantung dan pernapasan akan menjadi lebih cepat. Bercak kemerahan pun mulai terlihat di kulit dada dan punggung.
Selain itu, payudara akan tampak menjadi lebih besar dan puting mulai mengeras. Dalam fase ini biasanya vagina juga sudah mulai basah mengeluarkan cairan pelumas alaminya.
2. Gairah mulai memuncak
Fase selanjutnya, klitoris di vagina akan menjadi lebih sensitif bahkan mungkin akan terasa sakit apabila disentuh.
Kemudian warna dinding vagina akan menjadi lebih gelap dan ketegangan otot-otot mulai meningkat. Selain itu, kejang otot pun bisa terjadi, dari kaki, tangan, hingga wajah.
3. Orgasme
Ini merupakan fase klimaks dari siklus terjadinya orgasme. Otot-otot vagina akan berkontraksi hebat dan tubuh akan menggelinjang.
Berbagai respons dari tubuh, seperti detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah pun akan meningkat dalam fase ini.
4. Kembali normal
Selama fase ini, kondisi tubuh perlahan-lahan mulai kembali normal. Kondisi otot mulai rileks dan tekanan darah kembali menurun.
Perlu diketahui, beberapa wanita dapat kembali ke fase orgasme dengan cepat apabila mendapat rangsangan seksual lebih lanjut dan mungkin saja untuk mengalami orgasme secara berulang-ulang.
https://cinemamovie28.com/movies/the-light-and-dark-of-crimson-peak/
GeNose Belum Dijual untuk Rumah Tangga dan Perorangan, Ini Alasannya
Alat deteksi Corona GeNose C-19 ditargetkan sudah terdistribusi ke pelayanan medis, fasilitas publik dan pemerintahan hingga akhir Februari 2021. Lantaran membutuhkan protokol khusus, GeNose tidak dijual ke rumah tangga, termasuk lewat e-commerce.
GeNose C-19 adalah buatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Dikenal akan kepraktisannya, alat ini hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk menunjukkan ada atau tidaknya infeksi Corona melalui hembusan napas.
Harganya pun relatif murah, dibanderol sekitar Rp 20 ribu per orang untuk sekali cek.
Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Dr Hargo Utomo menjelaskan, prioritas target penjualan GeNose adalah layanan kesehatan seperti rumah sakit. Selanjutnya, fasilitas umum dan layanan pemerintahan yang rawan keramaian.
Alat ini sebenarnya bertujuan untuk mitigasi. Dengan begitu, sasaran penjualannya adalah tempat dan industri yang ramai agar tidak menjadi tempat penyebaran virus.
"Ini adalah alat mitigasi sehingga target utamanya adalah layanan kesehatan. Kedua, layanan publik dan govermental yang di dalamnya ada kementerian, perhubungan, atau kampus dan sekolah yang memerlukan mitigasi. Ketiga, kepentingan korporasi yang punya crowd seperti industri-industri yang memerlukan mitigasi," jelas Hargo saat dihubungi detikcom, Rabu (3/2/2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar