Kamis, 23 Januari 2020

Tersambar Petir, Pesawat Putar Balik ke Bandara

Pesawat Air New Zealand tersambar petir saat mengudara. Beruntung, situasi dapat dikendalikan dan putar balik ke bandara dengan selamat.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Minggu (2/6/2019) Pesawat Air New Zealand dengan kode penerbangan NZ42 mengalami kejadian tak terduga. Ketika lepas landas dari Bandara Auckland menuju Haiti, tak berapa lama pesawatnya tersambar petir!

Beberapa penumpang yang duduk di dekat jendela, dikagetkan dengan pesawat yang membuang bahan bakar di udara. Pilot pun mengumumkan, pesawat putar balik ke Bandara Auckland.

Barulah setelah itu penumpang tahu, pesawat yang mereka tumpangi tersambar petir. Mereka memuji dan berterimakasih kepada pilot yang berhasil mengendalikan situasi.

Pihak maskapai Air New Zealand menyatakan, pesawat mendarat dengan selamat dan kondisi penumpang dalam keadaan baik. Para penumpang pun kemudian melanjutkan perjalanan dengan pesawat lain.

"Peristiwa ini jarang terjadi, karena pesawat sudah dirancang untuk mampu mengatasi sambaran petir dan pilot kami sudah terlatih untuk menghadapi kondisi seperti itu. Kini, pesawatnya sedang diperiksa oleh teknisi," tulis pernyataan Air New Zealand. 

Bikin Wahana Kematian Putri Diana, Taman Rekreasi Ini Dikecam

 Sebuah taman rekreasi di Amerika Serikat mendapat banyak kecaman. Sebabnya, terdapat wahana khusus tentang kematian Putri Diana.

Sebagaimana diketahui, Putri Diana tewas dalam kecelakaan mobil pada tahun 1997 di Paris, Prancis. Duka tak hanya pada warga negara Inggris, tapi juga untuk dunia.

Sebuah media terkenal asal AS National Enquirer, punya wahana taman rekreasi yang unik bernama National Enquirer Live di Pigeon Forge, Tennessee. Seperti museum di dalamnya, pengunjung bak seperti jurnalis yang dapat melihat banyak peristiwa bersejarah di dunia (plus dengan berbagai animasi dan atraksi 3D).

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (2/6/2019) baru-baru ini National Enquirer Live mengumumkan wahana baru di dalamnya. Bertema, kematian Putri Diana!

"Tampilannya 3 dimensi, memperlihatkan bagaimana Putri Diana meninggalkan hotel, diikuti paparazzi sampai kecelakaan terjadi," kata manajer, National Enquirer Live, Robin Turner.

"Tidak ada darah, tidak ada yang seperti itu," lanjutnya.

Informasi mengenai kehidupan Putri Diana pun terpampang di sana. Bahkan di akhir wahananya, terdapat semacam kolom pertanyaan yang bertuliskan 'siapa dalang kematian Putri Diana? Apakah keluarga Kerajaan Inggris terlibat?'.

"Kecelakaan itu menjadi pertanyaan yang belum terjawab sampai sekarang," ujar Turner.

Sontak saja, National Enquirer Live mendapat kecaman dari publik, khususnya masyarakat Inggris. Bahkan media-media Inggris menyebut, wahana tersebut sangat tidak beradab dan tidak menghormati mendiang Putri Diana.

Pihak Kerajaan Inggris pun menolak berkomentar. 

Nahas! Yacht Rp 23 T Ini Hilang Setelah Jatuh dari Kapal Kargo

Sebuah superyacht mewah milik miliarder Italia hilang di laut. Penyebabnya karena tergelincir dari kapal kargo di Laut Mediterania.

Melansir CNN, Sabtu (1/6/2019) adalah kapal pesiar kecil atau yacht mewah bernama My Song. Yacht hasil bikinan ulang dari Baltik itu mempunyai panjang 130 meter.

My Song milik pewaris merk pakaian Pier Luigi Loro Piana. Tenggelamnya kapal pesiar ini saat sedang diangkut antara Pulau Mallorca, Spanyol dan Kota Genoa, Italia yang merupakan pelayaran lanjutan dari Karibia.

Gambar tenggelamnya kapal pesiar itu terlihat dalam beberapa foto. Sedianya, di bulan Juni, My Song akan bersaing sebagai yang terbaik dalam ajang Loro Piana Superyacht Regatta.

Acara ini akan diadakan di Porto Cervo di Pulau Sardinia, Italia. Regatta diselenggarakan oleh Loro Piana, pewaris perusahaan pakaian kelas atas dan diperkirakan nilai kapalnya USD 1,6 miliar atau setara Rp 23 T pada tahun 2018, menurut majalah Forbes.

Kapal pesiar ini adalah pemegang beberapa gelar dan penghargaan dan. My Song termasuk yang terbaik di World Superyacht Awards dan memiliki rekor kecepatan selama RORC Transatlantic Race tahun lalu.

Peters & May, perusahaan logistik yang bertugas mengangkut kapal pesiar itu mengkonfirmasi kehilangannya pada Minggu dini hari. "Kami diberi tahu tentang hilangnya kapal pesiar dari geladak MV Brattinsborg pada sekitar pukul 04.00 waktu setempat pada tanggal 26 Mei 2019," kata David Holley, kepala eksekutif Peters & May dalam sebuah pernyataan.

"Kapal kargo itu berlayar dengan kapal pesiar My Song. Setelah menerima berita, Peters & May memerintahkan kapten MV Brattinsborg untuk upaya penyelamatan sementara hingga penyelamatan pengangkatan kapal dari pihak ketiga," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar