Rabu, 29 Januari 2020

Fakta Sukhoi Superjet 100, Menabrak Gunung Salak dan Terbakar di Rusia

Pesawat Sukhoi Superjet 100 milik maskapai Aeroflot terbakar hebat di Moskow. Kecelakaan dengan pesawat yang sama juga pernah terjadi di Indonesia.

Sebelumnya pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Aeroflot terbakar hebat saat mendarat darurat di Bandara Sheremetyevo di Moskow, Rusia. 41 Penumpang tewas dan 37 penumpang selamat. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penyelidikan mendalam.

Ternyata, 7 tahun lalu Sukhoi tipe yang sama pernah kecelakaan juga. Dihimpun detikcom, Senin (5/5/2019), kejadian nahas menimpa Sukhoi Superjet 100 yang sedang promosi di Indonesia.

Pesawat ini jatuh di Gunung Salak setelah lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 14.12 WIB, Rabu, 9 Mei 2012. Menabrak lereng Gunung Salak, SSJ 100 ini menelan korban sebanyak 45 penumpang termasuk awak pesawat.

Pesawat itu serupa dengan yang digunakan untuk tur promosi di sejumlah negara sebelum Indonesia, yakni di Kazakhstan dan Pakistan. Sukhoi Superjet 100 berada di Indonesia untuk melakukan tes terbang dan sedang ditawarkan ke maskapai penerbangan di Indonesia.

Yang terbaru, pesawat Sukhoi Superjet 100 milik Aeroflot terbakar hebat saat mendarat tidak sempurna di Bandara Sheremetyevo di Moskow, Rusia, Senin (5/5). Dalam kejadian ini menewaskan 41 penumpang dan 37 penumpang selamat.

Dari sisi yang lain, pesawat ini mempunyai kemampuan kecepatan terbang maksimum mach 0.81 atau 950 km/jam. Dia bisa terbang hingga 40.000 kaki dan diklaim mampu beroperasi di bandara dengan landasan pacu yang pendek, yakni sepanjang 1.731 meter.

Kejadian ini bikin operator-operator penerbangan tertarik untuk memesan pesawat Sukhoi. Rusia ingin mewujudkan rencananya untuk menjual hingga 1.000 unit Sukhoi Superjet 100 ke pasar global. 

Silk Air Buka Rute Baru Singapura-Busan

Maskapai grup Singapore Airlines, Silk Air membuka rute baru menuju Negeri Gingseng. Kali ini, rute menuju Busan disasar maskapai regional tersebut.

Dalam rilis yang diterima detikcom dari Silk Air, Senin (6/5/2019) rute Singapura-Busan PP sudah dibuka sejak 1 Mei 2019 lalu. Rute ini akan memiliki frekuensi 4 kali dalam seminggu yakni Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu.

Rute terbaru akan dilayani oleh armada pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MI876. Penerbangan akan berangkat dari Singapura pukul 23.37 waktu setempat dan sampai di Bandara INternasional Gimhae di Busan pukul 07.07 waktu setempat.

Dalam penerbangan berdurasi 6 jam 30 menit ini, traveler sudah bisa merasakan nuansa Korsel saat penerbangan. Traveler dapat merasakan hidangan Korea klasik seperti Bibimbap, Beef Japchae, Chicken Bulgogi dan Nasi Goreng Kimchi.

Selain itu, Silk Air juga akan memberikan hadiah dan sertifikat penerbangan perdana oleh Foo Chai Woo, Chief Executive Silk Air dan Komandan Penerbangan, Kapten Sheldon Rasquina. Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi penumpang dalam penerbangan pertama ke Korsel.

"Peluncuran penerbangan Busan menandai tonggak sejarah lain bagi SilkAir, karena kota ini merupakan kota pertama di Korea Selatan yang ada di dalam jaringan kami, Kami senang dapat menyediakan konektivitas yang lebih luas menuju Korea bagi para wisatawan, serta bagi masyarakat Korea yang melakukan perjalanan ke Singapura, dengan koneksi menuju berbagai destinasi di jaringan gabungan antara SilkAir dan Singapore Airlines." ujar Foo dalam keterangan tertulis.

Silk Air pun memberikan sejumlah fasilitas full service. Penumpang akan mendapatkan in-flight entertainment, hidangan dalam pesawat dan bagasi saat check-in.

Seperti yang diketahui, Busan merupakan salah satu tujuan liburan orang Indonesia yang ingin ke Korea Selatan. Setelah Seoul dan Jeju, Busan memiliki pantai yang indah dengan atraksi budaya yang sangat kental.

Jika ingin menempuh perjalanan dari Indonesia, traveler bisa berangkat menuju Singapura terlebih dahulu. Sejumlah kota yang dilayani Silk Air dari Indonesia adalah Balikpapan, Bandung, Denpasar, Jakarta, Lombok, Solo dan sejumlah kota lainnya yang juga dilayani Singapore Airlines.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar