Selasa, 28 Januari 2020

Kisah Pohon yang Jadi Saksi Cinta di Lombok

 Liburan ke Lombok, singgahlah ke Desa Sasak Sade di Lombok Tengah. Di sini ada sebuah pohon, saksi berseminya cinta di Suku Sade. Ciee...

Banyak cerita menarik jika kita berkunjung ke kampung wisata atau desa tradisional. Mulai dari sejarah, bentuk desa, keseharian penduduk hingga persoalan asmara. Begitu juga bila kamu datang ke Desa Suku Sasak Sade di Lombok Tengah.

Beberapa waktu lalu detikcom datang ke Lombok dan berkunjung ke Desa Suku Sade. Saat berkeleling desa, terlihatlah sebuah pohon kering yang tegah dan dibiarkan berada di tengah-tengah desa.

"Kami menyebutnya di sini gang cinta dan pohon itu adalah pohon cinta. Karena pohon ini menjadi saksi pertemuan muda-mudi di sini. Tempat ini kalau malam sepi, karena posisinya dibelakang rumah. Jadi tempat yang pas untuk bertemu, jarang orang lewat," ujar Makum, guide Desa Sade yang menemani detikcom.

Makum pun menjelaskan bahwa di pohon inilah para muda-mudi yang kasmaran berjanji untuk bertemu untuk kawin lari. Pertemuan mereka nanti akan diatur oleh 'mak comblang'.

"Jadi, jika kita laki-laki ada suka sama satu gadis dan mau ajak dia lari, kita janji bertemu di sini. Nanti akan ada mak comblang yang akan mempertemukan kita di sini," tambah Makum.

Tugas mak comblang tidak hanya mempertemukan pasangan saja. Kata Makum dia juga bertugas memantau kondisi rumah si perempuan.

"Mak combalng harus handal dan jeli memantau rumah dan mengode si perempuan saat buat janji. Dia akan melihat apakah si perempuan ada di rumah, ada orang tuanya, atau ada laki-laki lain kah yang bertamu. Laki-laki di sini suka berebut, apalagi ceweknya cantik," jelasnya

Setelah berjanji, nantinya mereka akan bertemu dengan patokan 'pohon cinta' ini. Setelah itu barulah mereka 'kawin lari'.

Saat ditanya ini pohon apa, ternyata ini adalah pohon nangka yang telah mati. Namun karena sering dijadikan titik pertemuan, maka disebutlah pohon cinta.

"Ini hanya pohon nangka yang sudah mati. Karena sering sebagai tempat bertemu, kami sebut saja pohon cinta," tutup Makum.

Nah, jika traveler datang ke Desa Sasak Sade, jangan lewatkan Gang Cinta dan Pohon Cinta ini ya. Siapa tahu bisa 'mendapatkan cinta' di sini. Selamat liburan!

Mudik Lebaran? Wajib Cicipi 10 Kuliner Khas Demak Ini

Demak merupakan kabupaten yang terletak di Jawa Tengah dan memiliki beragam kuliner. Jika akan mudik ke Demak atau kebetulan sedang lewat di kota Wali ini, tidak ada salahnya jika mampir dan menikmati kuliner khasnya.

"Dalam perkembangan kerajaan Islam, Demak adalah yang terbesar. Maka tak perlu khawatir soal kehalalan kuliner di sini. Ditambah lagi makanan makanan yang di sajikan erat kaitannya dengan Islam. #PesonaMudik2019 akan semakin lengkap dengan mencicipi #PesonaKulinerLebaran2019 Demak," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam keterangan tertulis, Senin (13/5/2019).

Lantas apa aja sih kuliner khas Demak? Berikut daftar #10TopPesonaKulinerLebaranDemak yang bisa jadi pilihan saat libur Lebaran.

Bakso Balungan

Salah satu makanan khas Demak yang dikenal sebagai Kota Wali adalah bakso balungan. Dinamai bakso balungan (tulang) karena bakso yang disajikan tidak melulu hanya bakso atau gulungan daging giling yang diberi kuah.

Bakso yang ini komplet dengan potongan tulang-tulang yang masih berbalut irisan daging. Kadang terdapat pula tulang muda yang renyah saat dimakan. Bakso balungan ini muncul dari bisnis soto kerbau yang menjadi ciri khas soto di kawasan Demak, Kudus, Pati, dan sekitarnya.

Salah satu yang direkomendasikan adalah Bakso Balungan Kondang Roso yang berada di Jalan Kyai Singkil, Bintoro, Demak, Petengan Selatan, Bintoro, Kecamatan Demak.

Cara paling benar menikmati bakso balungan adalah menggunakan gabungan sendok dan tangan. Iya, balungan akan terasa nikmat apabila diambil menggunakan tangan, kemudian tinggal menggerogoti daging atau urat yang melekat di tulang. Bila beruntung, akan mendapatkan tulang muda yang bisa dimakan sampai habis. Sebuah mangkok kosong selalu disediakan penjual bagi tempat sisa-sisa tulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar